Home / Romansa / Cinta Yang Sesungguhnya / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Cinta Yang Sesungguhnya: Chapter 201 - Chapter 210

291 Chapters

201. Gantian Sama Papih Dong

Elvan hanya bisa menarik dan menghembuskan napasnya dengan gusar, sesekali ia melirik pada Arka yang kini ada di gendongan Aya. Apa yang dilakukan oleh Elvan mengundang perhatian dan penasaran Aya karena Elvan melakukannya dengan berulang-ulang.“Kamu kenapa sih? Dari tadi cuma narik terus hembusin napas kaya lagi punya beban pikiran? Lagi ada masalah di kantor? Atau gak enak badan?” tanya Aya.Elvan menggeleng dengan cepat, “Gak, semua baik-baik aja kok,” sahut Elvan.Kini mereka bertiga sudah ada di dalam kamar, sejak pagi Arka ada di luar. Karena ini sudah siang, Aya berusaha untuk menidurkan Arka.“Terus?” tanya Aya.“Aku tuh sebel, iri sama Arka!” dengus Elvan dengan nada bicara yang manja.“Lahh… kok bisa?” tanya Aya bingung.Elvan mengerucutkan bibirnya, “Sejak ada Arka, Arka terus yang di perhatiin. Aku kapan? Terus itu Arka gitu terus, aku juga kan mau!” ujar Elvan seraya menunjuk Arka yang kini sedang menyusu, menempel pada dada Aya. Arka tampak begitu menikmati menghisap A
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

202. Tidur Kok Kaya Orang Mati

“Kamu tuh udah bukan anak TK lagi tapi kalo tidur kok kaya orang mati gitu sih, susah banget dibangunin!” ujar Andrew seraya mengendarai mobilnya, dan Metta duduk di sampingnya.Pada akhirnya Metta mau diantar pulang oleh Andrew, setelah Andrew menghubungi ibunya dan menjelaskan kenapa Metta pulang sangat terlambat ke rumah.“Gak sih, Kak. Mungkin karena aku agak gak enak badan juga. Pasti nanti malem susah tidr deh karena tadi tidur kelamaan,” ujar Metta.“Sakit?” tanya Andrew.Metta mengangguk, “Dikit, kemaren aku latihan, kaki aku cedera dan sedikit memar. Ke badan gak enak,” jelas Metta.“Bela diri?” tanya andrew lagi.“Yups… kemaren aku gak terlalu konsen jadi kaki aku ke hantam,” ujar Metta kemudian sedikit menaikkan celana jeansnya dan memperlihatkan luka memar di betisnya. “Ada juga di pinggang,” lanjutnya.“Kenapa kamu gak hati-hati sih…”Metta hanya terkekeh, “Tenang aja, Kak. Ini udah biasa kok…”“Ck! Dasar…” sahut Andrew. Mobil yang ia kendarai akhirnya sampai di perumah
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

203. Dulu Aku Memang Tidak Suka Keluarga Sanjaya

Andrew pulang sedikit larut malam dari rumah Metta, setelah makan malam Aji menahannya untuk mengajak ngobrol dan mengajaknya bermain catur. Hingga tak terasa waktu berjalan begitu cepat dan sudah larut saja.Selain itu Andrew juga sempat kembali mengobrol dengan Metta, karena Metta mengenakan piyama tidur dengan celana pendek ia bisa melihat luka memar di betis Metta. Memang memarnya sedikit lebar, tapi seakan Metta tak merasakannya saat ia jalan. Mungkin karena itu ia tidur sangat lama sore tadi.Andrew sudah sampai di apartemennt dan sudah membersihkan tubuhnya. Kini ia bersiap akan tidur karena besok pagi harus ke kantor. Tapi sebelum memejamkan matanya ia sempat mengecek aplikasi chat miliknya. Sejak ia tidak menjalin hubungan dengan wanita-wanitanya, ponselnya tampak sangat sepi.‘Kaya kuburan aja,’ ujar Andrew dalam hati.Tapi kini matanya tertuju pada kontak milik Metta yang tampak masih online.“Wah dia belum tidur, malah online. Kayanya gara-gara tadi tidur lama deh,” ujar
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

