Share

Kebohongan Besar

Author: Baby Yangfa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Cerai?"

Sheline terhenyak mendengar ucapan Sean di hadapannya. Setelah semua yang ia lakukan, Sean ingin bercerai?

"Ya, aku ingin bercerai."

Raut wajah Sheline yang awalnya menantang seketika berubah pucat. Ia tidak percaya kemarahannya akan membuat Sean ingin bercerai.

"Tapi aku... Aku tidak ingin bercerai, Sean."

"Aku sungguh lelah Sheline, kita bercerai saja."

Sheline mengambil tangan Sean dengan raut wajah yang memelas, "Tidak Sean, jangan ceraikan aku. Aku sangat mencintaimu."

Sean menepis tangan Sheline dengan kasar, "Aku akan memberikan berkas-berkasnya besok padamu. Tunggu saja."

Sheline hanya bisa tercengang mendengarnya sementara Sean bergerak meninggalkan Sheline yang terpaku di tempat. Saat Sheline hendak menyusul langkah Sean, kepalanya tiba-tiba terasa berputar lalu bruuuk...

Sheline ambruk di lantai.

****

Sheline mengerjapkan matanya lalu terkejut saat mendapati pemandangan serba putih di hadapannya. Ia mencoba bangkit membuat sakit kepalanya yang sempat menghilang kin
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Mantra

    "Sheline hamil?" ucap Kania dengan nada tidak percaya. Sheline terlihat tersenyum lalu mengusap-usap perutnya."Benar, aku hamil."Kania hanya terdiam, bukan ia tidak senang dengan kabar ini, hanya saja ia terlalu terkejut. Sean ikut menyentuh perut Sheline dengan lembut. Kania berdeham kecil melihat tindakan manis yang Sean lakukan untuk Sheline. Entah kenapa tindakan ini membuat perasaan Kania sedikit tidak nyaman."Sheline berjanji padaku akan berubah Kania, berikan kesempatan baginya." ujar Sean kembali.Kania masih membungkam mulutnya. Entah kenapa masih tidak percaya seorang Sheline akan berubah begitu saja. Ia merasa sangsi melihat pemandangan ini, apa benar Sheline telah berubah? Tapi mengingat perbuatan wanita licik itu selama ini, bukankah terlalu dini untuk mempercayai bahwa wanita itu telah berubah?"Selamat atas kabar kehamilannya, tapi maaf aku tidak bisa memaafkan sikap istrimu."Kania mencoba bangkit, namun Sheline segera menahannya, "Aku tahu ini sulit bagimu untuk m

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Lumatan Penuh Gairah

    Leonard mengerjapkan matanya mendapat kecupan yang tidak terduga dari Kania untuk kedua kalinya. Ia melirik ke arah bir Kania yang masih tersisa setengah, "Apa kau sudah mabuk hanya karena meminum setengah bir?" tanya Leon tidak percaya.Kania terlihat menggeleng mendengar pertanyaan Leon, "Aku sama sekali tidak mabuk," balas Kania sambil menunduk malu-malu.Leonard kembali terkejut mendengar jawaban. Jadi kecupan tadi itu?"Kurasa kau ingin melakukan hal itu sejak lama. Aku–"Belum selesai Kania menyelesaikan kalimatnya, ia tersentak saat Leonard kembali menarik wajahnya lalu menciumnya. Ciuman ini bahkan berlangsung lebih lama dan dalam daripada sebelumnya. Leonard meraub bibirnya lembut, menyesap tiap lapisan di sana dengan penuh dahaga. Leonard menggigit kecil, meminta akses kepada Kania untuk membuka mulutnya lebih dalam. Dengan lihai, Leonard mengabsen satu per satu giginya lalu membelit lidahnya. Jantung Kania bergerak tidak karuan tiap kali sentuhan bibir Leonard semakin membua

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kau Yakin Dia Sudah Berubah?

