Semua Bab Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku: Bab 111 - Bab 120

284 Bab

Bab 106 – Takdir Sungguh Lucu

Setelah hampir dua minggu menginap di kediaman Julian dan Veronica, akhirnya tiba hari di mana Jayden bersama kakek dan neneknya harus kembali ke ibu kota.Di saat melihat sosok Jayden bersama dengan Cleo dan Alex sedang mengarahkan pelayan untuk mengangkut koper mereka ke dalam mobil, Valency yang baru saja selesai mandi langsung terlihat bingung. “Kakak Tampan mau ke mana?” Valency menatap Jayden yang telah rapi, pandangannya tertuju pada bagasi yang dipenuhi koper. “Kenapa kalian membawa koper? Apa kita akan pergi berlibur?” Mendengar pertanyaan itu, Jayden merasa kesulitan menjawab. Dia tahu gadis itu akan menangis kalau mengetahui dirinya akan pergi. Karena diamnya Jayden, Valency merasa tak puas. Dia pun melempar tatapan pa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Bab 107 – Bertemu Kembali (Bab Awal S2)

“Lency sayang!! Aku sangat merindukanmu.”Teriakan itu membuat Valency yang baru saja ingin menyapa tamunya, langsung oleng karena pelukan hangat yang membuatnya tak siap. Beruntung, dia sigap dan bisa mengendalikan diri dengan cepat!“Jen!” seru Valency lantaran kesal temannya itu hampir membuatnya terjatuh. Akan tetapi, ketika melihat wajah Jennita yang seperti ingin menangis karena sudah lama tidak bertemu dengannya, Valency hanya bisa menghela napas dan berkata, “Haah, iya aku juga merindukanmu.”“Tidak! Aku yang merindukanmu paling banyak. Kamu tahu sebanyak apa aku merindukanmu? Bahkan jika dihitung pun tidak akan terdefinisikan jumlahnya,” ucap Jennita, wajahnya dibuat seolah sangat tersiksa menahan rindu selama ini. “Aku sangat merindukanmu, hingga ingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-14
Baca selengkapnya

Bab 108 – Magang

Desain Everhart, juga kenyataan Jayden adalah suamimu pasti akan membuatmu mudah diterima di sana, bukan?” saran Jennita sembari menyandarkan punggungnya di sofa. “Diamant Corp juga perusahaan desain perhiasan paling besar di Evermore, kamu pasti akan mendapatkan banyak pengalaman di sana.” Valency menggeleng, menolak mentah-mentah ide sahabatnya. “Akan tidak etis jika aku mengajukan magang di tengah kabar pernikahan kami. Ini juga pasti akan berpengaruh pada nama baik Jayden nantinya,” ucap Valency lesu. “Mereka akan mengira ini nepotisme.”Jennita mengedikkan bahunya dengan acuh tak acuh. “Hei, nepotisme ada di mana-mana. Kamu tidak lihat diriku?” ucapnya.Senyum tak berdaya terlukis di wajah Valency. Diamant Corp memang perusahaan impiannya sejak dulu, tetapi dengan situasinya dan Jayden sekarang, ditambah masalah dengan Felix, akan lebih baik bila dia tidak terlibat dengan perusahaan tersebut lagi sampai namanya sebagai seorang desainer melambung tinggi. Akhirnya, Valency pun me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-16
Baca selengkapnya

Bab 109 – VJ Studio

“Perkenalkan, ini adalah Valency. Dia adalah pegawai magang yang aka bekerja sama dengan kita untuk beberapa waktu ke depan,” jelas manager HRD VJ Studio di hadapan semua orang, yang langsung diikuti dengan tepukan tangan. Valency tersenyum ramah pada beberapa orang yang berada di hadapannya, dia berusaha memberikan kesan pertama seramah mungkin. Ke depannya orang-orang inilah yang akan menjadi rekan timnya dalam bekerja. Seorang wanita berusia kisaran 40-an maju dan menyalami Valency, menyambut gadis itu dengan ramah. “Salam kenal, Valency. Aku Esther, ketua tim desain utama di perusahaan ini. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik mulai hari ini.” “Salam kenal, Bu Esther. Mohon kerjasamanya juga,” balas Valency sopan. Esther menganggukkan kepala dan berkata, “Selain diriku, masih ada beberapa ketua tim lain, seperti Linda, Bella, dan ….” Esther memperkenalkan satu persatu ketua tim, dan semua orang menyambut Valency dengan ramah. Dari penjelasan manager HRD sebelumnya, dik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-16
Baca selengkapnya

