Semua Bab Raja Tahanan Menjadi Papiku: Bab 91 - Bab 100

131 Bab

Bab 91 Ingin Cerai

"Oke, dalam sebulan, mahar sebesar seratus miliar, Hehe, kita tunggu saja. Kalau waktunya tiba, jangan bilang kami mengakuimu. Aku bahkan akan menyapamu dengan menyebutmu kakak ipar setiap hari, aku pasti akan memanggilmu dengan suara yang sangat lembut. Aku bahkan bersedia mencuci kakimu!" ​​"Hillary, yang berada di samping, tentu saja tidak memercayai kebohongan Julius dan mencibir dengan nada sarkasme.“Haha, oke, semua orang sudah mendengarnya, ‘kan? Adik iparku bilang kalau aku sanggup melakukannya, dia akan mencuci kakiku!”Setelah Julius mendengar ini, dia tertawa lagi, dia tidak menyangka kalau pihak keluarga istrinya akan begitu menghina.Di belakang Julius, wajah Olivia tampak semakin suram, dia akhirnya berkata dengan marah, “Julius, kamu tidak punya uang, kenapa kamu berlagak?”“Sayang, jangan khawatir, aku tidak berlagak!” kata Julius dengan serius.Felicia terlalu malas untuk mengubris Julius. Dia masih memikirkan kenapa dia datang ke sini kali ini. Dia berkata pada Oliv
Baca selengkapnya

Bab 92 Empat Ratus Miliar

“Istriku, apa yang kamu bicarakan sih? Aku benar-benar sanggup memberikan orang tuamu seratus miliar. Aku ingin membuktikan diriku sendiri dan membuktikan bahwa kamu tidak salah memilih orang. Apalagi aku memang mau mengadakan acara pernikahan kita. Sungguh, percayalah padaku, Oke?"Julius mengangkat tangannya dan bersumpah.Melihat wajah tulus Julius yang sepertinya memang tidak berbohong, Olivia berpikir sejenak dan akhirnya tiba-tiba berkata, "Aku tahu, kamu pasti berencana untuk menjual vila ini, ‘kan? Vila ini bernilai setidaknya 160 miliar, terutama karena banyak orang yang punya uang tetapi tidak ada yang menjual vila seperti ini, sekarang bisa dijual sekitar 180 miliar, ‘kan?Tanpa menunggu penjelasan Julius, Olivia melanjutkan, "Julius, jika kamu membuktikan diri dengan menjual vila ini, apakah menurutmu orang tuaku masih akan mengakui dan menjunjungmu? Kalau begitu, jangan ‘kan orang tuaku, aku sendiri pun meremehkanmu. Meskipun vila ini diberikan pada kami oleh Kakek Stewart
Baca selengkapnya

Bab 93 Buka Rekening Baru

hari itu sejak Kevin melihat saldo rekening bank Julius, dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.Uang sebanyak itu, rasanya seperti apa sih?Dengan orang seperti ini, bila dia bisa menjalin hubungan baik, itu adalah sesuatu yang diimpikan orang-orang.Sayangnya, Kevin memang sudah memberikan kartu namanya, tetapi sampai sekarang telepon Kevin masih belum berdering sama sekali.Saat dia sedang duduk di kantornya dan mengantuk karena bosan, tiba-tiba ponselnya berdering.Begitu melihat panggilan itu berasal dari nomor tak dikenalnya, Kevin langsung menutup panggilan itu. Dia paling tidak suka menerima panggilan dari nomor tak dikenal yang sangat mengganggu seperti ini.Namun tak lama kemudian, panggilan itu masuk lagi.Kevin menjawab telepon dengan tidak sabar, "Halo, dengan siapa? Aku tidak ingin meminjam uang, aku juga tidak ingin renovasi rumah, aku tidak ...."Sebelum Kevin selesai berbicara, Julius di ujung telepon berkata dengan cemas, "Halo Pak Kevin, aku perlu meminta
Baca selengkapnya