    "Ini nenek kamu, Devan. Ayo beri salam,"Mata Kania seketika melebar saat mendengar ucapan Sheline. Devan sudah bersiap untuk memberikan salam pada Catherine, namun Kania segera menahannya. Masih jelas terbayang bagaimana perlakuan Catherine kepada mereka, ia tidak akan bisa menerimanya. Tidak, saat ia tepat berada di hadapan mereka."Jangan lakukan itu, Devan. Ayo kita pergi."Kania segera bangkit berdiri, ia mengambil tas tangannya yang tersampir di kursi meja makan. Raut wajahnya menunjukkan kemarahan yang teramat. Entah Sheline sengaja atau tidak, tapi kedatangan Catherine telah merusak suasana hatinya. Setelah apa yang sudah Catherine lakukan, bagaimana ia dengan tidak berdosanya mengaku ahwa dia adalah nenek Devan?Melihat Kania yang bergegas untuk pergi bersama Devan, Sheline segera menahannya,"Tunggu Kania, kenapa? Ini hari yang baik, bukan? Mama juga sudah menyesal atas perbuatannya sepertiku, bukankah seharusnya kita saling memaafkan saat ini?"Kania menepis tangan Sheline

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kecurigaan

    "Hallo? Bagaimana? Apa saya bisa bicara dengan Sheline?""Ya tentu saja, bisa."Sean segera menaruh gagang telepon di samping lalu memanggil Sheline, "Sheline ada telepon."Sheline mengangkat alisnya mendengar ucapan Sean, "Telepon? Siapa?""Namanya Erik."Sean mengerutkan keningnya dengan heran saat Sheline segera melonjak lalu mengambil alih telepon mereka dengan cepat. Alisnya terangkat dengan sempurna menyadari ada yang tidak beres dalam hal ini, entah kenapa ia merasa respon Sheline sungguh berlebihan."Aku mengerti, aku pasti menghubungimu."Entah apa yang mereka bicarakan, tapi Sheline terlihat ketakutan. Dia terus menatap ke arah Sean dengan gugup, seolah-olah cemas jika Sean mencuri dengar pembicaraan. Setelah beberapa detik mereka berbincang, Sheline kembali ke meja makan."Siapa? Kau mengenalnya?""Itu hanya teman sekolahku dulu."Sean mengangkat alisnya kembali, "Teman sekolah? Tapi kenapa dia sampai harus menghubungi telepon rumah kita? Apa kau ada urusan dengannya?""Ah

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Siapa Erik?

    Sean tidak menyangka akan bertemu dengan Erik, orang yang menelepon Sheline kemarin. Entah kebetulan atau tidak, tapi ia merasa bahwa ada yang aneh dari pria itu. Erik terlihat sangat antusias saat bertemu dengannya. Apa pria itu sengaja menunggu dan berpura-pura menemuinya secara tidak sengaja?Sean menatap Erik dengan tatapan menyelidik, "Apa Anda kenal dekat dengan istri saya?" tanya Sean penasaran."Tentu saja kami sangat dekat, apa dia tidak pernah membahas saya sebagai temannya?""Sepertinya tidak, Sheline tidak pernah membahas apapun tentang Anda.""Ah sayang sekali, sepertinya hanya saya yang merasa begitu."Sean menilik arloji di tangannya, ia ingin sekali menanyakan banyak hal pada orang di hadapannya, tapi sepertinya tidak bisa sekarang."Maaf, tapi saya benar-benar sibuk hari ini.""Ah benar, saya malah menahan Anda disini begitu saja. Saya benar-benar merasa bersalah atas baju Anda,"Pria bernama Erik itu terlihat mengambil secarik kertas kecil dari saku bajunya, "Karena

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kecemasan Berlebihan

    "Bagaimana Ma? Apa Mama sudah mengurus pria gila itu?"Herlina menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Sheline."Ya Mama sudah mengurusnya, tadi siang mereka sudah melakukannya." desahnya dengan lelah."Dia pasti sudah mati kan? Dia sudah menghilang dari dunia ini kan?" Berondong Sheline kepada Sheline."Mama memperkerjakan orang-orang yang mahir di bidang ini. Jarang sekali mereka melakukan kegagalan. Dia pasti sudah mati."Raut wajah Sheline berubah cerah mendengar ucapan Herlina, akhirnya setelah lama menunggu, akhirnya ia terbebas dari Erik, pengganggu itu. Ia tidak perlu lagi takut merasakan ancaman Erik. Akhirnya ia bisa tidur dengan nyenyak tanpa mengkhawatirkan apapun."Terimakasih Ma, terimakasih karena Mama mau membantuku." serunya dengan penuh semangat lalu memeluk Herlina dengan erat."Dengar, jangan lagi memikirkan hal ini, Sheline. Fokus saja pada pernikahanmu dan jangan membuat masalah, Mama lelah menyelesaikan segala masalah yang kau buat saat i

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Tragedi di Makan Malam Keluarga

