Home / Rumah Tangga / Pengantin Lelaki Pengganti / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Pengantin Lelaki Pengganti: Chapter 31 - Chapter 40

83 Chapters

31. Pak Dokter dengan masalalunya

Mencoba menahan sakit saat suster membalut luka. Dokter yang pernah merawat Dion memberi resep sesudah menyuntikku. Katanya supaya rasa sakitnya berkurang. Namun, rasa sakit ini tetap nyeri. Wanita itu benar-benar nekat!Mama dan ibu masuk ke ruangan. Mereka nampak khawatir sekali. Aku tidak tega melihat mereka menangis seperti itu. Ingin kusegera menghapus linangan air matanya yang mengucur deras membasahi pipi mereka."Bagaimana keadaan anak saya, Dok? Dia baik-baik saja, kan?" tanya ibu"Lukanya tidak begitu dalam kok. Jadi kalian tidak usah khawatir ya. Saya sudah bikinkan resep.""Iya, Dok," jawab Ibu yang membelai kepalaku. Sedangkan mama mengangguk."Kenapa kalian menangis?" tanyaku. Sementara Dokter masih memperhatikan kami."Bagaimana kami tidak menangis kalau melihat kondisimu seperti ini?" kata Mama Jessi berjalan ke arahku dan membelai kepalaku juga."Iya betul kata Jessi, Nak! Bagaimana kalau sampai terjadi apa-apa sama kamu, Nak? Ibu tidak akan memaafkan diri ibu kalau s
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

32. Hati yang rapuh

Kalau ditanya apakah aku bahagia dengan pernikahan ini? Jelas hatiku akan berkata aku sangat sangat bahagia. Bahkan ingin rasanya memberi tahu pada semua orang dengan berteriak sekenceng-kencengnya supaya seluruh dunia tahu betapa bahagianya punya suami yang tak ingin pujaan hatinya direbut pria lain.Kutarik napas dalam-dalam dan kuhembuskan. Sepucuk cinta akhirnya mekar menebarkan wangi disekitarnya. Ya walau hati ini digeluti rasa kebahagiaan. Dada seakan sedikit sesak, entah mengapa sampai detik ini suamiku belum juga mengatakan kata cinta. Jadi perumpamaan mekarnya bunga seperti belum sempurna kalau tidak diungkapkan.Apa benar cinta itu tidak perlu diungkapkan lewat kata-kata? Hanya diam saja lewat perhatian?Salahkah jika seorang istri meminta ucapan cinta pada seorang lelaki yang sudah sah menjadi suamiku? Rasanya tidak salah.Dia juga begitu baik mengadakan resepsi ulang karena sebelumnya resepsi kami dibuat hancur sama Tiara bekicot itu."Hey ngelamunin apa?" tanya pria tegap
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

33. Maling tampan

Ketika awan masih bersahabat dengan langit, dan dia masih menutup bumi menyelimuti kalbu. Fikiranku melayang pada sosok suamiku.Jantung hati tak karuan saat mengingat peristiwa beberapa jam yang lalu diresepsi. Apakah mereka berdua masih disana? Masih bencengkrama. Ketawa ketiwi? Hah entahlah."Sudah jangan bengong terus! Entar mulutmu dimasuki lalat loh!"Suara seseorang mengembalikan dunia lainku alias dunia khayalan. Aku sampai lupa bahwa ada sosok lain yang sedang bersamaku."Mau minum?"Kugelengkan kepala pertanda tidak setuju. Dia tetap tersenyum tapi kubalas dengan hambar. Rasanya ingin cepat-cepat pulang dan merebahkan tubuh yang rapuh ini dikasur empuk."Saya ingin cepat pulang." Akhirnya kubuka suara saat beberapa menit menunggunya makan. Apa dia sengaja memakan dengan lambat?"Pasti kamu fikir aku sengaja makan lama agar bisa berdua denganmu?" tanyanya penuh selidik. Aku menggeleng."Ayo kita pulang!" titahku mempelototinya. Akan tetapi dia cengir. Aku tidak mengerti deng
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

