Home / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Chapter 221 - Chapter 230

272 Chapters

Bab 214 - Sebuah Peringatan

"Dasar jalang! Kamu benar-benar persis seperti ibumu!"Verena hampir yakin setelah mengatakan itu, Kimberly akan menerkamnya. Namun, untungnya hal tersebut tidak terjadi. Adik tirinya itu hanya berdiri di depan pintu dengan dada naik turun dan wajah memerah karena marah.Sementara itu, Verena diam, menimbang situasi dengan tenang.Memikirkan apa yang membuat Kimberly tiba-tiba menghampirinya di toilet dan mengatainya seperti itu.Apakah ini kelanjutan dari berdebatan mereka tadi? Atau ada kejadian lain yang memicu?Sekalipun begitu, Verena tidak menyukai nada suara Kimberly yang tengah menghina ibunya."Hujatanmu mulai terdengar membosankan, jujur saja," ucap Verena dengan nada dingin. Bila sudah seperti ini, sorot matanya tidak jauh berbeda dengan Aster, memancarkan dominasi yang sama. "Karenanya, sekali lagi kamu membawa-bawa ibuku, putri Aster Miller atau bukan, aku akan benar-benar menghajarmu, Kim."Dalam kondisi normal, mungkin ucapan itu akan membawa dampak sesuai yang diharapk
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more

Bab 215 - Dipenuhi oleh Verena

"Dia milikku! Kami sudah dijodohkan sejak awal!"Verena cukup terkejut dan heran dengan informasi terbaru ini. Namun, ia tidak terlalu menunjukkannya. Verena juga tidak menampilkan rasa penasarannya akan Kimberly dan Eric begitu saja. Wanita itu cukup mahir menyembunyikannya, sekalipun ia harus menahan diri sepenuh hati."Jadi dia alasanmu memamerkan tubuhmu malam ini?" ucap Verena dengan nada ringan. "Eric Gray, huh?""Jangan pura-pura tidak tahu!" sentak Kimberly. Wajahnya masih merah dan bibirnya bergetar karena emosi. "Kamu pasti sengaja menggodanya, iya, kan?!"Verena memutar bola matanya.Menggoda Eric? Wanita ini bahkan berusaha menjauh dari pria itu demi kewarasan dan kesehatan pikirannya!Lagi pula, Verena tidak pernah sekalipun menampilkan sisi menggoda atau sejenisnya di hadapan Eric. Kecuali malam itu--Tidak. Pada malam itu pun Verena tidak menggoda Eric. Bahkan tentang adegan ranjang yang melibatkan tubuh polosnya sekalipun. Tidak dihitung.Sial. Tidak bisakah Tuhan meng
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 216 - Rencana Gagal

"Tuan Gray, apakah Anda mengenal Verena?"Tepat setelah mengatakan itu, Kimberly merasakan Olivia, sang ibu, menyenggolnya. Diiringi dengan tatapan yang seakan berbunyi, 'Apa kamu gila? Kenapa membawa-bawa anak haram itu di sini!?'Tapi Kimberly tetap menatap Eric. Menunggu jawaban."Ah. Keluarga Miller." Eric berucap setelahnya. "Tentu saja. Kalian mengenal gadis itu, bukan?"Satu nama. Hanya perlu satu nama untuk membuat Eric bereaksi. Padahal sejak tadi ibunya dan Bibi Bea sudah berbusa menggiring obrolan agar Eric dan Kimberly bisa berkenalan. Sialan.Beberapa minggu yang lalu, Olivia datang padanya dengan semangat menggebu, mengusulkan sebuah rencana perjodohan antara Kimberly dan keponakan Beatrice, teman sosialitanya yang dekat dengan sang ibu. Rencana tersebut disusun oleh Olivia sendiri, dan diamini oleh Beatrice.Awalnya, Kimberly hendak menolak. Tapi ia langsung goyah saat mendengar status si pria. Lalu menyanggupi di tempat begitu saja ketika melihat foto Eric Gray.Pria
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 217 - Sorot Mata Biru Eric

