Share

Bab 306. Pagi yang Hangat

Author: Rina Novita
last update Last Updated: 2024-09-03 18:11:40

"Apa yang sedang kalian lakukan di sini?"

Mendengar suara bariton yang begitu mereka kenali, seketika Raihan dan Analea menoleh ke pintu.

"Kak Biaan!" Analea terpekik senang. Ia langsung bangkit dari kursi dan melangkah melewati Raihan untuk memeluk Fabian.

"Lea, aku rindu." Fabian berbisik. Ia merasa Analea begitu erat memeluknya. Samar-samar iai mendengar suara isak tangis Analea yang menyembunyikan wajahnya pada dada Fabian.

Keduanya berpelukan cukup lama hingga lupa bahwa Raihan berada diantara mereka.

"Ehm ... hem ...!" Raihan memutar bola matanya, lalu menghempas napas kasar.

Seketika Analea mengurai pelukan. Fabian pun menoleh pada Raihan sambil berdecak kesal.

"Kalian pikir aku ini nyamuk?" umpat Raihan.

Analea yang tadi terharu malah terkekeh. "Maaf, maaf! Ngomong-ngomong makasih ya bantuannya!"

"Bantuan apa? Memangnya apa yang sedang kalian lakukan?" Fabian mengulang pertanyaannya

"Raihan tadi membantuku memeriksa laporan ini. Entahlah tiba-tiba saja aku tidak bisa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Just Rara
loh kok sonia bisa buka perusahaan baru?
goodnovel comment avatar
yuskripto
Bila nk update? Update byk skit... Lama tunggu
goodnovel comment avatar
Red Dragon
done vote.tq author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 307. Melamar

    "Apa? Sonia punya perusahaan baru?" Garpu dan pisau roti di tangan Raihan terlepas begitu saja. Ia terkejut mendengar kabar dari Fabian. "Apa mungkin Sonia ada hubungannya dengan penembakan kemarin?" Rein pun ikut bicara. Raihan makin terkesiap. Kenapa sejak kemarin tidak terpikirkan olehnya tentang Sonia? "Pak, Rein. Bunda bilang, Orang tua Sonia pernah berjasa pada perusahaan Ayah Yuda. Apa benar?" Rein mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan Raihan. Ia mencoba mengingat-ingat siapa Sonia dan orang tuanya. Namun ia sama sekali belum bisa mengingatnya. "Sandwichnya sudah jadi. Ayo silakan yang mau nambah. Aku buatkan lebih." Ratu datang lalu menambahkan satu sandwich lagi ke piring Rein. Ia tersenyum melihat Rein langsung menerima dan memakannya. "Hmm ..." Rein mengangguk-angguk saat kembali menyuap sandwich buatan Ratu. Hal itu tak luput dari pandangan Ratu. Betapa ia sangat bahagia. "Ya, Fabian dan Pak Rein benar. Sonia harus diperiksa." Raihan kembali bicara

    Last Updated : 2024-09-04
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 308. Musibah

    "Intan, tolong jawab saya!" Intan masih diam menunduk. Kemudian perlahan mengangkat wajahnya. Tetapi ia tidak berani membalas tatapan Kaisar yang begitu dalam dan lekat. Pandagannya tertuju ke arah lain. "Intan, apa ini artinya saya ditolak? Tolong bicara, In!" Suara Kaisar bergetar. Tenggorokannya nyaris tercekat. Rasanya ia kesulitan untuk bicara. "M-maafkan saya, Pak!" Seketika Kaisar terdiam. Napasnya seakan terhenti mendengar permintaan maaf dari Intan. Perasaannya mengatakan sesuatu yang tidak ia inginkan akan terjadi. "Ke-kenapa, In?" Kaisar menatap nanar dengan hati tak karuan. Luka hatinya yang baru akan mengering kini kembali menganga. "Sa-saya ... sudah punya ... calon suami, P-Pak." Intan kembali menunduk. Seketika Kaisar menghempas napas berat. Rasa sakit itu kembali ia rasakan. Ternyata selama ini ia salah mengartikan kedekatannya dengan wanita itu. Ia pikir gadis itu selalu tersenyum karena bahagia bersamanya. Ia tidak menyangka cintanya akan kembali ditolak. Ia

