Home / Rumah Tangga / Pengantin Lelaki Pengganti / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Pengantin Lelaki Pengganti: Chapter 41 - Chapter 50

83 Chapters

41. Perhatian di kampus? Oh no!

Kunang menurunkan kaca mobil. Diana seakan tak terima kalau tadi melihat suamiku menyapu pipiku atau menowel idungku. Apa bahkan Diana melihat kami berpelukan? Oh tidak!Lah kenapa aku malah tidak mau Diana melihat semua itu? Bagus dong dia cemburu."Ada apa?" tanya Kunang menatap selirku."Emmm gapapa, ayo Bening kita bareng," ucapnya menjulurkan tangan.Dih gak sudi aku menerima uluran tangannya. Tadi dia sepertinya marah? Cepat sekali dia berubah. Apa mungkin dia tahan rasa cemburunya agar Kunang tidak marah dengannya?Dasar gadis bermuka dua!"Maaf saya bisa masuk ke kampus dengan sendiri tanpa bantuan siapapun," ucapku ketus.Ya sesekali pelakor sok baik kayak Diana harus dikasi pelajaran dengan kata-kata yang menohok."Kamu bareng saja dengan suamiku itu!" Lanjutku menatap sinis dan membuka pintu mobil, lalu menutupnya dengan garang.Bummm!"Astagfirullah!" seru Kunang dan Diana saat aku menutup mobil dengan sangat keras. Ah kenapa mereka berucap hampir bersamaan. Lagian cuma nu
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

42. Mengatur jatah

Setelah melakukan tindakan memalukan hingga pipiku memerah. Kunang mengajar dengan sangat santainya. Dia seakan tidak melakukan apapun tadi. Aku kesal! Mengapa kamu melakukan itu Kunang? "Bening?" Suara khas lelaki mengagetkanku. Dia menatap ke arahku."Apa?""Lah? Coba jawab pertanyaan yang saya ajukan padamu!"Glek! Ah mungkin saja aku tadi melamun dan tidak mendengarkan apa yang dosen ini tanyakan. Aku lupa bahwa sekarang ada dikampus."Emmm.. Iya saya mengerti tentang penjelasan Bapak mengenai neraca lajur itu," ucapku sekenanya dan aku pikir pasti jawabanku salah."Hahaha." Seluruh kelas menertawakanku. Apa ini rencana dia menjailiku? Sungguh terlalu kau Kunang!"Kenapa tuh Bening?" tanya bombom. Kulihat Intan mengendikkan bahu."Mungkin teringat malam pertama bersama dosen. Ciew cie!"Eitts dah otak mereka malah mesum! Intan melempar tisu pada anak yang berkata memalukan itu."Apaan sih kalian," seru Intan.Aku menggeleng pertanda menghentikan aksi Intan.Terlihat dosen itu ter
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

43. Masalalu Kunang

Kunang Dramasta Pov.Kututup pintu kamar menghampiri istri keduaku. Rasanya sakit mendengar penolakan Bening yang menolak untuk tidur bersama.Apa salah membagi waktuku dengan Diana? Namun apa dayaku yang harus kuperbuat? Aku sudah terlanjur menikah sirih dengan Diana. Saat Diana menyatakan cintanya kembali aku menjadi tak tega. Apalagi pengorbanan dia sampai rela memberikan salah satu ginjalnya padaku. Aku juga tidak mau menyakiti perasaan wanita dan tidak mau kejadian buruk itu terjadi lagi menimpaku.Kududuk dipojok tempat tidur ini. Tak tahan menatap Bening yang tiap hari menangis walau kutahu dia berusaha menyembunyikannya.Kenapa ada rasa yang menjanggal saat tubuh ini duduk ditempat tidur bersama wanita lain selain Bening?Bening juga selama jadi istriku tidak pernah menyatakan cintanya padaku. Sudah beberapa bulan dan semenjak kepergian Dion dia juga belum mengatakan apapun. Apakah Bening belum mencintaiku? Sudah lewat 40 harinya Dion jugak.Gegara kokonyolan dia saat meningga
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

