Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Bab 113 – Apa yang Kalian Sembunyikan?

Share

Bab 113 – Apa yang Kalian Sembunyikan?

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-21 18:01:22

Menyadari hal tersebut, tangan Jayden mengepal. Dia langsung menatap istrinya dan berkata, “Berhenti dari perusahaan itu dan bekerjalah di kantorku ….” Wajah pria itu tampak serius. “Ini tidak layak.”

Valency menoleh dan menatap wajah sang suami yang begitu gelap, tampaknya pria itu sudah mengetahui mengenai apa yang sedang terjadi. Hal tersebut membuat Valency menghela napas.

“Jay ….”

“Kau keberatan bergabung dengan perusahaanku karena takut aku memperlakukanmu dengan spesial, bukan?” tanya Jayden. “Kalau begitu, aku tidak akan memperlakukanmu demikian. Aku akan bersikap profesional dan membiarkanmu mulai dari bawah, bagaimana?”

Valency terdiam, lalu menatap suaminya dengan saksama. Dia paham perasaan Jayden yang marah karena dirinya ditindas di perusahaan magangnya, dan Valency sangat mensyukuri hal tersebut. Akan tetapi, untuk pindah ke Diamant Corp ….

“Jay ... berhenti membicarakan hal ini, oke?” ucap Valency sembari menghela napas. “Kau tahu aku tidak bisa melakukan itu.”

“Valey!
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nur Hamimah Hasibuan
bukannya lency sdah melamar kerja di diamont Corp? trus knp melamar kerja tmpt lain
goodnovel comment avatar
mamah susan
cerita bagus bikin penasaran ending nya gmn
goodnovel comment avatar
Arifin
ceritanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 114 – Verena Hayden

    “Valency, selamat pagi!” Sapaan itu membuat Valency yang mencapai lobi kantor sontak menoleh. Dia melihat sosok seorang pria menghampirinya dengan senyum dan lambaian tangan ramah. Dengan senyuman yang agak dipaksakan, Valency membalas sapaan tersebut dengan agak terpaksa, “Selamat pagi, Pak Kenny.” Ternyata, itu adalah manager HR yang kemarin mengantarkan Valency berkeliling seisi kantor. Pria matang berusia tiga puluhan yang menjadi satu-satunya orang yang menyambutnya dengan ramah sejak kedatangannya ke kantor ini kemarin. Berjalan masuk ke kantor bersama, Kenny pun bertanya, “Bagaimana hari pertamamu bekerja kemarin? Apa kamu mengalami kesulitan?” tanyanya. Pertanyaan itu membuat Valency tersenyum tipis. Dia bisa saja menceritakan mengenai tugas yang diberikan Esther kepadanya. Akan tetapi, apa itu pilihan terbaik? “Seharusnya, cukup baik dan lancar, Pak. Saya berhasil menyelesaikan tugas pertama saya tepat waktu kemarin, termasuk menyelesaikan tugas kedua yang saya bawa ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-21
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 115 – Jangan Mencari Masalah

    Selagi Valency berusaha mencari cara untuk menjawab Verena, Verena malah lanjut berkata, “Ah, tidak mungkin kamu Valency Lambert. Mana mungkin gadis yang dirumorkan sebagai istri dari Jayden Spencer malah bekerja di perusahaan kecil seperti ini.”Ucapan Verena itu membuat Valency tertawa garing. Andai gadis itu tahu kalau Valency Lambert adalah dirinya, bisa-bisa heboh sudah satu kantor ini.“Aku dengar kamu adalah anak magang baru?” tanya Verena dengan wajah datar tanpa ekspresi, hanya seulas senyum yang sangat tipis terlihat di bibirnya. Valency mengangguk pelan, dia telah siap jika Verena akan melemparkan tatapan sinis seperti yang lainnya. Ya, dia tak berharap banyak akan mendapatkan teman di hari keduanya. “Bisa menjadi bagian tim utama ... padahal berstatus sebagai anak magang,” ucapnya. “Orang lain berasumsi kamu menggunakan jalan belakang, tapi menurutku, tidak sesederhana itu.” Verena menepuk pundak Valency dan berkata, “Berjuanglah untuk membuktikan kemampuanmu. Aku akan m

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-22
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 116 – Mau Menindas Valency? Enak Saja!

