Share

Bab 112 - Embun yang Jarang Menangis

Suara tangis Embun makin membuat Rindang tidak dapat bicara selama beberapa waktu, setelah ia membombardir Embun dengan pertanyaan-pertanyaannya begitu ia bertemu dengan sang adik tadi.

“H-hei, Embun. Kenapa–”

Kakak Embun tersebut tidak tahu bahwa Embun sudah berada di batas kewarasan dan kesabarannya beberapa hari belakangan ini. Satu dorongan lagi, benar-benar satu dorongan kecil dari kemunculan Rindang berhasil meruntuhkan pertahanan istri Kaisar Rahardja tersebut.

“Kakak sama saja dengan mereka,” ucap Embun, mencengkeram tepi kemejanya. “Kenapa aku viral, kenapa aku tersandung kasus, kenapa ini kenapa itu. Menurut Kakak kenapa? Apa Kak Rindang pikir aku sengaja ingin viral dengan kasus begitu? Aku juga tidak tahu bagaimana bisa–”

Suara Embun kembali pecah di akhir kalimat, membuatnya berhenti bicara. Sementara pipinya sudah basah oleh air mata.

Ah, dia benci menangis seperti ini.

Wanita itu mencengkeram bagian depan bajunya, merasakan sesak akibat isak tangis yang ia tahan.

Ia ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Waode Nuraini
terlalu sadis autor
goodnovel comment avatar
Agustia Mentiri
lanjuuut penasaran bacanya
goodnovel comment avatar
Liena Noer
lanjutttt... n
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status