    "Aku sangat senang karena akhirnya kau mau menerimaku kembali, Sean." ujar Sheline sambil memeluk erat Sean. Sean membalikkan tubuhnya, menarik tubuh Sheline dari pelukannya lalu bertanya, "Apa kau bahagia?""Tentu saja."Sudah hampir satu Minggu semenjak ia melenyapkan Erik dan tidak ada kabar apapun lagi yang ia dengar. Nomor Erik bahkan sudah tidak terdaftar, pria itu sepertinya benar-benar lenyap dari muka bumi ini karena jejaknya benar-benar menghilang. Ia sangat lega sekarang, Sean sudah sangat mempercayainya dan berhenti mendekati Kania. Bukankah kehidupannya sangat sempurna sekarang?"Aku sangat bahagia,""Bagaimana jika kita mengadakan makan malam bersama keluarga, Sayang?" ujar Sean tiba-tiba.Sheline mengangkat wajahnya antusias mendengar ucapan Sean, "Makan malam keluarga? Itu ide yang bagus, Sayang, sudah lama kita tidak makan bersama orang tua kita.""Ya anggap saja ini adalah bentuk rasa syukur kita. Kau harus bertanya tentang jadwal mereka agar kita bisa melakukan hal

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Hasil Dari Sebuah Keangkuhan

    "Mama tidak menyangka bagaimana bisa? Bagaimana bisa Sheline berbuat seperti itu? Padahal Mama sangat mempercayainya, tapi kenapa Sheline mengkhianati kamu?""Apa sekarang Mama sudah puas?" ujar Sean dengan dingin. Hati dan perasaannya terasa remuk saat ini dan ia tidak bisa berbuat apapun, "Mama sadar sekarang? Keegoisan dan rasa angkuh Mama yang membuat kehidupanku menjadi seperti ini. Aku membuang anakku sendiri saat Kania hamil, tapi malah menganggap anak orang lain sebagai anakku. Benar-benar miris.""Mama minta maaf, Mama benar minta maaf." ujar Catherine dengan rasa bersalah. Segala yang dilakukannya demi kebaikan Sean, nyatanya malah mendorong puteranya sendiri ke lubang kesengsaraan. Keyakinan dan keangkuhannya seketika runtuh, nyatanya apa yang menurutnya benar belum tentu baik untuk Sean."Aku tidak akan memaafkan Mama. Sampai kapanpun aku akan selalu menyalahkan Mama atas segala kehancuran hidup yang aku alami. Jika saja Mama tidak ikut campur kehidupanku, mungkin aku... M

Latest chapter

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Mari Kita Menikah

    Saat mengetahui bahwa yang berada di hadapannya adalah Leonard, Kania segera mengambil langkah. Ia mundur untuk kemudian berlari menghindar dari pria itu.Leonard yang melihat Kania melarikan diri darinya segera menyusulnya. Dengan cepat ia kembali menahan Kania lalu bertanya dengan nafas tersengal saat berhasil mendapatkan tangannya, "Kenapa kau lari?""Lepaskan aku.""Baik, tapi bagaimana kalau kita bicara? Aku sudah menyewa seluruh tempat ini khusus untukmu, apa kau tidak sayang jika aku membuang-buang uang karena kau tidak mau menemuiku?""Aku tidak menyuruhmu menyewa tempat untukku,""Ayolah Kania, aku mohon."Kania terlihat menghela nafasnya panjang, "Baik, tapi lepaskan tanganku dulu."Dengan cepat Leonard melepaskan genggaman tangannya. Kania segera memilih kursi yang berada tepat di hadapannya lalu duduk di sana. Musik romantis segera mengalun saat mereka duduk berdampingan. Kania memberikan tatapan jengahnya, sebenarnya apa maksud pria ini?"Kenapa kau lari?""Tidak apa-apa,

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Akhirnya Kita Bertemu Lagi

    Leonard pulang ke rumahnya dengan langkah gontai. Setelah berkeliling selama hampir satu jam di dalam bandara, Leonard sama sekali tidak bisa menemukan Kania dimanapun. Kania sudah pergi dari kehidupannya, ia terlambat, sangat terlambat."Jadi bagaimana? Kamu menemukan wanita itu?"Leonard mendengus kuat mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Lauren tepat saat ia tiba di kediaman mereka."Mama pasti senang sekarang, Kania tidak bisa aku temukan. Dia sudah pergi dari hidupku selamanya. Apa sekarang Mama puas?" Tukas Leonard dengan penuh emosional.Alih-alih merasa simpati Lauren yang malah menuang alkohol ke gelasnya membuat Leonard merasa geram. Lauren memang sudah tidak perduli kepadanya lagi."Sepertinya Mama cukup senang karena sudah menghancurkan hidupku." ucap Leonard dingin. Ia menghela nafasnya panjang lalu mulai beranjak meninggalkan Lauren.Namun, baru saja ia hendak melangkah, Lauren tiba-tiba memanggilnya kembali, "Kau akan menyerah begitu saja padanya?"Leonard seketika m

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Akhir?