    “Lency, belum pulang?” tanya Verena saat dirinya selesai berberes untuk pulang.“Sedikit lagi,” ucap Valency sembari terus mengetikkan sesuatu di komputernya. Dia berhenti sesaat dan tersenyum pada Verena.“Kamu tinggal di mana? Kalau misalkan searah, aku tunggu dan kita berangkat bersama saja. Aku bawa mobil,” balas Verena sembari menggoyangkan kunci mobil yang terselip di jari telunjuknya.Valency merasa tersentuh dengan tawaran teman kantornya itu, tapi dia menggeleng. “Kamu tadi bilang tinggal di Jalan Mawar, ‘kan? Kita nggak searah, aku pulang ke asrama Universitas Sentral. Itu di arah berlawanan,” jelasnya, sedikit berbohong. “Kamu pulang duluan saja. Aku bisa naik transportasi umum.”Wajah Verena masih tetap datar, tapi pancaran matanya menunjukkan dia agak menyayangkan hal itu. “Oke, kalau begitu aku pulang duluan,” ucapnya sembari melambaikan tangan singkat. “Sampai bertemu besok.”“Sampai bertemu besok,” balas Valency seiring dirinya menatap kepergian Verena. Tak lama setel

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 117 – Pacaran

    “Jadi … ini mobil siapa?”Pertanyaan Verena sukses membuat Valency pening. Dia cepat-cepat memutar otak, mencari alasan yang masuk akal untuk menjawab rekannya itu.“Uhh, itu … ini mobil … mobil omku! Iya, ini punya pamanku!”Untuk sesaat, bukan hanya Jayden–yang bisa mendengar dari kaca yang sedikit terbuka, tapi Valency sendiri kaget dengan jawabannya. Bisa-bisanya dia memanggil suaminya sendiri sebagai pamannya!?Namun, mengesampingkan betapa konyolnya kalimat itu, Valency lebih mementingkan reaksi Verena, dan apakah dia akan percaya.“Pamanmu?” tanya Verena lagi dengan alis kanan meninggi. “I-iya. Itu di dalam orangnya lagi nungguin aku!” jawab Valency sembari memasang senyum senatural mungkin.Verena pun refleks melirik mobil di belakang Valency untuk sesaat, tapi samar-samar hanya melihat seorang pria yang mengenakan hoodie abu-abu. “Pamanmu muda sekali …,” balasnya. “Hahaha, iya … dia … dia paman kecilku ….”Semakin Valency bicara, entah kenapa dia merasa semakin bodoh keboho

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 118 – Suami yang Menggoda, Suami yang Menggemaskan

    Tak lama, Jayden dan Valency pun tiba di area parkir sebuah restoran mewah. Pria itu turun dan membukakan pintu untuk istrinya, lalu menggandeng Valency ke dalam restoran.“Tuan Spencer,” sapa pelayan dengan sopan. “Ruangan Anda sebelah sini,” ujarnya seraya mengantarkan pasangan itu ke sebuah ruangan khusus.Setelah mereka duduk dan selesai memesan makanan, Valency akhirnya bertanya, “Jadi … kenapa kemari?”Jayden menatap istrinya dan berkata, “Bukankah sudah kubilang, pacaran.” Valency tersenyum tipis, menahan tawa karena agak geli dengan bagaimana Jayden mengatakan kalimat itu. “Maksudku, suamiku sayang, kenapa mendadak mengajakku pacaran? Bukankah kudengar Diamant Corp ada proyek baru yang membuatmu begitu sibuk? Kamu belakangan juga sering tidak tidur hingga malam.”Untuk sesaat, Jayden terdiam. Wajahnya yang biasa dingin tampak sedikit sedih. “Aku merasa semenjak kamu bekerja waktu kita berdua semakin sedikit,” ucap Jayden jujur. Mengingat beberapa hari ini Valency terus sibuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 119 – Eric vs Jayden

    Mata Valency terbelalak, terkejut mengetahui bahwa pria yang baru saja ditabraknya adalah ... Eric Gray! Pria yang beberapa minggu lalu sempat ditolongnya, sekaligus orang yang berhasil mengejutkannya karena ternyata dia adalah CEO dari perusahaan LuxGray. “Ternyata kita bertemu lagi di sini, sepertinya ini adalah takdir,” ucap Eric dengan senyum menggoda. Bisa dipastikan jika wanita lain yang melihatnya pasti akan histeris seketika. “Senang berjumpa lagi dengan Anda, Nona.” Eric mengulurkan tangan, sesuatu yang refleks Valency terima untuk dijabat. Namun, di luar dugaan, pria itu malah memberikan sebuah kecupan singkat di punggung tangannya. “Mungkinkah takdir mendekatkan kita berdua?” ucap Eric dengan nada bercanda. “Ini hanya sebuah kebetulan, Tuan Gray,” balas Valency seraya menarik tangannya kembali dengan cepat. Bisa terjadi masalah jika Jayden sampai melihat hal tersebut! “Kebetulan yang begitu manis, menurut saya,” ujar Eric. “Anda terlihat sangat cantik malam ini. Mungki