Bab 110 – Antek Kecil Saja Berulah!

Setelah kepergian Valency dan manager HRD, suasana di ruang studio desain sangat tegang. Orang-orang saling menatap, sebelum akhirnya mencuri intip ekspresi Esther yang sejak tadi berdiri diam dengan raut wajah kesal dan gelap. Esther adalah pribadi yang memiliki harga diri tinggi. Demikian, kejadian tadi sangat melukai egonya. “K-Ketua …,” panggil salah satu anggota yang langsung berdiri dan menghampiri Esther dengan wajah khawatir. “J-jangan terlalu dipikirkan. Ini bukan salah ketua, manager HRD memang keterlaluan!” “Itu benar, Ketua. Gadis bernama Valency itu masih terlihat begitu muda! Apa dia benar-benar memiliki talenta dan pantas berada di tim utama ini? Jangan-jangan, alih-alih talenta, dia malah menggunakan kecantikannya untuk masuk ke tim ini!” cetus yang lain. Ucapan itu disahuti dan disetujui oleh yang lainnya, satu persatu dari mereka berjalan menghampiri Esther dan membentuk lingkaran dengan Esther berada di tengah-tengah. “Apa mungkin dia telah merayu CEO sehingga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

Bab 111 – Menyalin Sketsa?!

Balasan Valency membuat perempuan asing itu langsung menarik diri ke kubikelnya lagi, malas menanggapi omongan gadis tersebut. Valency sendiri memasang senyum penuh kemenangan, seperti baru saja membereskan hal tidak penting. Mendadak, sebuah suara berkata, “Wah, sepertinya kamu sudah mendapatkan teman.” Valency mengalihkan pandangan dan melihat Esther tersenyum menghampiri. Senyum itu tidak mencapai mata, jadi Valency tahu bahwa wanita itu tidak tulus ramah padanya. Namun, sepertinya Esther tetap ingin bersifat profesional, sesuatu yang Valency kagumi. “Semoga demikian, Bu Esther,” balas Valency sopan. Padahal, dalam hati Valency enggan mengategorikan wanita itu sebagai temannya, apalagi ketika namanya saja dia tak tahu. “Oke, kalau begitu, karena kamu sepertinya sudah mengenal kurang-lebih mengenai kantor ini, aku ingin memberikan tugas pertamamu.” Esther menunjuk ke arah komputer di depan Valency seraya berkata, “Tugas pertamamu telah aku kirimkan ke emailmu. Bentuknya berupa do
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-18
Baca selengkapnya

Bab 112 – Perundungan

Esther dengan cepat mengambil beberapa lembar hasil gambar Valency. Seketika, dia  bungkam saat melihat betapa menakjubkan gambar tersebut. Bahkan, detail yang sulit sekalipun berhasil digambar dengan sempurna. Tanpa sadar ia meremas kertas tersebut hingga ujungnya sedikit mengerut. Tatapannya kembali menatap Valency. “Siapa yang membantumu?”Tuduhan itu membuat Valency memiringkan kepala. “Bu, Ibu sendiri ‘kan yang menyuruh saya mengerjakan sendiri. Semua orang juga tahu itu. Jadi, bagaimana mungkin ada yang mau bantu saya?” jawabnya. Gadis itu menambahkan, “Selain itu, semua orang sibuk dan enggan membantu untuk bahkan menjelaskan beberapa hal ke saya sejak tadi, jadi atas dasar apa Ibu bilang saya dibantu orang lain?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-19
Baca selengkapnya

Bab 113 – Apa yang Kalian Sembunyikan?