    Leonard seketika tertegun mendengar ucapan Jasmine. Jasmine terlihat sangat serius di hadapannya membuat Leonard seketika mengangkat alis."Apa maksudmu?""Hari ini adalah keberangkatan Kania, apa kau akan terus berdiam diri di tempat ini dan membiarkan Kania pergi begitu saja?"Mata Leonard seketika melebar mendengar ucapan Jasmine, cekalannya di tangan Jasmine seketika terlepas, "Kania pergi hari ini?" tanyanya dengan nada tidak percaya. Sepengatahuannya projek mereka belum selesai dengan sempurna, masih ada beberapa tahapan pendistribusian dan promosi produk yang harus dilakukan."Pekerjaannya untuk membuat pakaian sudah selesai, jadi dia tidak akan ikut andil dalam promosi produk, semuanya hanya akan dilakukan oleh pihak Valerine."Leonard terlihat terhenyak mendengar penuturan Jasmine. Jadi Kania benar-benar akan pergi hari ini?"Tunggu apa lagi? Pergi!"Mendengar ucapan Jasmine, Leonard segera beranjak dari sana. Ia berlari keluar dari restoran itu tanpa menghiraukan panggilan d

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kita Batalkan Saja!

    "Yak selesai! Hasilnya bagus sekali."Semua bertepuk tangan ketika foto terakhir yang diambil dari Jasmine selesai. Beberapa orang menyalami Kania dan juga Jasmine karena projek itu berhasil dilakukan. Kania tersenyum, merasa cukup lega karena ia bisa melakukan projek itu tepat pada waktunya. Meski hatinya teramat berantakan dan juga banyak drama yang terjadi, akhirnya semuanya selesai. Ia menatap kursi tempat Leonard berada yang diduduki oleh Hannah. Masih sama, Leonard masih tidak ingin menemuinya sama sekali."Nanti malam akan ada perayaan kecil karena pekerjaan kita sudah selesai dilakukan, apa Ibu mau ikut?"Kania menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Dewi, "Kalian saja yang ikut, saya akan mempersiapkan semua persiapan kita untuk terbang besok?""Apa tidak apa-apa, Bu?" Tanya Dewi merasa tidak enak."Tidak apa-apa, kalian sudah banyak bekerja keras selama dua Minggu ini. Bersenang-senanglah di sana. Ah, jangan lupa bawa instal aplikasi bahasa di ponsel kalian masing-

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Aku Sangat Mencintainya

    Setelah kejadian di rumah sakit tempo hari, Leonard tidak pernah datang lagi ke pertemuan mereka. Hanya ada asistennya yang mengikuti pertemuan mereka beberapa kali.Penasaran dengan keadaan Leonard, Kania menahan langkah asisten pribadinya setelah rapat selesai."Hannah, bisa bicara sebentar?"Hannah terlihat mengangkat alisnya lalu kemudian mengangguk mendengar pertanyaan Kania, "Ya, ada apa Bu Kania?""Apa Leonard baik-baik saja? Ah maksud saya sudah beberapa kali dia mangkir dari pertemuan kami.""Ah, Pak Leon baik-baik saja, dia sangat sibuk akhir-akhir ini karena projek yang lain. Apa ada masalah jika saya yang menggantikan Beliau?"Kania segera mengibaskan tangannya mendengar ucapan Hannah, "Ah tidak, kamu adalah orang yang kompeten juga, saya rasa Leonard tepat memilih kamu untuk mengurusi projek ini. Kalau begitu terimakasih,"Kania terlihat membalikkan tubuhnya untuk beranjak, namun Hannah kembali memanggilnya."Emm... Bu Kania? Apa Anda memiliki pesan untuk atasan saya?"Ka