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 120 – Kecurigaan

    “Jayden Spencer?” Eric tampak terkejut melihat kehadiran Jayden yang tiba-tiba. Maniknya menatap bagaimana Valency bersembunyi di belakang pria tersebut. “Kalian datang bersama?” Ada keterkejutan di matanya. “Apa kau ada masalah dengan itu?” balas Jayden ketus, menunjukkan permusuhan yang kental. Ditanya seperti itu, Eric yang tadi terkejut perlahan kembali tenang. Dia menampakkan senyuman tipis yang sopan selagi berkata, “Tentu tidak. Aku hanya penasaran bagaimana dirimu bisa mengenal Nona ini.” “Valency dan aku adalah–” “Aku dan Tuan Spencer memiliki proyek bersama,” potong Valency cepat, sontak membuat Jayden menoleh dan menatapnya dengan ekspresi yang bercampur marah, terkejut, dan kecewa. Ketika menghadapi Verena dan orang-orang lain dan Valency memperkenalkannya sebagai orang lain, Jayden tidak keberatan. Akan tetapi, tahu bahwa Eric memiliki niat lain kepada Valency, hal itu membuat pria tersebut marah! “Ah! Nama Nona adalah Valency? Mungkinkah Anda Valency Lambert?” ujar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 121 – Ego dan Pertengkaran

    Valency melihat wajah Jayden agak memburuk, tapi dia dengan sabar menceritakan pertemuannya dengan Eric di hari itu.“Saat itu aku baru saja membeli kudapan dari cafe dan tanpa sengaja menolong Eric yang tas dokumennya dicopet oleh seorang pencuri. Untuk berterima kasih padaku, dia mengundangku untuk makan bersama.” Valency bisa melihat pelipis Jayden berkedut, pertanda pria itu tidak senang dengan arah pembicaraan ini. Akhirnya, cepat-cepat dia menambahkan, “Tapi tidak mengenalnya begitu dekat, aku menolak. Bukan hanya itu, saat dia agak memaksa mengundangku makan bersama, aku menipunya dengan memberikan kartu nama orang lain sebagai gantinya.” Valency menghela napas. “Itu alasan kenapa baru mengetahui namaku tadi, dan sepertinya tindakanku yang menipunya membuat pria itu, yang masih merasa berutang budi, berujung menahanku di restoran tadi.”

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-27

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 277 - Jangan Menyesalinya, Nona Miller

    "Ada apa dengan ekspresimu? Ulah apa lagi yang kamu lakukan?"Kimberly segera menepis tangan Keith. "Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa!"Mata abu-abu Keith menyipit. "Kim. Aku sudah memperingatkanmu. Kalau kamu menyentuh Verena lagi, aku akan--""Aku tidak melakukan apa pun! Justru wanita sial itu yang berulah!" Ucapan Kimberly terdengar cukup keras, membuat beberapa orang di sekitar mereka menoleh ke arahnya.Sudah jatuh, tertimpa tangga, lalu dikatai bodoh. Itulah perumpamaan yang cocok untuk kondisi Kimberly saat ini.Ia tidak bisa menemukan Eric yang kemungkinan sudah meminum minumannya yang sudah Kimberly campur dengan obat perangsang khusus. Suatu larutan asing dan tidak ada penawarnya, yang Kimberly dapatkan dari teman sang ibu. Tadi pria itu menemuinya.Satu-satunya cara untuk mengeluarkan zat asing itu dari tubuh si peminum adalah dengan berhubungan badan. Bahkan jika si peminum dibawa ke rumah sakit sekalipun, belum tentu dokter dan tim medis bisa mengatasinya.Lalu

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 276 - Keputusan Eric

    “Tuan Gray. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain.” Dengan kalimat itu, bahkan sebelum dokter keluarganya menjelaskan lebih lanjut, Eric sudah tahu apa yang harus ia lakukan.Ia pernah berada di posisi yang sama dengan Verena dan rasanya sangat menyiksa.Waktu itu, Verenalah yang membantunya. Meskipun Eric memaksakan dirinya pada gadis itu, sekalipun dengan tidak sadar. Hal itulah yang membuat Eric merasakan rasa tanggung jawab yang besar terhadap Verena.Dan itu jugalah yang ia rasakan sekarang.Namun, mengingat karakter Verena, gadis itu pasti akan membunuhnya jika Eric mengambil pilihan yang menempatkan pria itu dalam posisi yang "terlalu menguntungkan" dan terkesan mengambil kesempatan."Eric--" Suara Verena kembali terdengar. Wanita itu mencengkeram tangan Eric lebih erat, lalu menggeser tubuhnya agar tidur berbantalkan pangkuan Eric. Lalu, ia kembali mengerang. Detik itu juga, Eric membuat keputusan."Semuanya keluar," ucapnya dengan suara rendah. Nadanya terdengar rendah,

