Beranda / CEO / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Bab 107 – Bertemu Kembali (Bab Awal S2)

Share

Bab 107 – Bertemu Kembali (Bab Awal S2)

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-14 08:00:13

“Lency sayang!! Aku sangat merindukanmu.”

Teriakan itu membuat Valency yang baru saja ingin menyapa tamunya, langsung oleng karena pelukan hangat yang membuatnya tak siap. Beruntung, dia sigap dan bisa mengendalikan diri dengan cepat!

“Jen!” seru Valency lantaran kesal temannya itu hampir membuatnya terjatuh. Akan tetapi, ketika melihat wajah Jennita yang seperti ingin menangis karena sudah lama tidak bertemu dengannya, Valency hanya bisa menghela napas dan berkata, “Haah, iya aku juga merindukanmu.”

“Tidak! Aku yang merindukanmu paling banyak. Kamu tahu sebanyak apa aku merindukanmu? Bahkan jika dihitung pun tidak akan terdefinisikan jumlahnya,” ucap Jennita, wajahnya dibuat seolah sangat tersiksa menahan rindu selama ini. “Aku sangat merindukanmu, hingga ingin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nur Latifah
udh 2 hr g ada update an, ayo donk thor jgn lma2 update ny, bkin bete nungguny
goodnovel comment avatar
Nur Latifah
iy setuju bgttt,, bnyakin lg kmesraan si super cool Jayden & valency, biar mkin baper
goodnovel comment avatar
Tutty Edy
kk pengin liat jay cemburu ,dan ke unyuan mereka msh kurang....bnyakin kemesraan mrk dong kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 108 – Magang

    Desain Everhart, juga kenyataan Jayden adalah suamimu pasti akan membuatmu mudah diterima di sana, bukan?” saran Jennita sembari menyandarkan punggungnya di sofa. “Diamant Corp juga perusahaan desain perhiasan paling besar di Evermore, kamu pasti akan mendapatkan banyak pengalaman di sana.” Valency menggeleng, menolak mentah-mentah ide sahabatnya. “Akan tidak etis jika aku mengajukan magang di tengah kabar pernikahan kami. Ini juga pasti akan berpengaruh pada nama baik Jayden nantinya,” ucap Valency lesu. “Mereka akan mengira ini nepotisme.”Jennita mengedikkan bahunya dengan acuh tak acuh. “Hei, nepotisme ada di mana-mana. Kamu tidak lihat diriku?” ucapnya.Senyum tak berdaya terlukis di wajah Valency. Diamant Corp memang perusahaan impiannya sejak dulu, tetapi dengan situasinya dan Jayden sekarang, ditambah masalah dengan Felix, akan lebih baik bila dia tidak terlibat dengan perusahaan tersebut lagi sampai namanya sebagai seorang desainer melambung tinggi. Akhirnya, Valency pun me

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 109 – VJ Studio

    “Perkenalkan, ini adalah Valency. Dia adalah pegawai magang yang aka bekerja sama dengan kita untuk beberapa waktu ke depan,” jelas manager HRD VJ Studio di hadapan semua orang, yang langsung diikuti dengan tepukan tangan. Valency tersenyum ramah pada beberapa orang yang berada di hadapannya, dia berusaha memberikan kesan pertama seramah mungkin. Ke depannya orang-orang inilah yang akan menjadi rekan timnya dalam bekerja. Seorang wanita berusia kisaran 40-an maju dan menyalami Valency, menyambut gadis itu dengan ramah. “Salam kenal, Valency. Aku Esther, ketua tim desain utama di perusahaan ini. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik mulai hari ini.” “Salam kenal, Bu Esther. Mohon kerjasamanya juga,” balas Valency sopan. Esther menganggukkan kepala dan berkata, “Selain diriku, masih ada beberapa ketua tim lain, seperti Linda, Bella, dan ….” Esther memperkenalkan satu persatu ketua tim, dan semua orang menyambut Valency dengan ramah. Dari penjelasan manager HRD sebelumnya, dik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 110 – Antek Kecil Saja Berulah!

