Home / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Chapter 201 - Chapter 210

273 Chapters

Bab 194 Haruskah Pergi?

“Haruskah aku pergi saja?” pikir Verena saat dirinya berbaring di atas tempat tidur.Setelah pertengkaran besar dengan ibunya tadi, Verena kembali ke kamarnya, membersihkan diri, lalu bersiap untuk tidur. Namun, betapa pun dia berusaha untuk tidur, Verena tidak bisa berhenti memikirkan pertengkarannya tadi dengan Viona.Sudah tiga tahun berlalu semenjak terakhir mereka membahas mengenai ayahnya, dan terakhir kali Verena menyebut pria itu, dirinya hampir berakhir diusir dari rumah kalau bukan karena bantuan Damian yang menenangkan Viona. Hanya saja, kali ini … Verena merasa sudah lelah.Sedari awal, Verena tahu sang ibu memang tidak menginginkan dirinya. Lagi pula, kelahirannya adalah sebuah kecelakaan yang terjadi akibat jebakan pamannya, Vincent, yang berniat untuk menguasai keseluruhan warisan Jones dengan merusak reputasi Viona.Namun, rencana itu tidak berhasil lantaran orang yang berujung tidur dengan Viona merupakan Aster Jonathan Miller, salah satu sosok terkuat di Utopia. Den
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 195 Meninggalkan Evermore

“Kamu bilang apa?!”Suara melengking Viona bergema di kediaman tersebut, membuat bukan hanya Verena meringis, tapi Damian mengelus pundak sang istri untuk menenangkannya. “Apa maksudmu kamu akan kembali ke Utopia jhari ini?!” sergah Viona sembari menatap nyalang sang putri, tampak marah mendengar ide gila Verena. “Apa ini semua karena kejadian beberapa malam lalu?! Kau tidak terima aku menegurmu!?”Helaan napas terdengar dari bibir Verena selagi Damian terus berusaha menenangkan istrinya. Setelah menerima telepon dari Ashton dan mendapatkan kabar tentang sang ayah, Verena akhirnya memutuskan kembali ke Utopia. Bukan hanya karena dia merasa situasinya dengan Viona dan keluarga sang ibu sedang perlu ‘istirahat’, tapi ucapan Ashton ada benarnya.Seberapa pun besarnya dosa sang ayah kandung kepada Verena, tapi wanita itu tidak bisa membiarkan pria tersebut mati begitu saja tanpa menemuinya. Tidak ada yang tahu penyesalan macam apa yang kiranya akan hinggap bila hal itu terjadi.Alhasil,
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 196 - Kembali ke Utopia

“Verena, aku di sini!” Setibanya di bandara Utopia, Verena disambut dengan suara bariton yang meneriaki namanya. Verena sempat celingukan mencari asal suara karena kondisi pintu keluar bandara yang cukup ramai membuatnya tak langsung menemukan sosok tersebut. Sampai akhirnya, matanya bersitatap dengan sosok pria tinggi tegap dengan wajah mengagumkan. Rahang tegas, hidung mancung dengan mata sebiru lautan. Pria itu tampak gagah meski hanya mengenakan pakaian kasual dengan kacamata yang menggantung di kerah kaosnya, sedang berdiri sambil bersandar pada body mobil dengan senyum lebar sambil melambaikan tangan pada Verena.Verena tersenyum, balas melambaikan tangan. “Ashton.” Verena menarik kopernya, kaki jenjang itu melangkah cepat menghampiri pria itu. Ashton merentangkan kedua tangan, Verena pun langsung mendekap pria itu dengan hangat. Semerbak wangi parfum maskulin memenuhi indera penciumannya, membuat Verena sedikit bernostalgia. Ashton, dia masih sama.Balas memeluk Verena dan
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 197 Keluarga Miller