Menyadari hal tersebut, tangan Jayden mengepal. Dia langsung menatap istrinya dan berkata, “Berhenti dari perusahaan itu dan bekerjalah di kantorku ….” Wajah pria itu tampak serius. “Ini tidak layak.”Valency menoleh dan menatap wajah sang suami yang begitu gelap, tampaknya pria itu sudah mengetahui mengenai apa yang sedang terjadi. Hal tersebut membuat Valency menghela napas.“Jay ….”“Kau keberatan bergabung dengan perusahaanku karena takut aku memperlakukanmu dengan spesial, bukan?” tanya Jayden. “Kalau begitu, aku tidak akan memperlakukanmu demikian. Aku akan bersikap profesional dan membiarkanmu mulai dari bawah, bagaimana?”Valency terdiam, lalu menatap suaminya dengan saksama. Dia paham perasaan Jayden yang marah karena dirinya ditindas di perusahaan magangnya, dan Valency sangat mensyukuri hal tersebut. Akan tetapi, untuk pindah ke Diamant Corp ….“Jay ... berhenti membicarakan hal ini, oke?” ucap Valency sembari menghela napas. “Kau tahu aku tidak bisa melakukan itu.”“Valey!
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

Bab 114 – Verena Hayden

“Valency, selamat pagi!” Sapaan itu membuat Valency yang mencapai lobi kantor sontak menoleh. Dia melihat sosok seorang pria menghampirinya dengan senyum dan lambaian tangan ramah. Dengan senyuman yang agak dipaksakan, Valency membalas sapaan tersebut dengan agak terpaksa, “Selamat pagi, Pak Kenny.” Ternyata, itu adalah manager HR yang kemarin mengantarkan Valency berkeliling seisi kantor. Pria matang berusia tiga puluhan yang menjadi satu-satunya orang yang menyambutnya dengan ramah sejak kedatangannya ke kantor ini kemarin. Berjalan masuk ke kantor bersama, Kenny pun bertanya, “Bagaimana hari pertamamu bekerja kemarin? Apa kamu mengalami kesulitan?” tanyanya. Pertanyaan itu membuat Valency tersenyum tipis. Dia bisa saja menceritakan mengenai tugas yang diberikan Esther kepadanya. Akan tetapi, apa itu pilihan terbaik? “Seharusnya, cukup baik dan lancar, Pak. Saya berhasil menyelesaikan tugas pertama saya tepat waktu kemarin, termasuk menyelesaikan tugas kedua yang saya bawa ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-21
Baca selengkapnya

Bab 115 – Jangan Mencari Masalah

Selagi Valency berusaha mencari cara untuk menjawab Verena, Verena malah lanjut berkata, “Ah, tidak mungkin kamu Valency Lambert. Mana mungkin gadis yang dirumorkan sebagai istri dari Jayden Spencer malah bekerja di perusahaan kecil seperti ini.”Ucapan Verena itu membuat Valency tertawa garing. Andai gadis itu tahu kalau Valency Lambert adalah dirinya, bisa-bisa heboh sudah satu kantor ini.“Aku dengar kamu adalah anak magang baru?” tanya Verena dengan wajah datar tanpa ekspresi, hanya seulas senyum yang sangat tipis terlihat di bibirnya. Valency mengangguk pelan, dia telah siap jika Verena akan melemparkan tatapan sinis seperti yang lainnya. Ya, dia tak berharap banyak akan mendapatkan teman di hari keduanya. “Bisa menjadi bagian tim utama ... padahal berstatus sebagai anak magang,” ucapnya. “Orang lain berasumsi kamu menggunakan jalan belakang, tapi menurutku, tidak sesederhana itu.” Verena menepuk pundak Valency dan berkata, “Berjuanglah untuk membuktikan kemampuanmu. Aku akan m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
29
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status