    Setelah kepergian Valency dan manager HRD, suasana di ruang studio desain sangat tegang. Orang-orang saling menatap, sebelum akhirnya mencuri intip ekspresi Esther yang sejak tadi berdiri diam dengan raut wajah kesal dan gelap. Esther adalah pribadi yang memiliki harga diri tinggi. Demikian, kejadian tadi sangat melukai egonya. “K-Ketua …,” panggil salah satu anggota yang langsung berdiri dan menghampiri Esther dengan wajah khawatir. “J-jangan terlalu dipikirkan. Ini bukan salah ketua, manager HRD memang keterlaluan!” “Itu benar, Ketua. Gadis bernama Valency itu masih terlihat begitu muda! Apa dia benar-benar memiliki talenta dan pantas berada di tim utama ini? Jangan-jangan, alih-alih talenta, dia malah menggunakan kecantikannya untuk masuk ke tim ini!” cetus yang lain. Ucapan itu disahuti dan disetujui oleh yang lainnya, satu persatu dari mereka berjalan menghampiri Esther dan membentuk lingkaran dengan Esther berada di tengah-tengah. “Apa mungkin dia telah merayu CEO sehingga

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 111 – Menyalin Sketsa?!

    Balasan Valency membuat perempuan asing itu langsung menarik diri ke kubikelnya lagi, malas menanggapi omongan gadis tersebut. Valency sendiri memasang senyum penuh kemenangan, seperti baru saja membereskan hal tidak penting. Mendadak, sebuah suara berkata, “Wah, sepertinya kamu sudah mendapatkan teman.” Valency mengalihkan pandangan dan melihat Esther tersenyum menghampiri. Senyum itu tidak mencapai mata, jadi Valency tahu bahwa wanita itu tidak tulus ramah padanya. Namun, sepertinya Esther tetap ingin bersifat profesional, sesuatu yang Valency kagumi. “Semoga demikian, Bu Esther,” balas Valency sopan. Padahal, dalam hati Valency enggan mengategorikan wanita itu sebagai temannya, apalagi ketika namanya saja dia tak tahu. “Oke, kalau begitu, karena kamu sepertinya sudah mengenal kurang-lebih mengenai kantor ini, aku ingin memberikan tugas pertamamu.” Esther menunjuk ke arah komputer di depan Valency seraya berkata, “Tugas pertamamu telah aku kirimkan ke emailmu. Bentuknya berupa do

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 112 – Perundungan

    Esther dengan cepat mengambil beberapa lembar hasil gambar Valency. Seketika, dia bungkam saat melihat betapa menakjubkan gambar tersebut. Bahkan, detail yang sulit sekalipun berhasil digambar dengan sempurna.Tanpa sadar ia meremas kertas tersebut hingga ujungnya sedikit mengerut. Tatapannya kembali menatap Valency.“Siapa yang membantumu?”Tuduhan itu membuat Valency memiringkan kepala. “Bu, Ibu sendiri ‘kan yang menyuruh saya mengerjakan sendiri. Semua orang juga tahu itu. Jadi, bagaimana mungkin ada yang mau bantu saya?” jawabnya. Gadis itu menambahkan, “Selain itu, semua orang sibuk dan enggan membantu untuk bahkan menjelaskan beberapa hal ke saya sejak tadi, jadi atas dasar apa Ibu bilang saya dibantu orang lain?”

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 113 – Apa yang Kalian Sembunyikan?

    Menyadari hal tersebut, tangan Jayden mengepal. Dia langsung menatap istrinya dan berkata, “Berhenti dari perusahaan itu dan bekerjalah di kantorku ….” Wajah pria itu tampak serius. “Ini tidak layak.”Valency menoleh dan menatap wajah sang suami yang begitu gelap, tampaknya pria itu sudah mengetahui mengenai apa yang sedang terjadi. Hal tersebut membuat Valency menghela napas.“Jay ….”“Kau keberatan bergabung dengan perusahaanku karena takut aku memperlakukanmu dengan spesial, bukan?” tanya Jayden. “Kalau begitu, aku tidak akan memperlakukanmu demikian. Aku akan bersikap profesional dan membiarkanmu mulai dari bawah, bagaimana?”Valency terdiam, lalu menatap suaminya dengan saksama. Dia paham perasaan Jayden yang marah karena dirinya ditindas di perusahaan magangnya, dan Valency sangat mensyukuri hal tersebut. Akan tetapi, untuk pindah ke Diamant Corp ….“Jay ... berhenti membicarakan hal ini, oke?” ucap Valency sembari menghela napas. “Kau tahu aku tidak bisa melakukan itu.”“Valey!