Bab 94 Taruhannya Sudah Tepat

"Hore, aku akan pergi ke taman hiburan, menyenangkan sekali!"Ketika Monica mendengar ini, dia langsung menari-nari dengan senang.Olivia awalnya sangat marah pada Julius, namun melihat keharmonisan antara si ayah dan putrinya, amarahnya pun sedikit mereda.Namun, dia masih memutuskan untuk melihat apakah Julius adalah seorang pembual apa bukan. Dia tidak percaya ada orang dermawan yang memberikan Julius 400 miliar setelah mengajarinya keterampilan medis dan seni bela diri, kecuali orang it memang bodoh.Selama dalam perjalanan, Julius takut Pak Kevin, si Kepala Cabang itu tidak sempat menyelesaikannya dalam waktu sepuluh menit, jadi dia sengaja mengemudikan mobilnya sedikit lebih lambat.Setelah memasuki lobi bank, Olivia segera berkata pada Julius, "Ada beberapa mesin ATM di sana, Ayo kita pergi dan periksa di sana!"Julius mengerutkan kening. Dia belum mendapatkan kartu atmnya. Apa yang harus dia lakukan?Untungnya, Kevin yang telah menunggu lama, melihat Julius datang, dia segera b
Baca selengkapnya

Bab 95 Aku Tidak Rugi

"Bagus, aku akan pergi ke taman hiburan bersama mama dan papa!"Monica melompat-lompat di depan dengan penuh semangat.Dia segera berlari kembali, menatap Olivia dan berkata, "Mama? Bagaimana kalau lupakan saja? Bukankah kamu mengatakan kalau keluarga kita tidak punya uang dan kita perlu menabung?"Melihat putri yang begitu bijaksana, Olivia merasa sayang pada si buah hati.Dulu, setiap kali Monica ingin membeli mainan atau pergi ke taman hiburan, dia akan mengatakan hal ini padanya, jadi sekarang Monica juga ingin menabung untuk keluarganya."Gadis bodoh, bukankah papamu sudah kembali sekarang? Bukankah sudah kubilang padamu? Papamu keluar untuk mendapatkan banyak uang agar dia bisa membelikanmu makanan enak dan mengajakmu bersenang-senang. Sekarang, papamu sudah kaya, jadi kita tidak perlu terlalu berhemat lagi!”Olivia menyentuh kepala Monica, berjongkok, menggendong anak itu dan segera meletakkan Monica di belakang mobil, sementara dia duduk di sebelah Julius."Ayo, kita berangkat!
Baca selengkapnya

Bab 96 Jalan Kehidupan Pilihan Olivia

Lucas berkata, "Sepertinya lebih dari itu, ‘kan? Kamu masih harus meminta maaf padanya!""Kalau minta maaf, ya minta maaf saja. Pokoknya aku punya seratus miliar dan hidup kita akan lebih baik di masa mendatang. Tidak akan sama seperti beberapa tahun terakhir ini, tidak berani beli ini, tidak berani beli itu!" kata Felicia dengan acuh tak acuh.Hillary di samping masih memiliki ekspresi pahit di wajahnya, "Tapi, aku tidak ingin mencuci kakinya. Ah, kenapa aku begitu bodoh saat itu? Bagaimana aku bisa bertaruh dengannya? Benar-benar deh. Waktu itu aku masih sangat kesal, tidak kepikiran kalau dia mungkin akan menjual rumah itu!"Setelah mengatakan itu, Hillary memikirkan sesuatu lagi dan tidak bisa menahan tawa jahat, "Hei, belum tentu begitu. Kita telah menetapkan batas waktu untuknya, ‘kan? Jual rumah mungkin tidak bisa terjual dalam waktu sebulan. Terlebih lagi, ini merupakan rumah yang mahal, jadi kita tidak akan rugi ketika saatnya tiba!”Setelah mendengar ini, Lucas mengingatkan,
Baca selengkapnya

Bab 97 Keragu-raguan Nyonya Margareth

Stern akhirnya berhasil merebut posisi manajer umum dari Olivia karena kejadian yang menimpa Olivia lima tahun lalu.Setelah Stern mengambil alih Keluarga Shane, bisnis Keluarga Shane tidak berjalan lancar. Dalam beberapa tahun pertama, karena Olivia membuat mekanisme yang lengkap dan sistematik, jadi perusahaan masih bisa menghasilkan uang.Namun dalam dua tahun terakhir, kelemahan dan ketidakmampuan Stern pun berangsur-angsur kelihatan, ditambah lagi dengan penempatan kerja yang tidak tepat, perusahaan justru mengalami kerugian signifikan dalam dua tahun terakhir.Jika Olivia kembali dan Nyonya Margareth memintanya pergi ke perusahaan untuk membantu, dia pasti akan segera mengetahui masalah-masalah yang dihadapi perusahaan saat ini. Pada saat itu, beberapa hal mungkin tidak dapat disembunyikan dari Nyonya Margareth dan tentu saja posisi Stern juga tidak dapat dipertahankan.Sekarang Olivia malah berani menjadi sombong, itulah yang Stern inginkan.Ketika Lucas mendengar apa yang dikat
Baca selengkapnya