Verena memandang ke luar jendela saat mobil yang dikendarai Ashton melaju meninggalkan bandara, menuju mansion besar kediaman keluarga Miller. Perempuan itu sibuk dengan pikirannya sendiri, mencatat dalam diam sudah berapa banyak perubahan yang ia temui sepanjang jalan sembari membandingkannya dengan yang ada dalam ingatan.Apalagi beberapa tahun sudah berlalu sejak terakhir kali ia meninggalkan Utopia."Verena.""Hm?" Perempuan itu sekilas menoleh pada Ashton yang duduk di sebelahnya."Apa yang kamu pikirkan?"Verena kembali menatap ke luar jendela. "Tidak ada," jawabnya, tidak ingin memberikan penjelasan lebih lanjut."Apakah kamu," Ashton kembali berkata. Mata pria itu mengamati Verena sepintas sebelum kemudian kembali fokus ke jalan, "khawatir bagaimana reaksi keluarga besar Miller tentang kepulanganmu?"Verena tidak langsung menjawab. Namun, tak lama, ia turut menyimpulkan bahwa perasaan tidak nyaman yang dirasakannya sejak tadi adalah karena hal tersebut."Mungkin," akunya. "Se
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 198 - Menjadi Ahli Waris

Verena mematung.Wanita itu berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa pemandangan yang ada di depannya itu nyata. Ayahnya dalam kondisi bugar dan baik, jauh dari kata sakit apalagi sekarat seperti yang Ashton katakan sebelumnya."Ashton," gumam Verena, lalu menoleh pada pria itu. Namun, Ashton sendiri tetap di luar dan langsung menutup pintu begitu Verena masuk ke dalam ruangan Aster.Wanita itu berdecak pelan."Kemarilah."Verena kembali memfokuskan perhatiannya pada sang ayah. Pria itu sedang duduk di kursi lengan di dekat jendela. Aura mengintimidasinya masih kuat, seperti yang diingat Verena.Meski begitu, reaksi tubuhnya tidak sama seperti dulu. Paling tidak, Verena tidak sepengecut dulu."... Kudengar Anda sakit, bahkan sekarat." Wanita itu berucap dengan nada formal, sama sekali belum mendekati ayahnya. “Tapi bisa kulihat berita yang kuterima tidak sama dengan kenyataan.”Aster menatap Verena. Senyum miring membayang tipis di bibirnya."Aku hanya memberimu alasan untuk kembal
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Bab 199 - Tetangga

“Kita hampir sampai.”Mendengar kalimat Ashton, Verena mengangkat pandangan dan melihat ke luar jendela. Deretan rumah-rumah mewah memenuhi pandangannya.Setelah menyelesaikan percakapannya dengan Verena tadi, Aster memerintahkan Ashton untuk mengantar Verena ke kediaman lama yang dulu wanita itu tempati.Untunglah. Karena dengan demikian, Verena tidak perlu bertemu dengan keluarga tirinya dan menghadapi celotehan tidak penting mereka sehari-hari.Di saat dirinya memandangi deretan rumah itu, percakapan terakhir dengan sang ayah melayang ke dalam pikirannya.“Ada seorang pengkhianat di keluarga, dan jika kamu berhasil menyingkirkannya, aku akan mengesahkan posisimu sebagai pewaris utama perusahaan Miller.&rd
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Bab 200 - Anak Haram Keluarga Miller

"Dasar berengsek. Berhati dingin. Apa gunanya digandrungi para wanita jika sifatmu jelek begitu.”Eric Grey diam saja mendengar sahabatnya mengomel, pun saat si sahabat mengekorinya masuk ke dalam rumah pada akhirnya. Pandangan pria itu fokus mengitari sekeliling, mendapati bahwa rumahnya dalam keadaan baik dan terurus.Para asisten rumah tangganya memang tidak mengecewakan selama ini. "Hei. Tangkap."Eric menoleh ke arah sahabatnya saat pria itu melempar sebotol minuman dingin padanya. Tubuh Eric bergerak sigap untuk menangkap benda itu, sementara si sahabat langsung meneguk air dalam kemasan tersebut dengan rakus."Aman, kulkasmu sudah penuh dengan air dan bahan makanan, Tuan Grey.""Kamu tidak pergi?" Eric akhirnya bertanya. Ia membuka botol di tangannya dan minum perlahan."Setelah ini." Samuel, sahabatnya, memberikan jawaban sembari mengintip dari balik jendela, menatap ke arah rumah di sampingnya. "Ada yang mau aku pastikan.""Kalau kamu berniat menjadi biang gosip atau papara
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more

