Home / Rumah Tangga / ISTRI ALIM CEO KEJAM / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of ISTRI ALIM CEO KEJAM: Chapter 141 - Chapter 150

209 Chapters

Bab 141 Menumbalkan Beyza Dalam Masalah

Beberapa langkah kemudian, Aslan menghentikan langkahnya, "Tunggu Belinda!! Jangan pergi kumohon!!"Belinda yang mendengarkan panggilan Aslan, menghentikan langkahnya. Wajahnya yang semula jutek dibuat-buat, kini tersenyum lebar di belakang mereka."Kumohon jangan pergi, Belinda!!" lagi, terdengar pria berkursi roda itu menahan kepergiannya.Kursi roda otomatis itu berjalan mendekatinya, Aslan meraih tangan Exel, dan menciumnya. "Come on baby ... Jangan pergi lagi. Buatlah aku semangat. Bersama denganku demi kesembuhanku, ya ?"Sementara dalam hati Belinda, ingin sekali menghempas tangannya, jijik. Tidak ada kata dalam kamusnya untuk bisa hidup dengan pria cacat seperti dia. 'Aslan ... Kumohon singkirkan tanganmu dariku. Asal kau tahu, aku datang kesini untuk Exel, bukan untuk dirimu, you know ..."Wanita yang mengenakan baju terbuka dengan rok hitam pendek itu melihat kearah Aslan, tampak sekali wajahnya sedih.'Ah ... Segitu cinta matinya kamu sama aku Aslan ... Hingga kamu memelas
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more

Bab 142 Memilih Baju Pengantin

'Maafkan aku Beyza, harus menumbalkan kamu dalam masalah yang ku buat!'Exel melihat dua bola mata Beyza penuh dengan air mata, sesaat kemudian ia menyeka agar tidak jatuh membasahi pipinya.Gegas Exel menarik tangan Beyza lalu memeluk erat. Membuat Belinda tidak terima.Beyza seketika bergeming. Bagaimana bisa pria dingin ini memeluknya? Tidak ingin bangga, pasti ada sesuatu di balik semua ini."Cih!!! Kakak Exel, sejak kapan hubungan kalian erat seperti itu?? Jangan sampai kamu terjerumus pada cinta palsu wanita penuh tipu daya ini, Kak!" Aslan mencoba menyadarkan Exel."Maafkan Kakakmu ini Aslan, apa yang kau lihat tadi pagi benar adanya. Aku telah bermain gila tadi malam bersama Beyza."Semua yang berada disana terkejut, namun tidak bagi Aslan yang sudah menyaksikan sendiri wanita itu tidur di atas ranjang dengan berpelukan."Sudahlah ... Kalian tidak perlu menutupinya. Mata dan pikiran ku tidak bodoh untuk mempercayai jika kalian tidak berbuat nista di kamar tadi malam!!" Aslan m
last updateLast Updated : 2024-01-23
Read more

Bab 143 Dibekap

Beyza kembali bertanya, "Untuk apa Anda ajak saya ke tempat ini, Tuan??!""Untuk memilih baju pengantin!!""Hah?!""Cepat!!" "Ba--baik Tuan ..." gegas, langkah kakinya dipercepat untuk sampai di sisi Exel.Mereka berjalan beriringan, Exel hanya fokus saja ke depan tanpa melihat Beyza yang berjalan kesusahan mengimbangi langkahnya."Tuan, kenapa tempat ini sepi sekali bahkan ..." Ekor mata Beyza menelusuri tempat tersebut. "Hampir tidak ada pengunjung?" Exel tidak bersuara. Yang terdengar hanya derap langkahnya saja.Kedua mata Beyza berhenti dan fokus melihat tulisan besar diatas gedung. "Boutique Inara" Yang Beyza tahu, boutique Inara adalah boutique terkenal yang hanya ada satu di kota Berlin. Hanya pria -pria kaya saja yang mampu membeli barang-barang di tempat ini."Besar dan megah, hampir tidak percaya kakiku bisa menginjakkan kaki di tempat ini," kata Beyza merasa tidak yakin dengan apa yang di alami.Seorang wanita dengan postur tubuh tinggi, cantik dengan make up sempurna.
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 144 Ingin Nyawa Beyza

