Share

Bab 113 - Sang Kakak Datang Menyelamatkan

“Apa kata Kaisar mengenai kasus ini?”

Embun tidak menjawab, tapi pelukannya pada sang kakak mengerat saat mendengar nama suaminya tersebut.

Kali itu, Rindang tahu bahwa ia tidak bisa menekan Embun lebih jauh dengan pertanyaan ini pula. Oleh karena itu, Rindang memutuskan untuk menunggu.

Sang kakak diam sembari tetap mengelus punggung Embun, menenangkan adiknya selama beberapa saat.

Kemudian setelah isakan Embun mereda, Rindang bersuara, “Minum, Embun.”

Wanita itu menyodorkan air putih yang tadi dibawakan Embun untuknya pada sang adik. Perlahan, Embun kemudian melepaskan pelukan dan merentang jarak dari Rindang untuk minum air putih.

Tatapan Embun terfokus pada lututnya, tidak berani melihat ke arah Rindang setelah ia meledak tadi.

Akan tetapi, Rindang tetap tersenyum dan menepuk puncak kepala Embun dengan lembut.

“Aku tidak marah kok,” ucap Rindang. Ia kemudian meraih tisu dari kotak di atas meja dan memberikannya pada Embun.

Si adik menerimanya dan bergumam, “Maaf, Kak.”

Ri
Creative Words

Terima kasih, Kak Rindang, karena sudah mewakili omelan author beserta para pembaca ^^

| 42
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Surina Omar
kesian embun
goodnovel comment avatar
Nurfalah Zulcha
kakak adek harusnya saling mendukung ......
goodnovel comment avatar
Ilong Gobel
terharu,lanjut kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status