Home / Horor / Misteri Menara Tanpa Nama / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Misteri Menara Tanpa Nama: Chapter 221 - Chapter 230

365 Chapters

Berkumpul kembali (Bagas)

Hari – 6.“Tunggu dulu! Kau berkata bahwa kita harus berkumpul lagi dengan semua orang, tapi apa kau memiliki cara untuk melakukan hal tersebut?”Tanya Fiona yang menyusulku. Di belakangnya ada Arifa yang juga buru-buru menyusul kami.“Kau tak akan berkata bahwa kau akan mencari mereka satu per satu, kan?”Tentu saja Aku tak akan melakukan hal yang melelahkan seperti itu.“Menara ini memiliki pengeras suara yang dapat didengar dari semua tempat yang ada di menara ini, kan?”Fiona menganggukkan kepalanya.“Kita hanya perlu meminta mereka menggunakan pengeras suara itu dan menyuruh semua orang untuk berkumpul kembali di ruang makan! Kita juga bisa langsung memberi tahu semua orang bahwa terjadi pembunuhan dan memberi tahu mereka untuk terus berhati-hati dengan sekeliling mereka.”“Tapi apa mereka mau mendengarkan permintaan kami?”“Mereka mau melakukan pekerjaan yang lebih merepotkan, jadi seharusnya mereka mau melakukan ini.”Sebetulnya Aku tak begitu yakin, tapi Aku tak punya pilihan
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Sesuatu yang mungkin terjadi (Bagas)

Hari – 6.“Aku tak tahu dengan pasti, tapi menurut perkiraanku, tak ada orang yang terbunuh di sini!”Jelas Sarah sambil melihat ke arahku.“Jika tak ada yang terbunuh, lalu kenapa ada darah di sini? Ini adalah darah, kan?”Tanya Rock dengan tampang kebingungan.“Aku sendiri tak begitu tahu kenapa si pelaku melakukan hal ini, tapi coba lihat baik-baik darah yang berceceran ini! Darah ini terlalu bersih, bahkan kau tak melihat adanya jejak yang ditinggalkan oleh si pelaku sama sekali!”Sarah memang benar. Tak ada jejak yang bisa kami jadikan petunjuk sama sekali. Kami tak melihat adanya jejak kaki, rambut atau kotoran lainnya. Setelah dipikirkan ini benar-benar aneh, jika si korban terbunuh, dia pasti akan terjatuh ke lantai dan meninggalkan suatu jejak di genangan darah yang berasal dari tubuhnya.“Lalu dari mana darah ini berasal?”Tanya Andika sambil menggaruk belakang kepalanya.“Ini hanya tebakanku, tapi dia mungkin mengambil cadangan darah dari suatu tempat... jika dia meminta pa
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Mencari tahu kebenaran (Bagas)

Hari – 6.“Bisa kau menjauh dariku!”Kata Adrian sambil mendorong tubuhku dengan tangan kanannya, tapi tubuhku cukup kuat untuk menahan dorongan darinya hingga membuat tubuhku tak bergerak sama sekali.“Apa kau tak memiliki pembelaan apapun!?”“Tak ada hal yang perlu kuktakan, selain Aku bukanlah pelakunya!”Sebetulnya Aku tahu bahwa dia bukanlah pelakunya. Dia hanya ingin membuat Asraf dicurigai oleh banyak orang, maka dari itu Aku akan menjadi lawannya. Aku tak akan membiarkannya berbuat seenaknya.“Bisakah kau memberikan buktinya?”“Tak ada bukti yang perlu kutunjukan padamu!”“Ah, begitu ya... jadi kau tak bisa membuktikan apapun, ya.”“Kalau begitu bagaimana dengan dirimu!? Apa kau bisa membuktikan bahwa kau bukanlah si pelakunya?”Aku menyeringai saat dia menanyakan hal tersebut. Dia pikir Aku tak memiliki alibi, tapi Aku memiliki alibi yang sangat kuat.“Saat kejadian ini berlangsung, Aku bersama Rina dan Rock sedang berjaga di ruang makan... Aku tak pernah meninggalkan ruangan
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Cara keluar