204. Mana Ada Settingan!

Gelas yang ada di tangannya hampir saja terlepas dari genggamannya. Ia sangat kaget karena tiba-tiba saja ada suara di belakangnya. Ia berbalik dengan cepat untuk mengetahuinya."T-tuan rupanya..." ujar Sarah yang terkejut, kemudian ia menundukkan sedikit wajahnya, "Maafkan saya, Tuan.""Oh gak apa-apa, aku hanya mau ambil air minum saja," ujar Andre kemudian masuk ke dalam dapur. Sebenarnya ia sendiri cukup kaget. Ia terbangun di pukul 1 dini hari dan merasa haus. Tapi, air di gelasnya sudah habis hingga ia memutuskan untuk mengambilnya ke dapur. Tadinya ia berpikir tidak akan ada siapapun di dapur karena sudah terlalu malam. Tapi ia sedikit kaget saat melihat lampu dapur yang menyala. Ternyata Sarah yang merupakan perawat ibunya tampak membelakanginya dan tidak begitu terlihat apa yang sedang di lakukannya. Tapi dengan gelas yang ada di tangannya ketika ia berbalik, Andre yakin jika Sarah melakukan hal yang sama dengannya."Oh mau ambil minum? Biar saya membantu Anda, Tuan!" ujar
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

205. Kenapa Si Kampret Itu Gak Ngomong!

Karena waktu makan siang sebentar lagi, Metta memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Ia merasa tidak enak dengan kondisi tubuhnya saat ini. Meski tidak berbau tapi tetap saja terasa risih. Hingga saat yang lainnya masih berbincang di halaman belakang, Metta di antar pelayan ke kamar mandi di mana ia bisa mandi di sana.Rupanya sebuah kamar tamu disiapkan untuknya, agar iaa bisa membersihkan diri di sana. Bahkan sudah disediakan pakaian ganti untuknya. “Dress??” tanya Metta seraya melihat pelayan tersebut yang masih ada di kamarnya, Metta mengambil dan mengamati pakaian yang dilipat dan di simpan di atas tempat tidur.“Itu punya Nyonya Aya, Nona,” jelas pelayan tersebut.“Gak ada jeans gitu? Atau celana yang lainnya, asal jangan dress?” tanya Metta.Pelayan tersebut menggeleng pelan, “Maaf gak ada, Nona.” Metta mendengus kemudian cemberut. “Ya udah deh gak apa-apa.”Pelayan tersebut mengangguk pelan, kemudian permisi undur diri dan segera keluar dari dalam kamar. Sebenarnya pelayan
last updateLast Updated : 2024-11-18
Read more

206. Chat-an Aja Udah Bikin Darah Tinggi

Setelah memindahkan Arka ke kamarnya, Aya segera membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata dalam pelukan hangat Elvan. Jika malam hari, Arka tidak minta ASI sesering siang atau sore hari. Aya juga menyimpan ASI nya ke dalam botol agar jika Arka terbangun tengah malam hingga menjelang subuh maka baby sisternya hanya perlu menghangatkan botol ASI ke dalam alat Baby Milk Warmer dan memberikannya pada Arka sehingga Aya bisa beristirahat lebih lama untuk memulihkan tenaganya setelah melahirkan. Meski tak jarang Aya dan Elvan ikut terbangun mendengar suara tangisan Arka.Elvan melihat Aya yang baru saja tertidur, ia kemudian dengan perlahan melerai pelukan Aya pada tubuhnya, dan mulai turun dari atas tempat tidur dengan perlahan dan hati-hati agar tidak membangunkan Aya.Sejak tadi siang pikirannya terus terutuju pada Andrew. Bahkan ketika Metta dan Mama Hilda pulang sore tadi rasanya Elvan ingin cepat-cepat menghubungi Andrew, tapi sayangnya ia terfokus pada Arka dan Aya. Hingga ia mengur
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

207. Makanya Jangan Maen-maen Sama Aku

“Duhhhhh… Kak kok belum siap-siap sihh!!” ujar Metta saat Andrew membuka pintu apartementnya.Sudah setengah jam Metta menunggu Andrew di lantai bawah, mencoba mengiriminya pesan chat dan juga panggilan suara tapi tak ada balasan dari Andrew, hingga dengan terpaksa ia naik ke lantai atas di mana apartement Andrew berada.“Ini kan masih pagi!” ujar Andrew dengan wajah bantalnya. “Kan latihannya pagi, Kak! Masa lupa sihhh!!”“Kakak pasti baru bangun nihh…” lanjut Metta.“Masih ngantuk ahh…” sahut Andrew dengan rambut yang masih acak-acakan.Dengan kesal Metta masuk ke dalam apartement Andrew dan menarik Andrew dengan paksa. “Udah deh Kakak mandi dan siap-siap sana! Aku tungguin di sini!” ujar Metta. Kemudian mendorong Andrew kembali untuk masuk ke dalam kamarnya.“Mandi cepetan, terus kita pergi!” seru Metta lalu keluar dari kamar Andrew dan menutup kembali pintu kamarnya. Ia tak menghiraukan omelan Andrew dari dalam kamarnya.Metta kemudian duduk di sofa, menunggu Andrew bersiap.Tapi
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

