"Ve!?" Mata Ashton terbelalak sempurna melihat setetes air mata yang jatuh tersebut. "Hei, kenapa--""Tidak apa-apa," tukas Verena. Wanita itu mengalihkan pandangan sesaat dan mengatur napasnya, sebelum kemudian kembali menatap Ashton."Kepalamu bagaimana? Sakit?" Verena bertanya. "Sembilan jahitan, katanya." Ia menunjuk di titik di mana Ashton mendapatkan luka di kepalanya. "Kudengar."Namun, Ashton tidak bereaksi. Pria itu justru menatap Verena lurus-lurus."Telingamu bermasalah? Dengar aku, tidak?" Setelah beberapa saat tidak mendapatkan respons, Verena kembali bertanya. Wanita itu tampak gusar. Namun, sedetik kemudian, ekspresi khawatirnya lebih dominan."Aku akan panggil dokter." Verena langsung berbalik dan hendak berjalan pergi.Namun, tangan Ashton langsung mencekalnya."Aku tidak apa-apa. Telingaku juga," ujar Ashton. Ia bisa merasakan tangan Verena yang gemetar. "Duduk, Ve. Kamu tampak berantakan."Perlahan, Ashton bangkit dan menarik Verena agar duduk di tepi tempat tidurn
Last Updated : 2024-12-03 Read more