44. Siapa Laras?

Pasti sekarang suamiku sedang bermanja-manja dengan madu itu. Benar-benar pelakor kelas kakak. Eh kelas kakap. Auk ah pusing kepala barbie.Ahhhh kuacak rambut yang tak terikat ini. Karena ini didalam kamar jadi aku buka jilbab.Apa aku nguping aja kali ya?Tapi aku ngupingnya mending agak maleman dikit. Pasti mereka lebih leluasa bercanda-candaan jam segitu.Daripada kesel mikirin dua pasutri. Mending berselancar memainkan gawai.Deg! Kenapa perasaanku aneh? Ini gawai siapa lagi yang kupegang? Dari modelannya sih gawai mahal nih cuy. Wah sekitar 20 jutaan nih. Wih keren manteb kameranya. Cek paket data ah! Wih banyak banget paket kuotanya. Pasti puas nih kalau liat video di youtube. Tapi aku malas lihat."Kunang?" Ya aku jadi teringat gawai Kunang. Ini kan gawainya!Meloncat-loncat diatas kasur. Seneng rasanya bisa pegang ponsel suami sendiri."Hatinya gak kudapat! Tapi hapenya aku dapat! Ah ada-ada saja."Mata liarku mulai bekerja. Aku berselancar lagi digawai dengan mengecek pes
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

45. Kedatangan sepupu

Masih terngiang dengan pesan Laras yang membuat hatiku menggantung kayak di cerita novel. Disana dia membahas sepupu. Sepupu siapa dan ada hubungan apa suamiku dengan wanita bernama Laras?Beberapa pertanyaan berkelebat dipikiran. Apa Laras itu memang benar ada hubungan gelap dengan suamiku? Tega sekali dia jika sampai menyakiti dua wanita. Aku dan si pelakor.Eh Tidak tidak! Kenapa aku malah memikirkan perasaan Diana yang jelas-jelas pelakor? Ah sebal.Betapa bosannya diri ini saat kami makan berempat lagi. Mama Jessi terlihat berkaca-kaca. Apakah Kunang begitu teganya pada ibu kandungnya sendiri? Apakah dia tidak sadar kalau retaknya hubungan pernikahan kami membuat mama menangis?Cetasss! Sebuah sendok Kunang melayang dan jatuh. Hem ceroboh, gerutuku."Wah aku senang sekali!" Matanya berbinar seperti dapat uang jutaan saja. Kegilaan apa itu, girang sekali setelah membaca pesan seseorang dari gawainya. Dia juga tidak sadar telah menjatuhkan sendok."Nang sendoknya jatuh!" ucap Mama
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

46. Siapa yang Kunang cintai?

Diana Pov.Dikamar ini aku menumpahkan semua rasa sakit, saat Kunang menolak bantuanku. Padahalkan aku cuma mau ngasi sendok baru. Tapi penolakannya sangat mencela diriku sebagai istri kedua. Sakit banget rasanya Kunang yang kukenal sekarang seakan bukan Kunang yang kukenal dulu. Melihat kedekatan Bening dengannya. Apakah aku bisa mengambil hati Kunang kembali?Aku meninggalkan sarapan pagi. Perutku mungkin sudah keroncongan akibat makanan belum terabiskan. Sebaiknya aku harus pergi ke dapur untuk membuat sesuatu atau mencari makanan yang bisa aku makan saat ini.Langkah kakiku terayun. Dibawah seperti ada tawa. Apakah ada tamu? Setelah sampai ke bawah. Aku memang ingin melewati mereka yang tengah tertawa tanpa melihat wajah mereka."Itu siapa?" Suara seseorang menghentikan langkahku."Itu pelakor," jawab wanita yang bisa kupastikan itu mama. Kenapa mama bilang seperti itu pada tamu? Sakit banget rasanya. Bukankah Mama melihat kami memang sepasang kekasih yang saling mencinta dan dulu
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

47. Tidak mau yang baru

POV BeningKaget saat suamiku mulai membopongku didepan Koldam dan Diana. Lucu melihat mereka terperangah seperti itu. Seakan tidak pernah melihat orang lagi romantisan.Loh, sekarang kan kampus masuk? Kenapa suamiku malah membawaku ke atas?Ketika suamiku menjauh dari mereka dan membawaku ke atas. Aku harus bertanya mengapa dia membawaku ke kamar."Kamu ngapain sih membawaku kesini?" tanyaku menyadarkannya. Dia tidak menjawab. Dia malah fokus membaringkan tubuhku ke ranjang kingsize ini."Saya tanya sekali lagi! Sekarang kampus masuk. Kenapa kamu membawa saya ke kamar? Nanti kita telat!" Sengaja aku bilang kata 'saya. Karena kalau lagi kesel aku bilang itu."Kamu tidak lihat kerudungmu kotor akibat kamu menyembur itu?" Glek! Perkataannya ada benarnya juga. Aku harus mengganti kerudung yang penuh dengan semburan tadi.Priaku itu membuka pintu lemari yang jelas saja itu berisi pakaianku. Diruangan ini awalnya terdapat satu lemari. Tapi semenjak aku nikah sama dia. Dia membelikan lemari
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