208. Biar Aku Yang Bertanggung Jawab

Martina yang sedang berjemur di temani oleh Sarah tiba-tiba saja merasa terganggu. Karena Meisya menangis terus dan pengasuhnya membawa Meisya jalan-jalan di taman untuk menenangkannya dengan menggendongnya dan menyuapinya.“Ken..apa sih anak itu.. na..ngis terus…” gerutu Martina.Jujur saja hingga saat ini Martina masih merasa benci dengan Shella atas semua kelakuannya selama ini. Martina merasa cukup puas mendengar hukuman seumur hidup yang dituntut atas kejahatan berlapis yang dilakukan oleh Shella, dikabulkan oleh Pengadilan karena selain semua kejahatan berencana yang dilakukannya pada keluarga Sanjaya, Shella terbukti mengetahui dan ikut membiayai transaksi obat terlarang yang dilakukan oleh Johan.Tapi Martina belum bisa menerima keberadaan Meisya di rumahnya karena Tantenya Shella tak mau menerima Meisya dengan berbagai alasan. Dan Andre masih mempertahankan Meisya tinggal di tempat ini, bukan menyerahkan ke Panti Asuhan sesuai dengan keinginannya.“Gang..gu aja! Beri..sik! D
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

209. Emang Gue Keliatan Kaya Cowok Bayaran Apa

Andrew menjulurkan kakinya dengan napas yang terengah-engah, ia juga menyandarkan punggung ke tembok di sisi sasana. “Nihh Kak…” seru Metta seraya memberikan sebotol air mineral pada Andrew yang langsung diraih oleh Andrew. Dan kemudian Metta duduk di sampingnya. Metta tersenyum saat melihat Andrew membuka segel dan penutup botol lalu menenggaknya hingga setengah lebih.“Pertama pasti berat sih… lama-lama juga gak…” ujar Metta kemudian.Andrew hanya mengangguk, ia merasa sangat lelah. Meski beberapa hari sekali ia rutin berolah raga tapi latihan di sasana pagi ini terasa amat berat untuknya. Karena ia hanya olah raga biasa sekitar satu jam menggunakan alat treadmill dan latihan angkat beban saja di tempat fitnes yang merupakan fasilitas yang ada di apartementnya.Dan beberapa bulan ini ia terlalu sibuk hingga ia jarang berolah raga, dan lebih memilih untuk beristirahat jika ia memiliki waktu luang.Bukan hanya itu, ia juga sudah terlalu lama tidak berlatih lagi, meski masih ada beber
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more

210. Masih Bisalah Saingan Sama Mahasiswa Di Sini

Rutinitas seharian penuh menjadi ayah yang selalu mendampingi anak dan istrinya sudah berakhir. Pagi ini Elvan harus kembali ke aktifitas semula, memimpin penuh perusahaan. Sedangkan Mahanta lebih banyak melakukan kegiatan di luar, beraktifitas bersama para relasi bisnisnya untuk memperkuat hubungan bisnis, mencari peluang dan berbincang banyak hal yang berkaitan dengan bisnis mereka. Ia hanya sesekali saja datang ke kantor.Seperti biasa, jam 4 subuh Arka sudah bangun. Setelah minum susu, Perawat akan mengganti popok Arka dengan yang baru lalu Elvan dan Aya akan mengajak Arka jalan-jalan ke taman supaya perawat bisa beristirahat dan tidur sekitar 1,5 jam. Karena Elvan harus ke kantor, ia sarapan lebih pagi. Aya menemaninya sambil menggendong Arka."Nanti setelah Elvan berangkat, Arka berjemur sama Mamih aja. Mamih juga butuh sinar matahari untuk kesehatan," ucap Soraya yang ikut duduk di meja makan sambil makan buah melon."Iya, Mih. Nanti Arka mandinya kira-kira 15 menit setelah di
last updateLast Updated : 2024-11-19
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
30
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status