Bola mata Beyza berusaha terbuka, pandangan mata mengedar pandang ke sisi sebuah ruang.Pengap, dan gelap. Baru terasa jika kedua tangan dan kakinya terikat. Ruangan tanpa penerangan."Aku ada di mana?? Siapapun yang mendengar suaraku, tolong!!"Entahlah, suara Beyza apakah bisa menjangkau orang-orang di luar sana atau tidak.Saat ia bergerak, seketika itu juga ia terbatuk-batuk, karena debu yang berterbangan. "Tolong!!" Mencoba melakukan yang Beyza bisa. Tapi tidak ada yang menyahut. Entahlah sekarang ia berada dimana.Baru ingat, saat ia berjalan di luar rumah Exel, seseorang membekap nya dengan sebuah kain. Ia tak sadar setelahnya."Siapa sebenarnya yang melakukan semua ini kepadaku??!" Pertanyaan itu saja yang berputar di kepalanya."Tolong!!" Teriaknya kembali. Ia tidak bisa bergerak leluasa, karena ikatan itu menyakiti kulit tangan dan kakinya.Klek!!Terlihat ruangan yang penuh debu itu, terang. Seorang telah menyalahkan lampu nya. Belum iya lihat wujud dari pelaku yang memba
last updateLast Updated : 2024-01-27
Read more

Bab 145 Wanita Tak Berharga

"Wanita kejam!! Apa mau mu sebenarnya??! Katakan!!" Beyza menatap Belinda dengan tajamIa tidak ingin di nilai rendah oleh wanita semacam itu. Sungguh perbuatannya telah melukai harga diri Beyza. Wajahnya yang dibuat manis mendadak muram, terlihat sedang memainkan drama. "Kamu mau tahu, apa yang aku inginkan sebenarnya, Beyza??!" Dengan menaikkan salah satu alisnya."Hem ... aku mau jujur terhadap kamu ... tapi aku takut jika kau mendengarkan kemauanku, kamu akan kena mental!! Bisa juga kau akan kejang-kejang!! Huu ... takut ..." Tidak segera berterus terang, membuat Beyza tidak sabar melihatnya.Andai kedua tangannya tidak diikat, wanita itu pasti selesai di tangannya. Meski terlihat lemah, jika terus menerus ditindas, Beyza dapat melawan.Beyza memutar bola mata jengah, Belinda kesal melihatnya, ia dapat membaca arti jika ia malu melihat ulahnya."Gerak mata mu bisa membuatku membunuhmu sekarang juga, Beyza!!" Belinda mencengkeram dua pipi dalam satu tangannya, kuat."Argh!! Lepas
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 146 Kekhawatiran Exel

Uap panas terlihat masih mengepul dari hot chocolate milik Exel di sebuah cangkir berbahan porselen.Duduk bersilang kaki, menyeruput pelan minuman panas miliknya, sembari menenangkan diri sejenak melupakan kekhawatirannya terhadap Beyza.Yakin, jika orang-orang bayarannya bisa menemukannya segera.Mengangkat pergelangan tangannya, untuk melihat penanda waktu. Jarum jam telah menunjukkan pukul delapan kota Berlin.Mencoba tidak memaksakan diri untuk meluapkan emosi. Ia harus bisa mengontrolnya. Terdengar suara dari kursi roda Aslan bergerak. Ekor mata berpindah melihat ambang pintu, tidak lama kemudian pria itu terlihat.Berhenti di hadapannya, dan ikut bersantai di teras rumah, memandang hamparan halaman rumah yang luas."Masih memikirkan Beyza??" Awal perbincangan tentang wanita itu."Yah. Bagaimana kau bisa tahu??" Ucapan Exel sedikit datar. Ekor mata melihat kesamping. Selanjutnya ia menatap bola mata Exel yang berwarna biru tajam. "Shitt!! Sejak kedekatanmu dengan wanita muraha
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 147 Penderitaan Beyza

Cih!!Pria bayaran itu menatap Beyza dengan tak acuh."Baru aku tahu, ada sandra-an yang bicara berani seperti mu, Nona!!" pria dengan rahang dan otot keras itu menaikan dagu Beyza. Wanita itu berusaha melawan."Lepas!!" Beyza meronta. Tidak ada hasil untuk tindakannya.Ia menarik ikat pinggang, mengangkatnya tinggi-tinggi. Sudut bibir terangkat, seolah hiburan segera di mulai.Beyza bergidik ngeri melihat benda itu. "Apa yang akan kau lakukan, Tuan??!" Bola mata Beyza mengekor melihat ikat pinggang miliknya itu. Tubuhnya gemetar, takut. Rasanya sudah menyakitkan. Belum juga benda itu mengenai kulit, mencambuknya."Apa lagi kalau bukan untuk melukai kulit tubuhmu. Aku di bayar cuma karena itu!!" Ia terkekeh tiada arti.Cetarr!! Suara keras yang dihasilkan dari cambukan pada tubuh Beyza. "Argh!! Ampun!! Tolong kumohon!! Kamu sama sekali tidak punya hati! Keadaan ku lemah, masih sanggup kau menyakitiku!!" Beyza meminta sedikit pengertian. Meski percuma juga ia meminta belas kasih pada
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 148 Sang Pahlawan Datang

