Home / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Chapter 241 - Chapter 250

272 Chapters

Bab 234 - Makan Malam Romantis

"Kegilaanku karena wanita. Kamu mau melihatnya?" Eric tampak serius. Aura penuh dominasi menguar dari dirinya, membuat jantung Verena berdebar lebih keras, mau tidak mau. "Apakah selama ini masih belum jelas?" Pria itu menarik Verena lebih dekat ke arahnya, hingga wajah keduanya hanya berjarak beberapa senti saja. Verena bahkan bisa melihat detail kecil pada manik mata biru di hadapannya, sementara telinganya bisa mendengar napas Eric yang sedikit lebih berat. Apakah itu berarti pria itu juga bisa mendengar detak jantungnya yang menggila? Oh, tidak. Jangan sampai. "Eric." Verena menarik diri berserta tangannya kembali, tapi tetap tertahan oleh pria itu. "Lepas." "Jawab dulu pertanyaanku." Keduanya kembali saling tatap selama beberapa saat, sebelum Eric kembali berkata. "Sejauh ini, satu-satunya wanita yang berhasil membuatku nyaris gila ... kamu tahu siapa, bukan, Verena?" Verena membuang napas perlahan dan mengalihkan pandangan. "Ya, aku bisa melihatnya." Verena k
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 235 - Perjodohan

"Apa maksud Bibi, perjodohan dengan keluarga Miller?"Kening Eric mengernyit mendengar ucapan sang bibi di seberang saluran telepon. Sejak tadi, Bibi Bea memang menghubunginya, mulai dari pesan-pesan yang belum Eric balas karena ia ada makan malam dengan Verena.Hingga akhirnya wanita paruh baya itu mulai menelepon.Salah Eric juga yang lupa mengatur ponselnya dalam posisi senyap, sampai-sampai telepon sang bibi mengusik makan malamnya.Meski sebenarnya menyenangkan juga melihat Verena menyindirnya. Walaupun mungkin kesimpulan Eric jauh dari kenyataan."Iya. Kan Bibi sudah pernah singgung sebelumnya. Ada Mia juga," balas Bibi Bea, menyebutkan nama ibu Eric. "Masa kamu lupa? Yang benar saja, Eric. Ini bukan hal kecil yang bisa kamu lupakan."Kening Eric masih mengernyit. Dalam ingatannya, ia sama sekali tidak familier dengan informasi yang disampaikan oleh sang bibi. Frasa perjodohan dengan keluarga Miller sama sekali tidak pernah masuk ke dalam otak Eric.Dan lagi, tidak mungkin ibun
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 236 - Kecelakaan

"Sebaiknya kalau kamu sudah memiliki tunangan, kamu tidak bermain-main dengan wanita lain, Eric Gray."Kalimat itu terngiang di kepala Eric selama beberapa waktu.Sepanjang sisa malam, hingga pagi ketika ia bersiap menghadiri rapat bisnis di kantor. Bahkan Eric tidak bisa fokus seharian karena memikirkan ucapan Verena itu.Ditambah lagi, wanita dingin itu tidak membalas pesannya."Sial. Apakah dia salah paham soal telepon dari Bibi kemarin?" Eric berpikir ulang. Ia tidak memiliki tunangan. Dan tidak berniat bertunangan dalam waktu dekat.Kecuali Eric bisa mendapatkan wanita itu di tangannya.Tanpa mau ia akui terang-terangan, penolakan Verena waktu itu masih menyakiti hatinya.Ditambah lagi, sangkalan serta penolakan-penolakan lain dari wanita yang sama setelahnya. Membuat Eric harus berusaha lebih keras. Jelas saja, egonya tergores."Ronald."Seorang pria yang tampaknya masih berada di awal usia tiga puluh menoleh dari tempat duduknya di kursi penumpang depan, tempat asisten pribadi
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Bab 237 - Kapan Kamu Memaafkanku?

