Home / Rumah Tangga / Pengantin Lelaki Pengganti / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Pengantin Lelaki Pengganti: Chapter 61 - Chapter 70

83 Chapters

61. Rapuh

Hatiku jauh lebih berharga dari Hatinya. Aku pantas menyembuhkan hatiku, sebelum dia mematahkannya lagi. Aku butuh kesendirian dulu.**Kunang masih berlanjut dengan amarahnya yang nampak menggebu-gebu. Tangannya belum puas mendorong Koldam, ia menarik kerah Koldam sampai dirinya menjadi berdiri."Bro Lo kenapa?" tanya Koldam.Mama Jessi dan Diana menyusul ke dalam kamar."Ya ampun Kunang. Ini ada apa?" tanya Mama langsung ingin melerai pertengkaran mereka.Aku masih mematung. Mencoba menahan gejolak hati. Kenapa Kunang tiba-tiba marah dan brutal terhadap Koldam?"Istigfar Nang! Istigfar!" Mama mengelus pundak suamiku.BummmIa tak peduli perkataan mama. Dia menonjok muka Koldam berkali-kali. Hingga wajah Koldam penuh dengan kebiruan.Hatiku belum sembuh dengan perlakuan Jaya yang semena-mena. Ini ditambah keributan Koldam dan Kunang. Lagian Kunang kenapa sih tiba-tiba marah?Kulihat Diana tersenyum puas melihat keadaan genting ini."Pukul terus Kunang! Mereka pasti selingkuh!"Astagf
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

62. Pulang

Aku sudah sampai diistanaku. Memang benar rumah adalah istana. Intan dan ayahnya sudah pulang, mereka tidak mau diajak masuk ke rumah karena sudah malam juga.Gontai aku melangkah menuju pintu. Tak sabar rasanya ingin memeluk, mendekap dan menghamburkan pelukan pada beliau.Keketuk pintu dan tak butuh waktu lama ibu membuka pintu. Tatapannya terkejut melihatku berada di depan pintu. Menatapku begitu dalam menyelami mataku. Beliau terlihat panik melihat mataku yang memerah."Kemana menantuku? Kamu kenapa Bening? tanya ibu.Untuk sekarang aku tidak bisa menjelaskan apapun pada ibu. langkahku lemas, tubuhku ringan. Kucium punggung tangan beliau yang mulai keriput. Disitu semakin bertambah kesedihanku. Beliau sudah menua, aku belum bisa membahagiakannya meski aku sudah menikah.Selayaknya wanita yang sudah menikah memberikan kebahagiaan kecil pada orang tua mereka. Seperti memberikan sebuah cucu pada mereka. Akan tetapi itu tidak mungkin terlaksana dalam sebuah pernikahanku yang terlihat
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

63. Apa aku salah?

Sudah satu bulan aku dan dia tidak menyapa walau kami selalu bertemu di Universitas BEU. Kami seperti orang asing yang sama sekali tidak pernah merajut kasih.Setiap aku mengabsen dia selalu tidak menjawab dengan suara. Ia hanya mengacungkan tangan. Mengapa hatiku sesak melihat dia seperti itu. Dia sudah tidak menganggap aku ada.Tatkala mengumpulkan beberapa tugas dan makalah. Ia selalu cuek. Bening malah menyuruh Intan buat mengumpulkan tugasnya. Aku sangat kesal dengan apa yang ia lakukan. Ia kan punya kaki dan tangan sendiri.Sejak kejadian itu aku sangat marah. Bukan hanya pada dia tapi pada diriku sendiri. Aku mendadak brutal. Waktu perpisahanku dengannya, ketika aku pukuli Koldam sepupuku. Aku bukan percaya terhadap apa yang Diana katakan bahwa Bening selingkuh. Aku hanya percaya pada apa yang kulihat. Mereka sangat akrab.Amarahku semakin menggebu ketika Bening pergi meninggalkan rumah bebarengan dengan Koldam. Aku tidak sadar telah mengusir Bening. Kata-kata itu lolos saja da
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