48. Kematian seseorang

Cerita cinta yang belum usai. Sebuah kata yang tak bisa kumengerti. Ingin rasanya merasakan cinta yang utuh sama seperti pasangan-pasangan romantis pada umumnya. Kukaitkan jemari guna menghilangkan rasa gundah di hati.Dikampus begitu terasa melelahkan. Bukan fisikku saja yang lelah, tapi batinku. Kalau aku berbaring mungkin akan mengurangi rasa sakitnya. Kubaring tubuhku sejenak sambil berdzikir untuk menenangkan jiwa. Berharap rasa sakit ini beterbangan bersama angin spoi-spoi yang lewat memasuki jendela kamar.Mata setengah memejam tiba-tiba anganku seakan melesat mengingat kejadian lalu. Kejadian dimana Kunang akan membakar novel buatannya.Bukankah aku belum membaca isi novel tersebut? Kuambil napas dalam-dalam lalu kuhembuskan pelan.Aku pernah mengira kalau novel itu untuk Tiara tapi nyatanya novel itu bukan untuk Tiara. Apakah novel itu bukan untuk Diana juga? Aku pun tak tahu. Lalu, bagaimana kalau novelnya ternyata untuk Laras. Perempuan yang kemarin mengirimkan suatu pesan
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

49. Tidak mau mengingat kejadian yang buruk

Mobil melaju dengan kecepatan standart. Aku terbaring dibelakang. Posisiku sekarang tidur dipangkuan Mama Jessi. Sungguh hari yang begitu melelahkan. Koldam dan Kunang tengah duduk di depan.Diperjalanan yang sangat ramai. Hasrat sesekali ingin memejam walau itu tidak mungkin di jalanan yang ramai dengan suara bising kendaraan. Baru kali ini bisa merasakan nyamannya tidur dipangkuan mertua sendiri. Setelah menikah, aku kan tidur sama dosen kutub. Jadi saat tidur dipangkuan mama. Aku merasa seperti tidur dipangkuan ibu kandungku sendiri.Ya di detik-detik genting seperti ini rasanya ingin memeluk, mencurahkan seluruh isi hatiku pada ibu. Ingin sekali aku melihat pemandangan-pemandangan dijalanan. Tapi dengan kondisi tubuhku melemah aku tidak bisa melihat apapun. Hanya pohon-pohon tinggi kadang nama restautant. Tidak bisa melihat semua pemandangan secara utuh.Setelah melihat pohon. Kuedarkan mata, memiringkan sedikit kepala, kulihat dari kaca spion. Wajah Koldam dan Kunang nampak seri
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more

50. Teror apa hantu?

Aku menguap menepuk-nepuk mulut sendiri dengan pelan. Semenjak diri ini sakit. Suami selalu menemani. Begitu perhatiannya dia padaku. Apakah semua ini memang murni dia lakukan untukku? Atau semata melakukannya demi menjaga hati seorang ibu? Entahlah diri ini masih ragu dengan sifat suami sendiri.Misteri-misteri belum bisa aku pecahkan. Mulai dari keanehan-keanehan yang terjadi akhir-akhir ini yang seakan membebani pikiran.Hanya satu yang kuharap dari pria yang tertidur pulasnya disampingku ini. Aku hanya menginginkan kesetiaan dan perhatiannya itu nyata. Benar-benar nyata. Bukan rekayasa.Dia terlelap. Sekarang sudah waktunya bangun untuk melaksanakan sholat subuh.Hasrat ingin mengusap pipi suamiku yang terlihat mengembul. Saat kuusap lembut pipi suamiku. Ada yang menggedor pintu.Siapa? Pikirku.Takut sekali dengan suara gedoran itu yang awalnya pelan kemudian semakin kencang saja. Selama menjadi menantu disini. Tidak mungkin mama membangunkan kami dijam segini. Aku harus tetap t
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status