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 114 – Verena Hayden

    “Valency, selamat pagi!” Sapaan itu membuat Valency yang mencapai lobi kantor sontak menoleh. Dia melihat sosok seorang pria menghampirinya dengan senyum dan lambaian tangan ramah. Dengan senyuman yang agak dipaksakan, Valency membalas sapaan tersebut dengan agak terpaksa, “Selamat pagi, Pak Kenny.” Ternyata, itu adalah manager HR yang kemarin mengantarkan Valency berkeliling seisi kantor. Pria matang berusia tiga puluhan yang menjadi satu-satunya orang yang menyambutnya dengan ramah sejak kedatangannya ke kantor ini kemarin. Berjalan masuk ke kantor bersama, Kenny pun bertanya, “Bagaimana hari pertamamu bekerja kemarin? Apa kamu mengalami kesulitan?” tanyanya. Pertanyaan itu membuat Valency tersenyum tipis. Dia bisa saja menceritakan mengenai tugas yang diberikan Esther kepadanya. Akan tetapi, apa itu pilihan terbaik? “Seharusnya, cukup baik dan lancar, Pak. Saya berhasil menyelesaikan tugas pertama saya tepat waktu kemarin, termasuk menyelesaikan tugas kedua yang saya bawa ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 115 – Jangan Mencari Masalah

    Selagi Valency berusaha mencari cara untuk menjawab Verena, Verena malah lanjut berkata, “Ah, tidak mungkin kamu Valency Lambert. Mana mungkin gadis yang dirumorkan sebagai istri dari Jayden Spencer malah bekerja di perusahaan kecil seperti ini.”Ucapan Verena itu membuat Valency tertawa garing. Andai gadis itu tahu kalau Valency Lambert adalah dirinya, bisa-bisa heboh sudah satu kantor ini.“Aku dengar kamu adalah anak magang baru?” tanya Verena dengan wajah datar tanpa ekspresi, hanya seulas senyum yang sangat tipis terlihat di bibirnya. Valency mengangguk pelan, dia telah siap jika Verena akan melemparkan tatapan sinis seperti yang lainnya. Ya, dia tak berharap banyak akan mendapatkan teman di hari keduanya. “Bisa menjadi bagian tim utama ... padahal berstatus sebagai anak magang,” ucapnya. “Orang lain berasumsi kamu menggunakan jalan belakang, tapi menurutku, tidak sesederhana itu.” Verena menepuk pundak Valency dan berkata, “Berjuanglah untuk membuktikan kemampuanmu. Aku akan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 253 - Di dalam Lift

    Beberapa waktu belakangan, Verena tidak melihat Eric Gray di mana pun.Dampaknya cukup besar. Pikiran Verena jadi lebih tenang dan jernih. Tidak sedikit-sedikit memikirkan 1001 cara untuk menolak pria bermata biru itu. Ia jadi lebih fokus pada masalah pekerjaan dan perusahaan, serta pengembangan relasi bisnis Miller Group dengan rekan lain.Makin menyenangkan lagi karena sang ayah tidak lagi memerintahkan untuk datang ke mansion sering-sering. Mungkin pria itu menyadari bagaimana was-wasnya suasana mansion jika Verena datang, akibat konflik terakhir dengan Kimberly.Pemikiran bahwa sang ayah memihak adik tirinya membuat Verena memblokir kemungkinan-kemungkinan yang ada. Dia di sini bukan untuk mencari cinta.Jadi ia berusaha tidak peduli.Lalu pada misinya.Verena sejauh ini mampu membuktikan bahwa dirinya, sekalipun diprotes habis-habisan saat diperkenalkan sebagai perpanjangan tangan Aster Miller, memang pantas berada di sana sebagai bagian dari Miller Group.Wanita itu tidak membia

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 252 - Jebakan?

    "Kecelakaan itu. Jangan bilang ... kalau ada hubungannya dengan adikmu?"Poin pertama. Lalu Verena menggali lagi ingatannya yang tidak terlalu jauh, tentang ucapan Keith sebelum ini.Adik tirinya itu kesal karena Verena tidak bisa dihubungi. Namun, kalimatnya menunjukkan bahwa pertengkaran dengan Kimberly karena provokasi Verena adalah sebuah kelanjutan dari kecelakaan beberapa waktu yang lalu.Ya. Verena tidak salah.Keith yang tidak menjawab pun sudah merupakan jawaban yang jelas untuk Verena."Begitu." Verena mengangguk. Sampai pada sebuah kesimpulan.Pantas saja. Mencari tersangka kasus tabrak lari seharusnya tidak sulit, apalagi untuk keluarga berkuasa seperti Miller. Namun, itu jika memang pelakunya orang biasa yang kedudukannya di bawah keluarga Miller.Apabila kedudukan pelaku setara dengan keluarga Miller atau lebih tinggi, hasilnya hanya akan ada dua; pihak Verena akan kesulitan mencari tersangka atau ia bisa menemukannya, tapi tidak bisa melakukan apa pun.Apakah itu berart

