"Ibu nanya kenapa saya bisa kerja di sini, kan? Apa hal ini juga ibu tanyakan pada semua karyawan di sini?" Ratu mulai terlihat santai dan tenang. "Ngomong nggak usah pakai muter-muter! Jawab saja pertanyaan saya!" Sonia memajukan wajahnya yang semakin geram pada Ratu. "Bu Sonia kenapa, sih? Kok pengen tau banget tentang saya? Apa .... saya ini jadi ancaman bagi kehidupan ibu?' Ratu tersenyum miring hingga membuat Sonia makin meradang. "Kamu itu benar-benar menyebalkan!" umpat Sonia, lalu menoleh ke pintu saat mendengar seseorang masuk ke ruangannya. "Pagi, Bu Sonia, ini berkas yang lbu minta." "Letakkan saja di mejaku!" pinta Sonia pada sekretarisnya. "Maaf, Bu Sonia. Pak Raihan minta ibu segera ke ruangannya." "Astaga! Pak Raihan sudah datang?" Seketika Sonia panik, karena kemarin Raihan memintanya meletakkan berkas itu di meja, sebelum CEO itu datang. "Heh, Khairatun! Urusan kita belum selesai!" Setelah mendelikkan matanya pada Ratu, Sonia bergegas keluar dari ruangannya.
Terakhir Diperbarui : 2024-07-04 Baca selengkapnya