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 275 - Hubungan Intim

    “Ini ... kamu, Eric Gray, aku ….” Jantung pria itu berdetak lebih cepat saat mendengar Verena mengatakan hal itu. Sorot mata tak percaya tampak jelas di sepasang matanya. Otaknya langsung berputar, mengingat bagaimana Verena bisa meminum obat perangsang padahal gadis itu hampir selalu bersamanya.Dan pikiran itu masuk begitu saja dalam kepalanya.Verena yang kehausan. Minuman di tangan Eric.Dari Kimberly.Ah, sial.“Eric …?” Verena kembali berbicara, membuat pria itu menunduk menatap wanita itu. "Aku--"Verena berkedip, berusaha menjernihkan fokusnya. Iris matanya yang indah itu mengamati seraut wajah di hadapan dari jarak yang amat dekat. Wanita itu bahkan bisa merasakan embusan napas keduanya, terdengar berat di telinga. Perlahan, Verena mengangkat tangannya, menyentuh pipi sosok itu dengan telapak tangan, menangkupnya dengan lembut. Sesuatu yang cukup mengejutkan, sekalipun memang setelah mengumpat tadi, Verena perlahan bersikap kebalikannya. Menempel pada Eric.Dingin. Saat

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 274 - Ulah Eric Gray?

    "Apa yang terjadi ...."Verena berpegang erat pada tepi wastafel hingga buku-buku jarinya memutih. Sebab tubuhnya sekarang mulai limbung."Permisi. Apa kamu baik-baik saja?"Verena mendengar salah satu pengunjung kamar mandi bertanya dan ia mengangguk, semata-mata karena ia sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi pada dirinya."Wajahmu pucat." Gadis itu kembali berkomentar. Lalu ia mengeluarkan beberapa jenis pil dari dalam tasnya. "Jika ... kamu sedang datang bulan dan merasa tidak nyaman karenanya, ini aku ada obat."Gadis itu meletakkan obat-obatan itu di tepi wastafel, di hadapan Verena."Tidak apa-apa. Jangan malu." Verena mendengar gadis asing itu kembali berucap. "Perlu kuantar ke petugas? Aku juga bisa memanggil dokter."Verena hanya tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih. Ia menggeleng, mencoba menyampaikan kalau ia tidak butuh bantuan.Meski sebenarnya, ia merasa bahwa ia akan mati di sini Lalu gadis itu keluar dan Verena sendirian di dalam toilet.Ve

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 273 - Skenario Kimberly

    "... Verena, kamu baik-baik saja?"Pertanyaan itu meluncur dari bibir Eric ketika Verena tanpa sadar menggenggam ujung jas pria itu dan meremasnya kuat-kuat. Wajah wanita itu kini agak pucat dan napasnya menjadi lebih berat."Kelelahan?" tanya Eric lagi. Bukan apa-apa. Bisa jadi memang wanitanya ini sedang kelelahan, bukan? Dengan segala kesibukan sebagai pengganti sang ayah, Verena sampai pada batasnya juga. Namun, Verena menggeleng. Ini jelas bukab kelelahan. Ia tidak selemah itu.Sejak dulu, Verena sudah terbiasa bekerja dan lembur. Mengurusi klien dan bersosialisasi juga sudah sering ia lakukan karena pekerjaannya. Jadi ia tidak akan tumbang semudah ini.Selain itu, kondisinya ini terlalu tiba-tiba.Tidak mungkin Verena yang normal dan sehat bisa menjadi seperti ini begitu saja?"Kita menyingkir--""Aku ke toilet dulu," ucap Verena, menepis lengan Eric sekarang. Di sini terlalu banyak orang. Pikirannya terasa kacau dan tidak nyaman. Mungkin sedikit udara segar bisa membersihkan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 272 - Teori Gila Verena

