"Sudah siang, ayo kita pulang!" Raihan berbisik pada Ratu yang masih duduk berjongkok di depan gundukan tanah merah yang masih basah. Di hadapan mereka Mela dan Sumi pun masih tak beranjak dengan sisa isak tangis mereka. "Bentar lagi, Rai. Aku masih mau di sini," sahut Ratu pelan tanpa menoleh. Tatapan matanya terus tertuju pada papan nisan yang bertuliskan nama sang Ayah. "Aku belum sempat meminta maaf, aku belum sempat membahagiakannya," lirih Ratu dengan suara parau. "Harusnya aku segera menghubungi pengacara itu. Harusnya aku bisa bawa dia pulang ke rumah ibu. Harusnya dia bisa lihat aku bisa beliin ibu rumah yang layak. Harusnya aku ..." "Sudah, sudah! Tenangkan dirimu!" Raihan merengkuh bahu Ratu dan merangkulnya erat. Istrinya itu langsung berhenti meracau dan kini kembali terisak. "Bu Sumi, Bu Mela, bagaimana kalau sebaiknya kita pulang sekarang? Cuacanya makin panas."Raihan terpaksa mengajak kedua wanita di depannya agar Ratu juga mau diajak pulang olehnya. Keluarga d
Last Updated : 2024-08-30 Read more