Beberapa saat yang lalu...."Jadi aku tidak perlu ke mansion hari ini, bukan?"Verena kembali bertanya. Ia baru saja selesai mengonfirmasi sisa jadwalnya hari ini.Ingatkan ia sekali lagi, kenapa ia mau tinggal di Utopia untuk menjadi pesuruh sang ayah. Jelas bukan karena cinta ataupun rasa terima kasih. Atau pengabdian pada sang ayah.Verena akan lebih percaya jika dibilang karena harta dan posisi. Sekalipun ia sendiri bukan tipe orang yang tergila-gila pada dua hal tersebut.Namun, jelas Verena ingin membuat tempatnya sendiri. Ia tidak bisa mengusik keluarga ibunya terus-terusan. Sekalipun Verena tidak dekat dengan wanita paruh baya itu, Verena tidak ingin lagi membebankan dirinya pada sang ibu.Beda cerita dengan ayah yang menelantarkannya waktu itu.Jadi, sebisa mungkin, meskipun Verena bergerak dalam pantauan Aster Miller, ia tidak ingin sering-sering bertemu dengan pria tua itu. "Tidak. Kamu bisa langsung pulang." Ashton berucap, menanggapi pertanyaan Verena.Wanita itu mengang
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 238 - Banyak Darah

Verena pikir bahaya yang mengintainya selama ia berada di Utopia hanyalah saat ia berhadapan dengan jajaran dewan direksi pemegang saham.Atau keluarga Miller, terutama ibu dan adik tirinya.Meski memang misi utamanya adalah membongkar kecurangan di Miller Corp. Menemukan oknum yang dicari oleh sang ayah."Ashton!" Verena mengguncangkan tubuh yang sejak tadi memeluknya tersebut. Tidak ada respons.Verena menggigit bibir bagian bawahnya, gugup. Namun, wanita itu berusaha keras memikirkan langkah selanjutnya.Ia menyingkirkan anak rambut yang menghalangi pandangannya ke belakang, tidak peduli ada darah di telapak tangannya. Verena kemudian mengusap tangannya pada rok yang ia kenakan sebelum mengambil ponselnya dan menghubungi nomor darurat. Beruntung, tidak lama kemudian pertolongan medis datang saat Verena berusaha menyadarkan kakak sepupunya sekali lagi.Rasanya aneh.Ini berbeda dengan apa yang Verena rasakan saat mendengar ayahnya sekarat beberapa waktu yang lalu.Bukan berarti A
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 239 - Kedatangan Eric

"Jangan protes. Sekali ini saja." Verena diam saja. Seperti sedang memproses tindakan Eric padanya. Baru selewat beberapa detik, wanita itu terkesiap dan seketika menarik tangannya dari genggaman Eric Gray. "Aku bisa sendiri." Verena berkata kemudian. Ekspresi Eric tidak berubah. Tidak marah, ataupun tidak tersinggung seperti dugaan awal Verena. Meski begitu, sorot mata birunya menatap Verena selama beberapa detik lebih lama sebelum menyerahkan kotak tisu itu pada Verena. "Bersihkan yang benar," kata Eric dengan suara rendah. "Kalau tidak, aku akan turun tangan." Verena tidak menyahut. Ia hanya menyeka darah kering Ashton dari tangannya. Meski ia harus beberapa kali meremas tangannya pelan. Verena baru sadar, ternyata tangannya gemetar sejak tadi. "Kudengar kamu tidak membiarkan mereka memeriksamu lebih lanjut." Verena menoleh saat Eric membuka suara. Pria itu rupanya masih saja menatapnya. "Aku baik-baik saja," sahut Verena. Eric keras kepala. Manik matanya ber
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 240 - Luka Verena

"Ve!?" Mata Ashton terbelalak sempurna melihat setetes air mata yang jatuh tersebut. "Hei, kenapa--""Tidak apa-apa," tukas Verena. Wanita itu mengalihkan pandangan sesaat dan mengatur napasnya, sebelum kemudian kembali menatap Ashton."Kepalamu bagaimana? Sakit?" Verena bertanya. "Sembilan jahitan, katanya." Ia menunjuk di titik di mana Ashton mendapatkan luka di kepalanya. "Kudengar."Namun, Ashton tidak bereaksi. Pria itu justru menatap Verena lurus-lurus."Telingamu bermasalah? Dengar aku, tidak?" Setelah beberapa saat tidak mendapatkan respons, Verena kembali bertanya. Wanita itu tampak gusar. Namun, sedetik kemudian, ekspresi khawatirnya lebih dominan."Aku akan panggil dokter." Verena langsung berbalik dan hendak berjalan pergi.Namun, tangan Ashton langsung mencekalnya."Aku tidak apa-apa. Telingaku juga," ujar Ashton. Ia bisa merasakan tangan Verena yang gemetar. "Duduk, Ve. Kamu tampak berantakan."Perlahan, Ashton bangkit dan menarik Verena agar duduk di tepi tempat tidurn
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 241 - Oknum Kecelakaan Verena