Bab 201 - Kamu Teman Lama atau Mata-Mata?

Ashton tahu pikiran Verena mulai liar. Dia pun menghela napas pelan dan berkata, “Ayolah, Verena. Jangan bersikap seperti itu. Kau tahu aku–”“Kamu di sini sebagai tangan kanan Tuan Miller atau sebagai teman lamaku?” potong Verena, membuat Ashton kembali terdiam. Rupanya, sekalipun kemarahannya kemarin sudah mereda, wanita ini tetap menyimpan dendam.Verena tetap akan mengingat sandiwara yang dimainkan Ashton dengan baik dalam kepalanya. “Aku sudah menyanggupi akan menjadi mata dan telinga untuknya, jadi dia tidak perlu seketat itu dalam menjagaku,” ucap Verena sembali membuka-buka fail yang ada di dalam tab. Wanita itu duduk dalam posisi nyaman di atas sofa, dengan kaki bersilang. “Aku bukannya sedang mengawasimu,” balas Ashton. “Tapi, jika kamu perlu bantuan atau pertanyaan, kamu bisa mengatakannya padaku.”“Hm.”“Toh, kamu baru saja kembali ke sini. Pasti belum sempat bersosialisasi,” imbuh Ashton lagi. Pria tegap itu menghela napas dan bersandar pada lengan sofa Verena. “Ayolah,
last updateLast Updated : 2024-10-09
Read more

Bab 202 - Kunjungan Tamu Tak Diundang

"Kamu–""Selamat sore." Pria yang menjadi tamu Verena tersebut tersenyum lebar. Di tangannya, sosok itu menjinjing kotak kue dengan merek yang Verena kenali milik seorang artisan bakery terkenal di Utopia. "Aku dengar, rumah ini sudah tidak lagi kosong. Jadi aku datang untuk menyapa. Namaku Samuel. Boleh panggil saja Sam."Walau belum sepenuhnya sembuh dari keterkejutan, Verena mengangguk. "Selamat sore, Samuel." Wanita itu membalas selagi menjulurkan tangan untuk memperkenalkan diri, "Namaku Verena."Sejujurnya, Verena bukan hanya terkejut dengan kedatangan sosok Samuel, tapi … dia sama sekali tidak menyangka keturunan dari keluarga Collins akan hadir di depan pintunya!Ya, pria di hadapan Verena saat ini
last updateLast Updated : 2024-10-10
Read more

Bab 203 - Tetangga Sebelah itu adalah ...

Tidak. Siapa bilang hanya ada satu keluarga yang menguasai bisnis pertambangan Utopia? Walau memang keluarga Gray memegang bagian paling besar di industri tersebut, tapi tentu masih ada perusahaan-perusahaan lainnya!Selagi Verena tampak melamun, Samuel mengambil kesempatan ini untuk angkat bicara, "Oh ya, Verena. Apakah aku bisa minta nomor ponsel–"Baru saja Samuel ingin meminta nomor ponsel Verena agar dia bisa melakukan pendekatan lebih lanjut, ponselnya berdering nyaring.Pria itu langsung cemberut, apalagi saat melihat nama si pemanggil."Sebentar ya, Verena," pamit Samuel sebelum beranjak dari sofa dan sedikit menjauh untuk mengangkat telepon. "Hal–""Bajingan! Berani
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
28
DMCA.com Protection Status