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 251 - Kedatangan Keith

    Ketika Verena sampai di rumah yang ia huni hanya dengan seorang asisten rumah tangga, rupanya Keith tengah menunggu di ruang tamu."Dari mana saja?" Pria itu bertanya. Keith kemudian berdiri dan menghampiri Verena.Ekspresi pria itu tampak kesal dan terusik, yang Verena duga karena Keith sudah menunggu lama di sana."Rumah Ashton. Kenapa?" tanya Verena kembali. "Kamu kapan datang?"Keith berdecak kesal. Bibirnya cemberut dengan sangat kentara, sama sekali tidak menyembunyikan perasaannya. "Ponselmu mati?" Adik tiri Verena itu kembali bertanya.Mendengar itu, Verena mengeluarkan ponselnya yang memang sudah tidak bisa dinyalakan."Ah, iya. Kamu menghubungiku?" Verena melangkah ke tengah ruang tamu. "Ada apa? Soal pekerjaan?"Tidak ada jawaban dari Keith sampai-sampai Verena harus kembali fokus pada sang adik itu."Kalau mau merajuk, jangan sekarang, Keith," ucap Verena.Selain dengan Ashton, hubungan Verena dan Keith bisa dibilang tidak buruk. Apalagi memang kadang mereka bertemu dan s

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 250 - Perasaan Verena pada Eric

    "Verena. Jawab aku. Apakah kamu tertarik pada pria itu?"Verena tertegun. Selain karena pertanyaan Ashton, ekspresi kakak sepupunya yang tampak serius itu membuatnya bertanya-tanya.Kenapa pria itu bertanya demikian?"Jangan mengada-ada, Ash." Verena akhirnya merespons, tanpa menjawab pertanyaan Ashton."Siapa yang mengada-ada?" sahut Ashton. "Aku hanya bertanya.""Kenapa bertanya seperti itu? Aku dan dia tidak ada apa-apa.""Bukan itu yang kutanyakan, Ve. Tapi apakah kamu tertarik pada Eric Gray itu."Verena cemberut. Kepalanya mendadak sakit sebelah.Ia baru saja lolos dari Eric yang suka mendebat dan membuatnya sakit kepala. Verena tidak mau interaksinya dengan Ashton juga menyusahkan dirinya seperti ini.Tapi merajuk hanya akan membuatnya seperti anak kecil. Sekalipun hubungan Verena dan Ashton sekarang sudah membaik, ia tidak mau dianggap remeh oleh kakak sepupunya itu.Apalagi dimanjakan.Karenanya, Verena akhirnya berkata, "Dibandingkan tertarik, aku lebih ke menjaga hubungan b

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 249 - Apakah Kamu Tertarik Padanya?

    "Alamat ini...." Eric mengernyit membaca alamat itu. Selama beberapa saat ia terdiam, sebelum kemudian bertanya, "Rumahmu?" Pria itu mengenali alamat itu sebagai kawasan perumahan elit tidak jauh dari rumahnya. "Apakah itu penting?" Verena justru balik bertanya. Eric berdecak pelan. "Kenapa kamu sulit sekali langsung menjawab pertanyaanku, hm?" katanya. "Apakah kamu suka sekali berdebat denganku?" Verena memutar bola matanya. "Itu kediaman asistenku." Wanita itu akhirnya menjawab. "Oh. Pria itu?" "Hm." "Ada urusan apa?" "Lebih baik kamu mulai menjalankan mobilnya sebelum kutendang keluar, Eric Gray." Nada suara Verena sudah mulai terdengar kesal, tidak lagi datar. Dan itu membuat Eric terkekeh. Memancing reaksi wanita ini selalu menyenangkan. Dengan sigap, ia menjalankan mobilnya sesuai rute yang disarankan oleh GPS. Obrolan di dalam mobil tidak sepenuhnya berlangsung dua arah karena Verena selalu menjawab dengan singkat, seperti memang sengaja memutus pemb