34. Masalah baru

Risauku menatap kedua sirat mata biru itu. Rahang yang begitu kokohnya itu membuatku merinding. Rautnya pun seakan menampakkan wajahnya yang sedikit keriput. Namun tetap berdemage. "Aww ...." Jeritku saat dia mulai meremas jemariku sampai mataku terpejam. Lalu saat mata ini terbuka dan beradu pada mata elangnya yang menatap tajam kearahku."Pak jangan sakiti aku," rintihku menahan kesakitan dipergelangan ini.Mengapa dia sekarang berubah menjadi sangat menyeramkan, dan malah menyakitiku? Bukankah suami itu seharusnya membimbing istrinya kenapa sampai membuatku merintih kesakitan serta menahan air mata yang tak tertahankan ini? Apa dia tidak merasa bersalah sedikitpun? Apa aku sudah tidak berarti untuknya dimasa kini? Apakah dia mulai membenci? Ribuan kata ingin rasanya lolos begitu saja. Namun lagi-lagi rasa takut serta nyali yang tidak mungkin mengatakan padanya."Bening! Kau tahu, apa kesalahanmu?" tanyanya dengan mata nanar serta dalam keadaan meremas jemariku. Aku hanya menggele
last updateLast Updated : 2023-09-27
Read more

35.Semakin kau menghilang

Jika kau menghilang. Maka siapa yang akan merangkulku? Maka siapa yang akan menjagaku? Maka siapa yang akan mengobati luka-luka dimasalaluku? Maka siapa yang akan membimbingku?Byuuurrr!!!Seketika kubuka mata dan terasa seperti percikan air yang membasahi wajah ini. Sebenarnya bukan percikan melainkan kayak dikena longsor saja muka ini. Ketika membuka pelupuk mata, ternyata benar saja. Kulihat Intan cengar cengir. Dia pasti yang sudah membuat wajahku dan separuh kerudungku basah."Apa-apaan sih kamu, Intan?" geramku."Sorry, Bestie ku. Habisnya kamu pingsan."Aku mulai mengingat kembali kenapa aku bisa pingsan, dan ternyata ingatanku sudah kembali. Ya Allah kenapa Pak Kunang secepat itu menikahi wanita lain. Bahkan wanita itu hampir saja menjadi iparnya. Cobaan apa lagi ini ya Allah."Hei kamu tidak apa-apa?" tanya Intan yang mulai mengelus pundakku."Aku bingung saja. Semenjak Diana datang ke dalam kehidupanku dan Pak Kunang, dia menghancurkan semuanya. Padahal dia orangnya terlihat
last updateLast Updated : 2023-09-28
Read more

36. Bingung harus bahagia atau senang

Pernah lihat siput gak? Yah aku sama seperti siput yang selalu ingin nyaman didalam cangkang. Terlindungi sendiri. Mungkin Jika Bening harus memilih, dia ingin mempunyai rumah nyaman seperti siput maupun keong. Tapi, sebagai manusia kita memang harus banyak bersyukur.Tangan mungil ini masih menyelimuti muka yang menahan gemuruh malu karena sudah bertindak memalukan pada dokter. Mana mulut masih kayak bakpao lagi."Sudah jangan ditutupi begitu. Saya dapat kabar baik buat kamu. Kunang akan pulang jadi kamu bersiaplah. Jangan lupa tetap tersenyum." Perkataan Dokter Damar membuatku bersemangat. Tak disadari kubuka wajah kembali."Benarkah, Dok?" tanyaku dengan mata berbinar."Iyap. Tapi saya tidak tahu apakah ini kabar baik untukmu atau tidak? Semoga saja ini benar kabar baik untukmu. Mengingat Kunang sudah menikah ...."Pernyataan Dokter ada benarnya juga. Akupun tak tahu ini kabar baik atau tidak. Harus bahagia atau sedih. Aku bingung, gelisah, merana. Tetesan air mata mulai mengucur s
last updateLast Updated : 2023-09-29
Read more

37. Punya ide

Tubuh ini masih berasa dalam pelukan pria bertubuh kokoh. Rasa hangat mulai kurasakan. Darah mendidih berdesir hebat saat dia masih mendekap dan membopong tubuhku. Mata tak bisa menatap mata kebiruan dengan rahang yang begitu tegasnya.Kualihkan pandangan dan menatap apapun asal jangan matanya! Mata itu tajam banget bagai silet. Terus bulu mata itu lentik bagai dipasangi maskara.Seharusnya kejadian tadi tidaklah menimpaku. Yang jatuh harusnya Diana perusak rumah tangga orang itu alias pelakor.Kubenamkan wajah ini didada bidangnya. Seakan tak kuasa menahan gejolak hati saat Pak Kunang mulai menatapku.Aku digendong layaknya bayi mungil saja."Sudah sampai!" Suara berat itu menyadarkanku. Betapa malunya aku saat tadi membenamkan wajah didada kokoh itu. Bahkan suara degup jantungnya bisa kurasakan dengan jelas."Kamu kenapa lari-larian ditangga?" tanyanya dingin datar seakan tak berdosa sama sekali. Benar-benar pria tidak peka, tidak punya hati, tidak punya perasaan, tidak bisa mengha
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

