“Bisa-bisanya kamu membiarkan adikku sendirian di saat seperti ini.” Kaisar cukup terkejut dengan kalimat sapaan tersebut, tapi tidak ia tunjukkan. Apalagi dalam suaranya yang menyahut Rindang dengan tenang, “Selamat sore, Kak.” Di seberang saluran telepon, Rindang mendengkus. “Tidak ada penyangkalan?” balas Rindang. “Jujur, Kaisar. Kamu tahu berita-berita yang sedang menyerang Embun di luaran saja, kan?” Mendengar pertanyaan itu, Kaisar mengernyit. Sudut-sudut bibirnya tertarik ke bawah, cemberut lebih dalam. Selama beberapa hari ini, sejak berita pertama keluar, Kaisar sudah memerintahkan para bawahannya untuk mengatasi pemberitaan yang beredar. Hanya saja, karena sudah menyebar dan viral, serta bercabang ke mana-mana, pemberitaan mengenai Embun tidak bisa “dimatikan” begitu saja. Perlu ada rencana yang dipikirkan dengan matang. Akan tetapi, bukan berarti Kaisar abai dengan berita-berita tersebut. Ialah yang justru kemungkinan paling tahu mengenai apa yang mereka katakan meng
Last Updated : 2024-03-26 Read more