64. Menjaga pandangan darinya itu sulit

Aku mengeliat. Kepalaku masih saja sakit. Ceroboh sekali aku sampai pingsan di depan dia. Tapi kan kalau pingsan itu emang gak kenal waktu. Dimanapun kita bisa pingsan. Bahkan ditempat umum sekalipun.Aku mengerjap. Perlahan membuka mataku. Jantungku berpacu lebih cepat saat ada sosok kadal putih tidur disamping brankar. Memang sepertinya aku lagi ada di UKK.Segera aku bangkit. Aku tidak mau dibantu siapapun termasuk dia. Kemana lagi Intan kok gak nganterin aku ke UKK.Dia mendadak bangun. Kulihat dahinya mengeluarkan keringat jagung. Ingin sekali diri ini menghapus keringatnya. Tapi dia sudah tidak menganggapku istri."Ueekk." Tiba-tiba saja mulutku begitu mual.Kunang malah terlihat panik. Bukan panik lagi, ia terlihat sangat panik. Diambilah plastik kresek warna hitam lalu memberikannya padaku untuk aku muntah. Ia masih memegangi plastik hitam ke arah mulutku. Seketika hatiku menghangat.Sehabis muntah. Kunang berjalan keluar untuk membuang plastik yang berisi muntahanku.Dia berj
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

65. Bertemu lagi

Kejadian cepat berlalu. Aku memang tidak bisa melanjutkan kuliah lagi. Aku harus memfokuskan kehamilanku. Waktu itu dia sama sekali tidak berbicara apapun padaku, kami juga tidak pernah bertemu.Aku duduk dihalaman. Memandangi burung-burung yang berkicau saling bekejaran, saling menyatu dengan alam semesta. Andai kami seperti burung itu dan kami akur. Pasti kamu bahagia kan Nak? Sayang seribu sayang, Ibumu ini tidak bisa membuatmu bahagia karena ibumu masih ingin menyembuhkan sebuah luka.Lukanya memang sudah lama. Aku sudah berusaha menarik paku-paku itu dari hatiku. Tapi luka itu tetap saja membekas dan rasa sakitnya masih sangat dalam.Kupandangi daun-daun yang terkena tangisan awan mendung semalam. Menetes kepermukaan tanah. Sama seperti air mataku yang mulai menitik.Kuhirup oksigen yang dikeluarkan oleh tanaman dan kuhembuskan karbondioksida. Kebetulan sekarang waktu pagi dimana tanaman melakukan fotosintetis saat ada sinar matahari, Namun ada juga beberapa tanaman yang menghasi
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

66. Saling mengungkapkan

Sosok lelaki tegap berjalan sambil berlarian kecil ke arahku. Jantungku berdetak hebat melihat pria berkarisma yang kemarin sempat mengisi kekosongan hati hingga menciptakan beribu luka dihati.Tatapannya penuh kerinduan. Mata itu, hidung itu tetap sama tak ada yang berubah. Hanya saja kuakui dia semakin tampan dewasa, serta gagah. Dan karismanya tak pernah pudar.Kumenunduk tak berani menatap mata indah penuh kerinduan itu. Tak mau juga terlalu berharap dengan pria yang mungkin sekarang sudah bahagia dengan maduku. Kutarik napas dan kuembuskan perlahan. "Bening ...."Greb! Dia memelukku sangat erat. Menempelkan dagunya dibahuku. Jantungku berdetak lebih kencang. Kerinduan ini semakin membuatku tersiksa. Ketika aku ingin melepaskannya. Kenapa dia malah datang dengan penuh tanda tanya. Deraian air mata terus meluruh membasahi pipiku. Isakan pria berkacamata ini terdengar di indera telinga. Begitu sesak kurasa. Aku cukup senang bertemu dia. Tapi bagaimana kalau harapan-harapan mulai da
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

67. Persalinan

**Kunang menunggu kelahiran bayi Bening. Setelah menumpahkan rasa rindu yang sangat dalam. Kunang menunggu setiap detik, setiap hari bahkan bulan untuk melihat calon buah hatinya hadir di dunia dan Kunang berharap ini bisa menjadi sebuah jalan untuk merajut kasih bersama Bening lagi dan mengambil hati Bening.Bening berada di ruang bersalin. Jantungnya berdetak hebat. Keringat bercucuran dari pelipis Bening. Kunang menatapnya penuh kecemasan saat persalinan istrinya. Ditatap di depan pintu Bening dengan deraian air mata. "Bisakah kamu menerimaku lagi setelah bayi kita keluar? Berapa lama lagi aku harus menunggu supaya luka dihatimu itu sirna? Sungguh egois jika kamu terlalu lama memarahiku Bening," batin Kunang menjerit.Kunang meremas jari jemarinya. Saat ini bukanlah Dokter Damar yang menangani Bening. Wanita pujaannya itu berpesan agar jangan laki-laki yang menangani.Dokter Damar sekilas melihat Kunang. Ia masih sibuk diluar mengobrol dengan para suster.Mirika membawa berkas-ber
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