Bab 98 Jangan Biarkan Dia Menjual Vila

Ketika Stern mengatakan ini, Nyonya Margareth merasa dia tidak bisa kehilangan muka. Namun, ketika dia memikirkan proyek tersebut, dia mengerutkan kening dan berkata pada Stern, "Apakah kamu punya ide yang lebih baik?""A, aku punya cara!"Stern mengertakkan gigi dan berkata, "Nenek, jangan khawatir, aku akan memikirkan cara untuk mendapatkan Natalie Russo. Kalau aku berhasil mendapatkan Nona Besar keluarga Russo itu, bukankah semakin mudah mendapatkan kuota untuk ikut serta dalam proyek tertentu?”“Apakah yang kamu katakan itu dapat diandalkan? Waktu kita tidak banyak lagi!” tanya Lucas.Lucas secara alami tahu kalau Stern takut Olivia akan mendapatkan kekuasaan, jadi dia sengaja bertanya dari samping."Tentu saja, Paman Lucas, jangan meremehkan kemampuanku! Beri aku waktu seminggu, aku pasti akan menyelesaikannya!"Stern menepuk dadanya dan mengucapkan kata janji.Melihat apa yang dikatakan Stern, Lucas tidak berkata apa-apa, tapi dia masih berkata pada Nyonya Margareth, "Ibu, apa ya
Baca selengkapnya

Bab 99 Dikebiri Jadi Kasim

Felicia panik saat mendengar Julius tidak diperbolehkan menjual vilanya, dia hanya mengharapkan mahar seratus miliar ini.Lagi pula, kalau Julius memberikan uang ini pada Felicia, Felicia akan menganggap uang itu adalah miliknya. Apapun yang orang lain katakan, dia tidak akan mengeluarkan uang itu sama sekali. Pada saat itu, dia bisa membelanjakannya sesuka dia.Sedangkan proyek Kota Asoka dan hubungan baik dengan keluarga Russo, Felicia tidak peduli. Lagi pula, membantu keluarga Shane menghasilkan uang sebanyak apapun, uang itu tidak akan masuk ke kantongnya.Nyonya Margareth berkata dengan serius, "Tentu saja tidak boleh membiarkan Julius menjual vila itu. Kakek Stewart yang memberikan rumah itu pada Julius, kalau Julius menjualnya. Bahkan vila ini sudah menjadi milik Julius, tapi ini sama saja dengan menampar wajah Kakek Stewart. Kalau Kakek Stewart tidak senang. Apakah dia bakal setuju untuk memberi kita tempat di Kota Asoka nantinya?”Setelah mendengar ini, Lucas juga mengerutkan
Baca selengkapnya

Bab 100 Ibu Herman Meminta Keadilan

Ibu Herman menangis lagi.Susy kemudian berkata, "Orang yang bernama Julius Warren itu yang melakukannya, karena kemarin sore Julius mengendarai sebuah mobil toyota dan dihentikan di luar komplek oleh beberapa satpam. Mobil kami yang di belakang tidak bisa masuk, jadi kami maju untuk berdebat dengannya, Julius sangat sombong, kemudian dia bertengkar dengan kami."Tentu saja, Susy tidak bisa menceritakan keseluruhan cerita, jadi dia menambahkan lebih banyak bumbu ke dalam, "Kebetulan tadi malam, Julius mengajak istri dan keluarganya ke restoran kami untuk makan malam. Kami ingat kejadian di siang hari, kami ingin memberi pelajaran padanya, membiarkan, membiarkan Herman sengaja mempermainkan istri Julius, tapi tidak disangka Julius akan begitu kejam, dan tukang pukul di restoran kita bukan tandingan Julius!""Julius? Siapa Julius ini? Dia sangat kejam. Aku ingin menghancurkan dia dan membalaskan dendam anakku!"Hendra Anderson sangat marah hingga dia mengertakkan gigi dan berharap dia bi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status