38. Lemahnya hati

Tak tahu apa yang harus kulakukan sebagai pria yang kini menyandang sudah menjadi suami Bening. Diana wanita yang rela mengorbankan sebagian ginjalnya untukku dan benar saja firasatku tentang Tiara, kalau bukan dia yang mendonorkan ginjalnya untukku.Aku tidak mau kejadian masalalu terjadi kepada Diana. Dia amat tersiksa dengan tunangannya. Apakah aku salah sudah menolongnya dan menjadikannya istri?Di resepsi aku tersadar akan kesalahanku karena sudah membayangkan seseorang yang aku cinta dulu. Diana menaruh kepalanya di tanganku. Aku malah membayangkan sosok yang aku cinta. Saat menyadari bahwa dia bukanlah sosok yang kucintai. Segera aku melepas tanganku yang sedari tadi dia gengam.Aku tersentak saat Bening menghilang. Benarkah dia cemburu? Seketika aku menyesal sudah memarahinya kemarin-kemarin. Aku juga ngambek kenapa dia gegabah langsung meninggalkan acara resepsi.Kulihat akhir-akhir ini istriku murung. Apakah aku bersalah sudah meninggalkannya dan malah ingin menjaga gadis la
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

39. Hati yang terguncang

Jika memang dua insan ditakdirkan bersama, apakah memang sesakit ini? Harus berbagi dan merasakan kepahitan madu. Ya, madu biasa memang manis, tapi madu yang aku dapatkan tidak manis.Kalau menikah dengan Pak Kunang sama saja membuat luka. Maka lebih baik aku tetap menikah dengan Dion, walau akhirnya dia tetap meninggalkanku dengan kematiannya. Namun setidaknya dia tetap melekat dihati dan tidak terbagi dengan yang lain.Astagfirullah kenapa aku malah mengingat lelaki lain. Sebagaimana perempuan yang sudah menikah. Tidak pantas membayangkan hidup bersama lelaki lain.Kami bertiga. Mama jessi, aku suamiku, dan pastinya pelakor bernama Diana juga berada dalam satu meja makan. Setelah sekian lama membisu dan berjanji tidak akan bersuara. Ternyata tidak enak hidup dalam kebisuan seperti ini.Aku bukanlah orang yang pandai berpura-pura bahkan dalam hal membisu. Tapi demi menyadarkan suami, apa salahnya?Sialnya Diana terus saja memperhatikan setiap gerak-gerikku. Apa maksud dia? Apakah tid
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

40. Penjelasan

Sesak rasanya jika mengkhayalkan bagaimana suami kalau sampai kecelakaan dan terkapar? Beruntungnya aku tidak punyah benih jadi kalau dia terkapar itu tidak masalah tapi dia suamiku. Bisa-bisanya berkhayal hal buruk.Ingin bertanya dimana Diana berada pada dosen kutub ini karena didalam mobil tidak ada Diana. Melainkan hanya aku dan Kunang. Ya aku kali ini terpaksa ikut dengannya. Takut saja nanti dia berbuat nekat bunuh diri lagi.Tidak mungkin bertanya keberadaan Diana. Toh aku lagi drama membisu."Apakah kamu akan tetap membisu?" tanyanya tanpa kuhiraukan. Anggaplah pertanyaannya hanya angin."Bening? Sebenarnya saya malas menjelaskan ini sama kamu! Tapi melihat kamu membisu, akan saya coba jelaskan."Sebenarnya aku juga malas mendengarkan omongannya dan apa yang dia mau jelaskan. Akan tetapi aku juga penasaran apa yang ingin dia jelaskan padaku kali ini."Memang saya sudah jelaskan hal ini pada mama, tapi mengingat kau istri pertama saya. Jadi, mau tidak mau saya harus jelaskan le
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more
PREV
1234569
DMCA.com Protection Status