"Ini nenek kamu, Devan. Ayo beri salam,"Mata Kania seketika melebar saat mendengar ucapan Sheline. Devan sudah bersiap untuk memberikan salam pada Catherine, namun Kania segera menahannya. Masih jelas terbayang bagaimana perlakuan Catherine kepada mereka, ia tidak akan bisa menerimanya. Tidak, saat ia tepat berada di hadapan mereka."Jangan lakukan itu, Devan. Ayo kita pergi."Kania segera bangkit berdiri, ia mengambil tas tangannya yang tersampir di kursi meja makan. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan yang teramat. Entah Sheline sengaja atau tidak, tapi kedatangan Catherine telah merusak suasana hatinya. Setelah apa yang sudah Catherine lakukan, bagaimana ia dengan tidak berdosanya mengaku ahwa dia adalah nenek Devan?Melihat Kania yang bergegas untuk pergi bersama Devan, Sheline segera menahannya,"Tunggu Kania, kenapa? Ini hari yang baik, bukan? Mama juga sudah menyesal atas perbuatannya sepertiku, bukankah seharusnya kita saling memaafkan saat ini?"Kania menepis tangan Sheline
Baca selengkapnya