Share

Bab 115 - Satu Orang di Pihak Embun

“Embun. Selamat malam.”

Embun tertegun. Langkahnya terhenti beberapa meter dari pria itu. Rasanya, sudah lama sekali ia tidak mendapati pria itu berdiri di sana, untuk menjemputnya seperti apa yang sering ia lakukan.

“Malam, Kaisar,” balas Embun kemudian. Ia berdeham, tiba-tiba merasakan perasaan aneh di dasar perutnya. “Ada apa?”

Suasana di antara mereka terasa canggung, setelah Embun pergi begitu saja dari kamar Kaisar pagi itu.

“Menjemputmu,” ucap Kaisar.

Perlahan, pria itu berjalan mendekati Embun dan dengan lembut mengambil tas yang sejak tadi dijinjing oleh sang istri, berisi baju-baju kotor Embun. Kaisar juga mengambil alih tas slempang Embun dari bahu wanita itu dan menyampirkannya di bahunya sendiri.

Meskipun begitu, sepasang mata Kaisar tidak mengalihkan fokusnya dari wajah Embun.

“Kamu tampak lelah.” Pria itu berkomentar pelan.

Embun berdeham sekali lagi, kemudian menunduk. Kaisar melakukan semua itu seakan-akan ia sering melakukannya–atau biasa melakukannya, hing
Creative Words

Jika bukan cinta, perasaan apa ini namanya? Tanggung jawabkah, Kaisar?

| 42
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ros Dianie
gt donk samoerin istri nya jemput. Embjn butuh dukungan. Untung aja Rindang brani tegur adik ipar nya si Kaisar.....biar tau diri. Emang sdh memutuskan menikah, mau dianggap sepele. Abis ga cocok selama 6 bkn, terus putus.....enak ajah. Sembarangan.
goodnovel comment avatar
Netty Tya
Seorang Kaisar Yang Tagung Jawab tambah juga Cinta PkokNya Cowok Idaman deeh
goodnovel comment avatar
raden nursaadah
perasaan tanggung jawab dari cinta yg belum disadari Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status