"Astaga! Ini bau darah!" Napas Maira seakan berhenti sesaat. Di kepalanya bermunculan dugaan -dugaan yang tidak ia inginkan. "Darah apa, ya, Bu?" ART itu pun bertanya-tanya dengan berbisik pada Maira. "Entahlah. Ya sudah, dicuci saja yang bersih. Saya mau menanyakan hal ini pada Kaisar." Maira bergegas menuju ke kamar Kaisar. "Kemejanya mau dibawa, Bu?" teriak sang ART melihat Maira sudah berjalan keluar dari ruang pencucian. "Nggak usah, Mbak!" Dada Maira berdebar saat hendak masuk ke kamar Kaisar. Putranya itu masih tertidur pulas. "Kaisar, bangun Kaisar! Mama mau bicara!" Setelah berkali-kali membangunkan, akhirnya Kaisar membuka matanya. "Ada apa, Ma," pria tampan itu menguap, lalu bangkit duduk di ranjangnya. "Kaisar, di kemejamu ada noda darah. Itu darah apa?" Maira memang tak ingin bertele-tele. Ia langsung bertanya pada pokok masalahnya. Kaisar berusaha menutupi rasa terkejutnya. "Oh, itu. Tadi ada kecelakaan di jalan saat aku mau pulang. Aku berhenti untuk menolong
Terakhir Diperbarui : 2024-09-09 Baca selengkapnya