"Itu jeruk dari siapa?" "Nic. Mau makan jeruk?" Embun bergumam sebentar, tampak berpikir sembari bersandar pada kepala tempat tidur pasien. Ia ingin makan camilan, tapi kalau makan jeruk, akan sedikit ribet baginya untuk mengupas dan melepehkan biji-bijinya. Oleh karena itu, Embun berniat menolak. Namun, Kaisar sudah mengambil satu jeruk dan mengupasnya dengan telaten sebelum mencoba memakan satu. "Manis, Embun. Mau?" Kaisar menyuap satu potong jeruk ke Embun. Mau tidak mau, Embun memakannya. "Manis," aku Embun, tersenyum tipis. Kepalanya kemudian menoleh ke sisi dan mencari tisu untuk melepeh biji di dalam mulutnya. Tapi tiba-tiba saja, tangan Kaisar sudah ada di depan bibir Embun, siap menampung. "Buang ke sini, Embun." Pria itu berkata lembut. Embun berkedip. "Eh, aku minta tisu saja, Kaisar." "Tidak apa-apa." Merasa sedikit tidak nyaman, Embun kemudian membuang biji jeruk di mulutnya ke telapak tangan Kaisar. Pria itu membuangnya tanpa tampak jijik sama sekali, lalu me
Last Updated : 2024-09-05 Read more