    Last Updated : 2024-09-06
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 309. Tanggung Jawab

    "Saya, Pak. Boleh kami masuk?" tanya Kaisar penuh harap. Ia bersyukur karena pria yang ia tabrak telah sadar. "Silakan, Pak. Sepertinya ada yang ingin disampaikan oleh pasien." Kaisar dan Permadi bergegas masuk, lalu menghampiri Permana yang terbaring lemah. "Kang, Kang Permana ...!" Permadi tampak cemas dan khawatir. Sedangkan Kaisar berdiri mematung melihat kondisi Permana yang sangat lemah. Pria tua itu memang sudah sadar, tapi ia tampak sangat sulit bernapas dan wajahnya sangat pucat. Selang oksigen terpasang pada mulutnya. "Kang, ini Pak Kaisar yang nabrak Akang. Tapi dia nggak sengaja dan mau bertanggung jawab." Permadi bicara pelan dengan mendekatkan wajahnya pada Permana "T-tolong titip Na-ya!" lirih Permana dengan susah payah. Sudut matanya melirik pada Kaisar. Karena bingung, Kaisar menoleh pada Permadi dengan alis terangkat, seakan minta penjelasan. "Naya atau Kanaya adalah putri Kang Permana. Dia sedang kuliah di Jakarta." Kaisar yang langsung memahami pun menjawab

    Last Updated : 2024-09-07
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 310. Noda Darah

    "Selamat pagi, Pak, Bu!" Fabian mengangguk samar tanpa senyum pada setiap karyawan yang menyapanya. Satu tangannya menggenggan erat jemari Analea dan itu menjadi pusat perhatian semua penghuni PT Bina Sanjaya. Apalagi mereka sangat jarang bisa melihat Analea datang ke kantor. "Selamat pagiii!" Analea menjawab dengan senyum lebar. Saat melewati tim marketing, mereka selalu menunduk sungkan pada Analea. Apalagi mengingat saat dulu pernah memperlakukan Analea dengan tidak baik. "Pagi, Bu Emily. Apa kabar?" Analea menyapa hangat sekretaris Fabian ketika sampai di depan ruang CEO. Mereka berpelukan, kemudian Emily mengikuti keduanya masuk ke ruang CEO. "Ada apa sebenarnya? Apa ada masalah? Kenapa tiba-tiba anda memutuskan untuk pulang, Pak Bian?" Emily memandang Fabian dengan kening berkerut, setelah atasannya itu menduduki kursi kebesarannya. Emily memberi banyak berkas laporan di atas meja atasannya itu. Fabian hanya berdehem pelan tanpa menjawab pertanyaan Emily. Seketika sekretar

    Last Updated : 2024-09-08
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 311. Kejutan

    "Astaga! Ini bau darah!" Napas Maira seakan berhenti sesaat. Di kepalanya bermunculan dugaan -dugaan yang tidak ia inginkan. "Darah apa, ya, Bu?" ART itu pun bertanya-tanya dengan berbisik pada Maira. "Entahlah. Ya sudah, dicuci saja yang bersih. Saya mau menanyakan hal ini pada Kaisar." Maira bergegas menuju ke kamar Kaisar. "Kemejanya mau dibawa, Bu?" teriak sang ART melihat Maira sudah berjalan keluar dari ruang pencucian. "Nggak usah, Mbak!" Dada Maira berdebar saat hendak masuk ke kamar Kaisar. Putranya itu masih tertidur pulas. "Kaisar, bangun Kaisar! Mama mau bicara!" Setelah berkali-kali membangunkan, akhirnya Kaisar membuka matanya. "Ada apa, Ma," pria tampan itu menguap, lalu bangkit duduk di ranjangnya. "Kaisar, di kemejamu ada noda darah. Itu darah apa?" Maira memang tak ingin bertele-tele. Ia langsung bertanya pada pokok masalahnya. Kaisar berusaha menutupi rasa terkejutnya. "Oh, itu. Tadi ada kecelakaan di jalan saat aku mau pulang. Aku berhenti untuk menolong