Bug!! Bug!!Lepas enam puluh lima menit, wanita itu tidak kunjung sadar juga. Syur!!Terpaksa pria itu mengambil botol air mineral yang tinggal separuh —mengguyurnya hingga basah kuyup.Beyza tersadar, setelah ia hampir kehabisan nafas, akibat air yang memenuhi rongga hidung.Gegap, ia terbangun dan terbatuk-batuk, mencoba mengeluarkan air dalam lubang hidungnya.Setelah sebagian keluar, Beyza merasa sakit pada saluran pernapasannya. Bola mata berpindah menatap pria yang berdiri dengan berkacak pinggang di hadapannya dengan wajah menyeringai."Apa yang kau lakukan??!"Bug!!"Ah!!"Sebelum menjawabnya—ia melemparkan botol kosong di tangannya ke arah kepala Beyza. Meski sekedar botol kosong pun, benda itu tetap menyakitkan, karena ia melempar dengan sangat keras."Kamu terlalu lama tidur!! Hingga aku jemu menunggu. Permainannya menjadi tidak seru jika kamu menutup mata!!" Ia mendaratkan bobotnya di sebuah kursi usang terbuat dari kayu tanpa cat pelamir.Ia merasa tidak sedang tertidu
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 149 Tertembak

Sebuah tendangan tepat mengenai pria itu, tubuhnya terkapar, pegangan tangan pada Beyza terlepas.Beyza tersenyum melihat seorang pria menolongnya. Wanita itu bergerak lambat menjauhi mereka, merasakan sakit yang sudah menjalar menahan luka tembak di kakinya, memilih sembunyi di balik pohon. Berpegang kuat menahan sakit.Pria suruhan Belinda itu tahu betul siapa sosok pria dihadapannya ini. 'Exel' pria yang ditakuti sebagian pebisnis-pebisnis Kota Berlin. Bukan itu saja, pebisnis ilegal setara mafia pun segan terhadapnya.Bug! Bug!Hantaman demi hantaman di dominasi Exel, pria itu mencoba menangkis dengan ke dua tangannya dan berusaha melawan, namun usahanya gagal. Pria bayaran Exel datang membantu."Tuan Bos, lebih baik Anda segera menolong Nona Beyza, bawa segera ke rumah sakit!!" sarannya menunjuk luka tembak di kakinya.Exel segera bergerak cepat, menyobek rok panjang bagian bawah dan mengikat luka untuk menghentikan sementara darah yang mengucur.Gegas menggendong tubuh Beyza y
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

Bab 150 Kekejaman Anderson

Beberapa saat kemudian, Exel melihat jemari Beyza bergerak perlahan. Terlihat lemah namun sering.Pandangan masih buram. Butuh beberapa saat untuk dapat memperjelas pandangannya. Saat ia mendengar suara lirih memanggil namanya, "Beyza." Gegas ia menoleh ke sisi ranjangnya.Tampak seorang pria berdiri menatapnya dengan mata berbinar. Seolah memperlihatkan kesebuah kecemasan. Setelah beberapa kali ia mengerjapkan bola matanya, baru tampak jika dia adalah: Exel."Tuan??" Hanya satu sapaan sekaligus pertanyaan pada Exel.Terlihat pria tampan itu menyunggingkan senyuman melihat kearahnya. "Kau Sudah sadar??!"Beyza hanya mengangguk pelan. Wanita itu belum bisa menunjukkan wajah ceria yang setiap harinya ia tunjukkan. Sesekali ia menutup mata rapat seakan menahan sakit."Apa yang kau rasakan sekarang?! Aku akan beritahu pada dokter!!" tanya Exel. Sedikit mendekatkan wajahnya—menunjukkan kepedulian.Dari kejauhan sekilas ia melihat Paman Gerald, saat pria yang berusia lebih dari enam puluh t
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
21
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status