Pria itu tampak seperti ingin mengulitinya hidup-hidup.Tidak, tidak bisa dikatakan seperti itu juga.Namun, memang cara Eric memandangnya ... Bukan. Bukan seperti malam itu, saat ia memohon bantuannya. Bukan juga seperti saat Verena menolak lamarannya mentah-mentah. Lebih ke--Ah. Seperti saat mereka pertama bertatap muka malam ini.Seakan-akan pria itu sedang melihat mangsa dalam pengawasannya.Penuh peringatan.Verena balas menatap pria itu. Tanpa memutus kontak mata, senyum di bibirnya perlahan menghilang seiring sebuah senyum lain terbit di bibir Eric. Selaras dengan detak jantung Verena yang berdebar makin cepat."Sial. Dia tidak boleh memengaruhi aku hingga seperti ini," batin Verena, menolak kontrol Eric akan reaksi tubuhnya."Hubungan kalian memang sedekat itu? Apakah dia mantan pacarmu?"Verena menoleh saat Keith bertanya demikian. Rupanya, adik tirinya tersebut mengikuti arah pandang Verena."Bukan." Verena menjawab singkat, tidak berniat menjelaskan. Tangannya kemudian me
last updateLast Updated : 2024-10-31
Read more

Bab 218 - Obrolan Dingin

"Aku akan segera kembali." Usai mengatakan itu, Verena berjalan menuju ke arah balkon. Langkahnya tetap tegap, sekalipun ia merasa sedikit terusik dengan sakit kepala tiba-tiba tersebut. Namun, ia sadar bahwa ia harus tetap mengangkat kepalanya tinggi. Banyak mata yang sedang memperhatikannya dan dari sekian banyak pasang mata itu, tidak sedikit yang ingin menjatuhkan Verena. Lucu. Padahal ia yang hanya merupakan anak haram ini baru kembali ke Utopia beberapa hari yang lalu. Namun, namanya berhasil menimbulkan geger di kalangan atas, sekaligus membuat banyak pihak merasa terancam atas posisinya saat ini. Verena menyandarkan tubuhnya di tepi balkon, lalu menghirup napas dalam-dalam. Udara dingin Utopia saat malam hari benar-benar menyegarkan otaknya. Ia harus kembali menurut rencana besarnya, tidak peduli bahwa sebenarnya wanita itu sedang merasa aneh di bagian kepala dan kesulitan berpikir. Ia tetap harus-- "Terlalu banyak minum, hm, Nona?" Kalimat itu tertangkap indera p
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

Bab 219 - Tangan Kekar yang Menahannya

"Atau ... itu hanya caramu saja untuk memancing perhatianku?"Verena sempat menahan napas, tapi kemudian mengembuskannya pelan lalu mendengus. "Tuan Gray, Anda tidak semenarik itu." Wanita itu berucap, terdengar santai. Meskipun memang jantungnya masih berdebar keras."Hm?" Eric memiringkan kepalanya. Mata birunya yang tajam menghunjam milik Verena.Wanita itu sedikit menegakkan punggungnya, otomatis membuat jarak antara ia dan Eric makin terpangkas.Dengan nada suara lebih tegas, Verena kemudian berkata, "Saya tidak sedang mencari perhatian Anda. Mohon jangan terlalu percaya diri."Eric tidak mundur. Pria itu tetap pada posisinya dan menjaga agar jarak mereka hanya berselisih beberapa inci, lalu tersenyum tipis."Kenapa Utopia? Karena pria dari keluarga Miller itu?" Tiba-tiba, Eric bertanya.Verena mengernyit. "Apa?""Karena itu kamu menolak lamaranku?"Bibir Verena terbuka, tidak habis pikir dengan maksud dari sesosok Eric Gray di hadapannya ini.Pria itu tiba-tiba datang, menyapan
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

Bab 220 - Urusan Kita Sudah Selesai

"Siapa–""Astaga ternyata ada di sini!"Baik Verena maupun Eric menoleh ke sumber suara. Verena tidak mengenali wanita paruh baya yang sedang bersama ibu tirinya, tapi dari ekspresi Eric, tampaknya pria itu mengenal beliau dengan baik.Apalagi dari ucapan wanita paruh baya itu."Eric, kenapa kamu meninggalkan Kimberly begitu saja?" ucap Beatrice. Sepasang mata wanita paruh baya itu menatap Verena sepintas sebelum kembali melihat Eric, seakan Verena tidak dianggap kehadirannya di sini. Namun, Verena tetap mengamati dalam diam. Perhatiannya kemudian beralih pada ibu dan adik tirinya.Olivia tampak datar, seperti enggan menunjukkan penolakkannya akan Verena sekaligus menolak memperhitungkan keberadaan Verena di sana. Pandangan putri pertama Aster Miller tersebut kemudian berhenti pada si adik tiri perempuannya.Ia mencatat dalam hati bagaimana ekspresi Kimberly yang berdiri di belakang wanita paruh baya itu. Tampak seperti sedang merutuki Verena dalam hati. Namun, ada satu emosi lain ya
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Bab 221 - Para Pria Verena