    Last Updated : 2024-09-09
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 312. Tidak Adil

    "Selamat datang di rumah kita, Sayang!" "Hah? Apa? Rumah kitaaa?" Netra Ratu membulat tak percaya. Raihan membeli rumah yang sangat ia sukai. "Ayo masuk!" Raihan merangkul Ratu ke dalam. Lagi-lagi Ratu tercengang melihat isi rumah yang sudah lengkap dengan perabotan mewah dan cantik. Ratu juga terkagum-kagum dengan desain interior yang ternyata sangat sesuai dengan seleranya. "Astaga, Rai! Ini bagus banget! Aku sukaaa!" Ratu memutar tubuhnya berhadapan pada Raihan. "Makasih, Sayang!" Raihan tersenyum bahagia setelah mendapatkan ciuman bertubi-tubi dari sang istri. Hari itu kehidupan mereka terasa berbeda. Apalagi kasus Sonia sudah berjalan dengan semestinya. Ratu benar-benar menemukan kebahagiaan seutuhnya bersama Raihan. Mereka tidak lagi tinggal di apartemen yang kamar tidurnya hanya satu. Kini Ratu malah bisa memperkerjakan beberapa ART di rumah mewahnya. Sebagai direktur sebuah perusahaan sekaligus sebagai seorang istri, kini ia bisa melakukan banyak hal. Raihan pun bahagia,

    Last Updated : 2024-09-10
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 313. Gadis Cantik

    "Tapi dia sudah menyebabkan Naya kehilangan ayah, Mang. Dia mengubah hidup Naya dalam sekejap. Pokoknya sampai kapanpun Naya nggak mau ketemu sama dia. Naya juga nggak sudi terima apapun dari dia." Permadi tidak lagi bisa bicara. Ia hanya diam terpaku menatap Kanaya menangis. Hingga tak lama kemudian tangis gadis itu reda. "Mamang tadi ke makam, Ayah?"tanya Kanaya sambil mengusap wajahnya yang basah oleh air mata. Permadi menggeleng. "Enggak. Mamang belum ke sana lagi. Memangnya kenapa?" "Jadi tadi siapa yang datang ke makam ayah sebelum Naya?" Gadis cantik dengan rambut menutupi bahunya itu mengerutkan keningnya. "Tadi saat Naya datang, makam ayah basah dan banyak bunga tabur," lanjut Naya lagi. Tatapannya penuh tanda tanya tertuju pada Permadi. "Mungkin kerabat ayah yang datang. Kemarin memang banyak teman-teman yang belum datang melayat." Naya kembali diam. Wajahnya masih sangat murung. "Lalu apa rencana Naya selanjutnya? Saran Mamang, setelah selesai kuliah, Naya pindah k

    Last Updated : 2024-09-11
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 314. Pandangan Pertama

    "Selamat siang, Pak Kaisar. Ada yang bisa saya bantu?" Kaisar terdiam memandang kepala HRD yang sudah berdiri di depannya. Ia pun merasa bingung, kenapa ia malah masuk ke ruang HRD? Apa karena ingin menanyakan siapa gadis tadi?Kaisar menggeleng sendiri. Tentunya akan terasa aneh jika tiba-tiba saja ia mencari tahu nama gadis itu pada divisi HRD. "Ah, tidak ada. Saya hanya ingin tanya untuk calon asisten pribadi saya. Apakah sudah dapat?" Kepala HRD itu menggeleng." Belum ada lagi, Pak. Semua kandidat yang memenuhi syarat sudah melewati tahap wawancara dengan Bapak." "Oh, begitu." Kaisar menghempas napas kasar. Entah kenapa dia selalu merasa tidak ada yang cocok dengan semua kandidat. Ia akan bersama asisten pribadinya selama hampir 24 jam. Oleh karena itu ia tidak mau asal terima saja. "Tapi kami tetap masih berusaha mencarikan yang terbaik, Pak Kaisar." Kaisar mengangguk. Kemudian kembali melangkah menuju ruangannya. Kali ini ia memlilih jalan memutar, hingga melewati hampir s

    Last Updated : 2024-09-12

Latest chapter

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status