    "Maaf, aku harus keluar lagi. Ada yang harus aku pastikan.""Mau ke mana?"Eric bertanya. Tidak seperti dugaan Verena, Eric tidak melepaskannya begitu saja. Padahal Verena pikir, pria itu akan mengiakan saja keputusan Verena seperti tadi."Ke luar. Sebentar. Kan sudah aku bilang.""Jawab dengan lebih spesifik, Verena." Eric berucap.Langsung saja, Verena menghela napas."Aku perlu memastikan beberapa tamu. Oke?""Kalau kamu memerlukan daftar tamu, bisa kuberikan.""Ya, tapi aku juga perlu menemui orang ini.""Siapa? Kutemani.""Tidak perlu. Ini acaramu. Kamu harus tetap di sini.""Tanpa tunanganku? Jangan bercanda."Verena berdecak. Merasa kesal.Karena tidak ingin kehilangan jejak seperti tadi, wanita itu nekat melangkah pergi----tapi ia justru berakhir terpenjara dalam tangan kekar Eric."Eric--""Kamu tahu," ucap Eric diikuti helaan napas. "Mengejarmu memerlukan kesabaran ekstra."Verena langsung merengut. Bukan karena ucapan Eric, melainkan karena posisi mereka. Si Presdir arogan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 271 - Pernyataan Keith

    "Aku tidak mau kamu mati konyol, Verena. Tidak bisakah kamu memahami hal itu?"Ucapan yang meluncur dari bibir Keith itu tidak terlalu mengejutkan Verena. Namun, nada bicara dan ekspresi yang ditunjukkan oleh adik tirinya itu sukses membuat Verena terdiam.Ada yang asing dari tatap manik mata abu-abu itu.Sepasang warna abu-abu yang familiar itu--Apalagi bagaimana Keith membuang muka setelahnya, lalu mengusap tengkuk dengan kikuk sementara ujung telinganya memerah.Keanehan itu ... tidak bisa Verena pandang sebagai sebuah tingkah adiknya yang lucu.Bukan karena sikap Keith tidak lucu. Melainkan karena tingkahnya tidak seperti seorang adik pada umumnya.Seakan-akan--Tidak. Pasti Verena salah. Ia selalu salah dalam hal ini, kan?"Keith ... kamu--"Keith mengangkat tangannya sembari menghela napas."Sudahlah." Keith menukas. "Toh Ayah sudah merestui pertunanganmu, bukan? Lupakan saja.""Yah. Itu mustahil." Verena berusaha terdengar tegas, tapi ucapannya tak lebih dari sebuah gumaman.M

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 270 - Si Kembar Miller

    "Nona, Anda baik-baik saja?"Sosok itu adalah seorang pria paruh baya, dengan rambut hitam yang sudah banyak beruban. Namun, penampilannya tampak rapi, tidak serampangan. Mengindikasikan bahwa kemungkinan beliau adalah salah satu tamu undangan Eric Gray.Meski begitu, penampilannya tampak terlalu sederhana untuk dikatakan kaum sosialita.Namun, bukan itu yang membuat Verena tertegun. Mata abu-abu itu ... tampak familier bagi Verena. Di mana--"Nona?""Ah." Verena berkedip. "Maaf, Tuan. Saya tidak melihat ke depan." Verena buru-buru berkata setelahnya."Saya tidak masalah. Tapi apakah Anda baik-baik saja?""Saya tidak apa-apa. Permisi."Verena sedikit menunduk dan langsung pergi dari sana, ke arah yang dituju oleh Kimberly tadi.Namun, sayangnya, interupsi singkat tadi sudah cukup untuk melenyapkan jejak adik tirinya.Tanpa sadar, Verena menghela napas. Menyayangkan fokusnya yang sempat teralihkan tadi."Verena."Panggilan itu membuat Verena menoleh dan mendapati sosok Keith tengah ber

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 269 - Hanya Sandiwara?

    "Coba cari topik pembicaraan lain. Soal aku, misalnya. Putra ibu dan...." Verena mencoba memasang raut wajah biasa saja saat Eric mendekatkan bibirnya ke telinga Verena dan berbisik, "Calon suamimu."Baru setelah itu Verena menghela napas pelan. Lalu, wanita itu menoleh sedikit ke belakang, ke arah Eric."Kamu mau kami membicarakanmu di depanmu langsung?" tanyanya.Eric mengangkat bahu. "Silakan.""Tidak masalah kalau aku menyinggung soal kelakuanmu dulu?" Verena kembali bertanya. "Semua yang kamu lakukan saat kamu mengejar-ngejar--""Sini. Aku pasangkan lagi kalungnya." Eric Gray menyela. Tangannya terulur dan mengambil kalung di tangan Verena, sebelum kemudian memasangkannya. "Mau bicara soal Vera Jones lagi?""Tidak." Kali ini, Mia yang menjawab. "Meskipun rasanya menyenangkan, mengobrol dengan Verena. Tapi lebih baik kamu dan Verena sekarang kembali ke aula. Sapa para tamu."Lalu, pada Verena yang menatapnya, Mia menambahkan, "Senang bertemu denganmu, Verena. Lain kali, kita men

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status