Melainkan pria yang tidak tahu kapan dirinya harus mundur ini.“Eric Gray … nyaris saja aku lupa bahwa pria ini memang sulit ditangani,” batin Verena. Ia pikir, Eric akan mundur setelah penolakannya pagi itu. Terbukti setelahnya, Eric benar-benar tidak menghubungi Verena sampai ia merasa Eric menerima semua keputusannya.Akan tetapi, lihat saja tingkah pria itu sekarang. Kembali penuh tuntutan dan pertanyaan tidak jelas.Namun, bukan Verena Miller namanya jika tidak keras kepala. “Kimberly sudah menawarkan untuk mengantarmu ke ruang tamu. Lebih baik kamu pergi bersamanya,” ucap Verena. Senyumnya tampak santai dan terlatih saat ia melirik ke arah si adik tiri, sekalipun hal itu tidak mengubah wajah Kimberly yang tampak tersinggung ketika bersinggungan tatap dengan Verena. “Jika Kimberly mengizinkan, kamu bisa mendapatkan nomorku darinya.”Yang mana, artinya mustahil mendapatkan nomor Verena dari adik iparnya yang tadi melabraknya perkara kedekatannya dengan Eric itu. Verena tahu betul
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

Bab 222 - Salah Paham Eric

"Iya, Tuan Gray. Ashton Miller."Nama itu membuat Eric menggumam pelan. Pria itu, kemungkinan besar, adalah yang menjadi alasan keberadaan Verena di Utopia. Lihat saja, dari bahasa tubuh keduanya, mereka tampak akrab.Jauh berbeda dengan saat Verena bersama Eric, pria bermata biru itu berpikir. Saat wanita itu bersamanya, yang ada hanyalah perasaan waspada. Lalu teka-teki. Senyum formal nan profesional. Eric ingin Verena lebih dari ini. Seperti--Ah, ya. Seperti malam itu."Tuan Gray, apakah Anda mendengarkan?" Sepertinya Kimberly sejak tadi bicara, tapi Eric mengabaikan gadis itu sepenuhnya. Sebenarnya, Kimberly merasa kesan. Ia sudah merutuk lima puluh kali tiga dalam hati, terhitung saat ia melihat bagaimana Eric menatap Verena pertama kali. Namun, ia harus bersabar. Ibunya bilang, ini adalah jackpot untuknya. Sebuah kesempatan langka.Eric Gray merupakan pewaris LuxGray Corp. yang baru saja kembali ke Utopia, setelah menjalankan tugas dari ibunya. Bibi Beatrice, teman satu geng
last updateLast Updated : 2024-11-08
Read more

Bab 223 - Apa pun Akan Kulakukan Untukmu

“Baru tiga hari, tapi wajahmu sudah seperti mayat hidup, Ve.”Verena yang sedang sarapan sembari mengecek fail di tab langsung mendelik pada Ashton yang berdiri di sebelahnya. Pria itu ada di sini untuk menjemputnya dan bertugas mengantar Verena ke kantor, seperti kemarin-kemarin.Namun, baru pagi ini, Ashton memilih untuk berkomentar.Dan itu membuat suasana hati Verena agak kecut.Sudah lima hari pasca pesta amal di kediaman Miller. Ini adalah hari keempat Verena hadir di kantor Miller Group sebagai wakil dari sang ayah. Tiga hari kemarin, Verena mampu menyelesaikan tugas dan mengurusi masalah dengan baik.Banyak yang berusaha menjegalnya, itu sudah pasti. Verena telah mengantisipasi hal itu sejak awal, sehingga dirinya tidak terlalu terkejut.Yang menyedot energinya adalah dua hari kemarin, tiba-tiba Aster meminta Verena datang dan menginap di mansion keluarga Miller untuk laporan progres dan rencana mereka.Verena, yang ingin beristirahat, jadi harus menghadapi ayahnya yang keras
last updateLast Updated : 2024-11-11
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
28
DMCA.com Protection Status