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 248 - Kemenangan Kecil

    "Kenapa kamu selalu memaksa?""Karena kamu selalu kabur, Verena.""Itu berarti aku tidak nyaman, Eric Gray. Apakah untuk hal yang seperti ini saja, aku harus mengatakannya keras-keras?"Pada akhirnya, Verena mengatakan itu karena tidak punya alasan lain untuk menolak.Eric terdiam menatapnya. Sorot mata biru itu entah kenapa mengingatkan Verena pada pagi ketika pria itu melamarnya mendadak.Verena jadi merasa seperti ia telah melukai seekor anak anjing lucu yang tidak bersalah."Maksudku--"Akan tetapi, sebelum Verena meralat atau melembutkan maksud ucapannya, sorot mata terluka itu kembali berubah tajam."Bukankah seharusnya kamu tahu, bahwa satu kali penolakan itu membuatku berusaha lebih keras untuk mendapatkan apa yang kumau?" Eric berkata. "Masa aku harus mengatakan ini keras-keras, Nona Miller?"Verena mendengus. "Ya sudah, usaha saja besok. Hari ini cukup, biarkan aku sendiri.""Oh?" Eric tertawa kecil, lalu mengangkat tangannya. Seperti akan menyerah."Lalu bagaimana dengan pe

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 247 - Permohonan Maaf

    "Mau ke mana kamu!? Kembali ke sini, Verena! Hadapi aku!"Verena berpikir bahwa itu adalah ocehan biasa atau sekadar gertakan kosong dari adik tirinya. Menganggap bahwa Kimberly akhirnya gila karena dibakar cemburu buta.Ia sama sekali tidak menyangka kalau setelahnya, Eric Gray akan bergerak cepat menarik tubuh Verena dan membawanya beberapa jengkal lebih jauh sebelum kemudian terdengar suara pecahan kaca beradu dengan lantai, tak jauh darinya."Astaga, Kimberly!""Eric! Kamu baik-baik saja!?"Teriakan dari dua wanita paruh baya di sana terdengar hampir bersamaaan.Sementara itu, pandangan Verena terjatuh pada pecahan kaca tak jauh darinya. Ada beberapa yang kemudian terlempar dan menggores sisi kakinya yang tidak tertutup sepatu.Jika saja Eric tidak menolongnya, lemparan gelas itu pasti mengenai kepala Verena.Ah, iya, Eric--"Perempuan gila," bisik Eric, yang bisa didengar Verena dengan jelas.Nyaris saja ia berpikir kalau sebutan itu tertuju padanya. Apalagi karena kedua tangan E

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 246 - Penolakan Kimberly

    "Apakah itu mengubah kenyataan bahwa wanita itu adalah putri Tuan Aster Miller?"Semuanya terdiam dengan ucapan Eric Gray."Eric." Beatrice Gray menghela napas. Hatinya merasa dongkol karena ini jauh dari rencananya. Ia tidak ingin keponakan tampannya yang menjanjikan ini harus terjebak dengan putri tiri sahabatnya yang tidak ia sukai. "Jangan mengada-ada. Kita di sini--""Untuk mempererat hubungan dua keluarga, bukan, Bibi? Aku paham." Eric mengangguk. itu kemudian menoleh pada Verena."Duduklah. Ini ada kaitannya denganmu," ucap Eric setelahnya. Menyadarkan Verena.Wanita itu baru saja mencatat dalam kepalanya kalau kegilaan Eric Gray sudah naik satu tingkat."Aku ada urusan lain." Kali ini, ucapan Verena tidak terdengar formal seperti tadi. "Silakan lanjutkan makan malamnya. Aku permisi.""Kamu yakin?" Eric kembali berkata. "Apa pun keputusan yang kuambil, kamu setuju?"Verena tertawa kecil. "Eric," balasnya. "Buka matamu. Di sini, aku sependapat dengan semua orang kecuali kamu."

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 245 - Putri Keluarga Miller

    "Makan malamlah denganku sebelum kamu pulang."Kalimat dari sang ayah itu lebih terdengar seperti titah bagi Verena, alih-alih ajakan atau ungkapan keinginan.Meski begitu, Verena tidak ragu untuk menolak."Saya lebih nyaman makan di rumah.""Ini rumahmu juga."Verena diam sejenak, mengatur kata-kata yang ingin langsung keluar dari bibirnya agar terdengar lebih sopan.Tapi gagal.Pada akhirnya, wanita itu tetap berkata, "Saya tidak merasa demikian."Untungnya, Aster Miller tidak lagi melarang ataupun meminta aneh-aneh pada Verena selain makan malam. Pria itu hanya menyampaikan bahwa kondisi Ashton sudah membaik, jika Verena belum tahu. Dan pria itu sudah bisa kembali bekerja minggu depan.Setelah itu, sang ayah melanjutkan jika mereka harus makan bertiga saat Ashton sudah kembali bertugas. Kali ini, Aster dengan jelas menggunakan alasan pekerjaan.Sepertinya keinginan Aster Miller untuk membuat Verena makan dengannya sangat kuat.Jika saja Verena tahu, mungkin Verena akan menyanggupin

DMCA.com Protection Status