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Dilema

    Delon seketika terdiam mendengar ucapan Leonard. Keningnya berkerut dengan bingung, jadi mereka sudah saling mengenal sebelumnya? Tapi kenapa mereka berpura-pura tidak saling mengenal seolah baru berkenalan? Sebenarnya sedalam apa hubungan mereka hingga Leonard bersikap sangat posesif kepada Kania?Delon menghela nafasnya panjang, tidak ingin membuat keributan karena hal sepele akhirnya ia menyerah."Baiklah, saya serahkan Bu Kania kepada Anda."Delon menatap ke arah Kania yang masih tidak sadarkan diri lalu beranjak meninggalkannya. Untuk terakhir kalinya ia membalikkan tubuhnya lalu tertegun saat melihat pemandangan Leonard yang tengah memegang tangan Kania dengan erat. Delon terlihat mengangkat alis, sebenarnya apa hubungan mereka hingga Leonard bisa bersikap sedekat itu pada Kania?****Kania mengerjapkan matany saat mendapati atap putih di hadapannya, bau alkohol dan obat-obatan yang menyeruak membuat Kania seketika terhenyak. Dimana ia? Apa dia ada di rumah sakit?Kania mengangk

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Khawatir

    Kania mendesah panjang, "Haruskah kita melakukan ini?""Aku harus meyakinkan segalanya berjalan dengan lancar."Dengan ragu Kania menyambut telunjuk itu. Entah apa yang sebenarnya terjadi, Jasmine Maureen adalah gadis yang teramat percaya diri, kenapa ia melihat Jasmine sangat berusaha keras agar hubungannya dengan Leonard berjalan dengan lancar?"Sekarang, apa aku boleh pergi?"Jasmine menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Kania, Kania mengusap mulutnya dengan serbet lalu bangkit berdiri.Tepat sebelum ia melangkah, Jasmine kembali memanggilnya."Aku minta maaf atas segala sikap menyebalkan yang aku tunjukkan selama ini padamu, Kania."Kania mengulas senyumnya mendengar ucapan Jasmine, "Ternyata kau sudah banyak berubah. Tidak apa-apa aku mengerti semuanya. Kau memang lebih pantas untuk Leonard."Setelah berkata seperti itu, Kania meninggalkan meja mereka. Ia menghela nafasnya panjang lalu kembali ke ruangan bengkelnya.Dewi yang melihatnya hanya bisa terkejut saat tatapan Kan

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Bagaimana Jika Leonard Masih Mencintaimu?

    "Anda menyukai seseorang?""Ya, saya harap Anda mengerti ucapan saya hari ini Pak Delon. Kalau begitu saya permisi."Kania segera bergerak meninggalkannya Delon dengan cepat. Ia menghela nafasnya panjang, sebelum semuanya semakin rumit dan memusingkan, ia harus bisa menyelesaikan seluruh tugas ini dengan cepat. Jika perlu, ia akan menyelesaikan semuanya kurang dari dua minggu.****Selama seharian penuh, Kania berada di bengkel kerjanya. Seperti tekadnya kemarin, ia akan menyelesaikan seluruh pekerjaan ini dengan cepat. Ia sudah tidak bisa terus berada di sini dan menyiksa seluruh hatinya.Pintu ruangannya seketika diketuk, Dewi menghampiri dirinya lalu terhenyak saat melihat Kania berada di sana pagi-pagi sekali."Ibu? Ibu semalaman berada di sini?" Tanya Dewi dengan raut wajah terkejut."Ya, saya harus menyelesaikan semuanya dengan cepat agar kita segera kembali.""Tapi Bu, kalau begitu terus ibu bisa sakit.""Saya baik-baik saja, Dewi."Tepat saat ia mengatakan hal itu, darah segar

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Saya Sudah Menyukai Orang Lain

    "Anda memang cukup jeli, Bu Jasmine. Siapa yang tidak tertarik pada Bu Kania? Dia wanita yang mandiri dan cantik, bagaimana saya tidak terpesona olehnya?"Kania terperangah tidak percaya mendengar ucapan Delon yang terus terang. Delon tersenyum ke arahnya tanpa beban sama sekali membuat Kania merasa sangat gugup. Kania segera mengambil minumannya lalu menyeruputnya dengan perlahan, mengabaikan tatapan tajam dari Leonard yang sejak tadi tiba-tiba terdiam."Pak Delon benar-benar tipe pria yang romantis, Anda menyatakan ketertarikan Anda pada Bu Kania tepat disaat Bu Kania ada di hadapan Anda.""Bu Kania hanya sebentar di sini, jadi saya harus bergerak cepat, bukan?""Ah, Anda benar."Berbeda dengan dirinya yang merasa canggung, Delon dan juga Jasmine malah terlibat pembicaraan seru. Kania menghela nafasnya, sungguh ia ingin melarikan diri saja dari tempat ini.Tepat saat ketidaknyamanan yang ia rasakan semakin tidak terkendali, ponsel Kania berdering dengan nyaring. Tidak peduli siapa

DMCA.com Protection Status