"Gagal!?"Di mansion keluarga Miller, tepatnya di kamar pribadi Kimberly, gadis itu berteriak ke ponselnya.Wajahnya merah karena marah, emosi lantaran ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Sepasang mata abu-abunya bergerak liar ke sekeliling ruangan.Kimberly terdiam sekali lagi, mendengarkan lawan bicaranya menyampaikan laporan sebelum kemudian berteriak marah!Bagaimana tidak?Verena seharusnya tadi terkapar di jalanan, penuh darah, sebelum kemungkinan dilarikan ke rumah sakit. Entah akan selamat atau tidak, cacat atau pulih sepenuhnya, yang kelas kecelakaan itu pasti akan membuat Verena kembali ke tempatnya semula. Mawas diri akan posisinya yang tidak seberapa.Bukannya justru makin besar kepala karena sudah diselamatkan oleh seorang pria, entah siapa! Seperti yang dilaporkan oleh orang suruhan Kimberly.Apalagi beberapa saat yang lalu, Bibi Bea, bibi Eric Gray buru-buru meninggalkan mansion setelah mendapatkan kabar kalau Eric tidak bisa hadir pada makan malam kali ini karen
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Bab 242 - Kekhawatiran sang Ayah

"Ada urusan apa kalian dengan perempuan ini?"Berbeda dengan dua pria berpakaian hitam yang tidak tampak terkejut tersebut, Verena merasa cukup heran saat Eric langsung pasang badan di depannya.Apa yang sedang pria ini lakukan?"Eric--""Selamat malam, Tuan." Salah seorang pria dari dua orang itu berkata. "Kami ada perlu dengan Nona Miller. Mohon menyingkir.""Iya. Katakan di sini." Eric kembali berkata tegas. Hening. Tidak ada yang bicara di antara mereka selama beberapa detik.Kemudian, pria berpakaian serba hitam itu kembali berkata. Pandangannya lurus menatap ke arah Verena."Kami diutus oleh ayah Anda untuk mengecek kondisi Anda dan Tuan Muda Ashton, Nona," kata pria itu. "Tuan Besar sudah menghubungi Anda berkali-kali, tapi tidak mendapatkan jawaban."Ah. Panggilan itu.Ponsel Verena tiba-tiba kembali bergetar, menampilkan nama Aster Miller pada layar ponsel.Namun, ponsel Verena mati sebelum ia mengangkat panggilan tersebut.Wanita itu menghela napas. "Kamu," ucapnya pada sal
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 243 - Makan Malam

Verena berakhir tidak mengunjungi mansion keluarga Miller seperti yang diperintahkan oleh sang ayah.Wanita itu bergidik, merasa asing dengan cara bicara serta ucapan Aster Miller yang tidak seperti biasa. Respons tubuhnya yang pertama adalah jauh-jauh dari ayahnya itu.Karenanya, Verena memberikan instruksi kepada dua pria yang menemuinya di rumah sakit. Terkait Ashton, kemudian penyelidikan kecelakaan lebih lanjut, lalu tentang Verena yang memutuskan untuk pulang.Verena melakukannya dengan cepat dan tanpa bantahan, sampai-sampai Eric Gray yang di sana tidak punya kesempatan untuk memanfaatkan momen."Nona, Tuan Besar Miller meminta Nona untuk melapor langsung hari ini."Verena melirik asisten sementaranya dengan malas."Ya. Nanti aku ke sana."Sudah beberapa hari setelah kecelakaan itu terjadi dan Verena baru bersedia memenuhi perintah sang ayah itu.Aster Miller memang memberikan perintah-perintah lain terkait masalah perusahaan dan Verena tidak keberatan menjalankannya. Hanya saj
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more
PREV
1
...
232425262728
DMCA.com Protection Status