68. Kau guncangkan lagi

"Katanya kau tidak akan mengguncangkan hatiku lagi. Katanya kau akan membuat aku bahagia tapi nyatanya apa?"**Dalam diam tanpa sepatah katapun seorang gadis penyuka balsem itu mulai menatap langit-langit kamar. Ia berpikir kenapa selama ini Kunang selalu bertolak belakang dengan perasaannya. Jika Bening sabar Kunang malah semakin menguji kesabarannya.Beningpun menggelengkan kepala dengan cepat. Dirinya tidak mau berlama-lama memikirkan hal yang menurutnya tidak terlalu penting untuk dipikirkan.Ya sekarang waktunya shalat. Ia mengambil mukenah. Bening sengaja tidak mengajak Kunang begitu pula sebaliknya. Aneh sekali dengan kedua pasangan ini yang seperti kucing dan tikus ya.Bening mulai membentangkan sajadah secara perlahan agar Kunang tidak melihat maupun mendengar apa yang ia lakukan. Kebetulan Kunang sedang berbaring membelakanginya ditempat kasur. Sementara sibuah hati berada dikasurnya sendiri yang sudah dibeli jauh jauh hari oleh suaminya yang kaku itu.Kelopak mata Bening m
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

69. Kenapa aku tidak bisa melupakannya

Dia hadir kembali dalam hidupku dihadapanku dengan mata sayu itu hidung, bibir tipis kemerahan yang tetap sama. Tetap terpancar aura kecantikan dan keteduhan saat melihatnya. Mungkinkah aku bermimpi atau sedang berhalusinasi? Sudah berapa tahun lamanya kita tak bertemu sama seperti merpati yang ingin berjumpa dengan kekasihnya. Mungkinkah dia hidup kembali layaknya Tiara yang membohongiku sebelumnya? Entahlah aku tak peduli itu yang terpenting aku ingin menumpahkan semua rasa bersalahku padanya sekarang yang masih mematung dipelukku. Aku ingin mengutarakan semua rasaku bahwa aku masih menginginkannya kembali. Semenjak Bening melahirkan buah hatiku kenapa aku tak sengaja mengingatmu, Karina, batin Kunang.Lelaki itu menangis dibahu wanita yang bertahun-tahun dicintainya. Rasa kerinduan yang begitu dalam ditumpahkan dengan air mata membasahi bahu gadis yang sedang dipeluk oleh Kunang. Beberapa kali gadis itu ingin melepas pelukan dari Kunang. Akan tetapi pria itu seakan melarang gadis i
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more

70. Kekasih dan sahabat mulai menjauh

Terpaksa Kunang menancap gas melajukan mobil bersama sesosok lelaki yang tidak mau turun tadi. Siapa sebenarnya sosok lelaki itu?Sementara Bening masih menangis menumpahkan semua rasa sakit yang sudah ia dengar didekat kolam. Ia menangis didalam kamar sambil menggendong si mungil.Tentu seorang bayi mempunyai kontak batin terhadap orang tuanya. Bayi Bening ikut menangis menjadi-jadi. Sang ibu kebingungan mengetahui bahwa anaknya menangis. Terpaksa Bening berhenti menangis dan bayinya pun berhenti."Maafkan mama Nak. Gara-gara papamu yang selalu menyakiti hati mama. Kamu jadi ikutan sedih begini," ucap Bening yang kemudian mengecup dahi anaknya.DreeetSuatu notifikasi masuk ke gawai wanita itu. Dibacalah pesan yang masuk tadi.[Hai bagaimana kabarmu? Apakah kamu masih mengingatku?]Suatu pesan tanpa nama masuk ke aplikasinya. Bening mengangkat satu alis dan membanting hpnya ke lantai hingga menimbulkan beberapa retakan. Sama seperti apa yang dirasa sekarang."Kurasa tidak penting men
last updateLast Updated : 2023-10-30
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status