Hari – 6.“Apa kau mendengar pengumuman tadi?”Tanya Aurora setelah kami mendengar pengumuman yang sangat mengejutkan itu.“Ya, tentu saja!’Mana mungkin Aku tak mendengarkan pengumuman seperti itu. Aku tak menyangka bahwa ada orang yang meninggal di saat Aku sedang terjebak di sini.“Menurutmu siapa yang dibunuh dan siapa pembunuhnya?”“Aku tak bisa menebaknya, tapi karena mereka tak mengumumkan siapa yang terbunuh, Aku yakin bahwa teman-teman kita yang lain juga tak mengetahuinya.”“Apa maksudmu?”Kebingungan dengan jelas terlihat di wajah Aurora.“Ini hanya tebakanku, tapi kurasa ada salah satu dari mereka yang menghilang, lalu mereka menemukan bercak darah di suatu tempat.”“Di suatu tempat? Dimana?”“Mana kutahu! Jika kita tak terjebak di sini, mungkin kita bisa mengetahuinya.”Aku melihat kursi yang sudah hancur yang tergeletak di lantai. Aku menggunakan kursi itu untuk menghancurkan pintu, tapi bukannya pintu itu yang hancur, malah kursi itu yang berakhir dengan tragis.“Kita h
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Niat Helene

Hari – 6.“Mari kita duduk dulu!”Helene kemudian masuk ke dalam ruangan ini dan duduk di salah satu sofa yang tersedia. Aku dan Aurora segera mengikutinya. Kami tak menutup pintu itu agar kami tidak akan terkunci lagi di dalam ruangan ini.“Jadi apa niatmu yang sebenarnya?”Tanyaku kembali, begitu kami semua sudah duduk.“Jawaban singkatnya, Aku tak percaya dengan kalian!”Dia mengatakan itu dengan terang-terangan.“Maka dari itu, Aku mengunci kalian di dalam sini untuk melihat apa yang kalian bicarakan di dalam sana!”“Jadi apa kesimpulanmu saat mendengarkan percakapanku dan Asraf?”“Aku terkejut kalian tak mengatakan hal-hal yang sangat buruk tentangku!”“Tapi Aku mengatakan bahwa kau adalah pengkhianat... bukankah itu hal yang buruk?”“Memang, tapi itu adalah kenyataannya, Aku memang pengkhianata! Aku terkejut kau tak menghina-hina diriku! Bukankah manusia sangat suka menjelek-jelekkan orang lain?”Kurasa jika yang terjebak di sini adalah Bagas dan Adrian, maka mereka akan langsun
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Alat komunikasi

Hari – 6.“Apa maksudmu dengan menghilang? Bukankah pengumuman tadi mengatakan bahwa ada pembunuhan yang terjadi, bukannya menghilang?”Aku mengetahui bahwa mereka kemungkinan hanya menemukan bercak darah dari seseorang yang menghilang, maka dari itu mereka menyimpulkan bahwa ada pembunuhan, tapi apakah ada orang yang menghilang selain dari kasus pembunuhan itu?“Ah, begitu ya... karena kalian terjebak di sini, maka kalian tak mengetahui apapun, ya.”“Jadi siapa yang menghilang?”Aurora nampak memiringkan kepalanya dengan imut. Meskipun seseorang mungkin saja menghilang, tapi sikapnya tetap tenang.“Seperti yang kau katakan, bocah! Memang ada orang yang meninggal di bawah sana, tapi sayangnya teman-teman kalian tak ada yang mengetahui siapa yang dibunuh itu, apalagi pembunuhnya, karena mereka hanya menemukan genangan darah di ruang komputer.”“Lalu bagaimana dengan orang yang menghilang? Apa di antara mereka ada pelaku pembunuhan itu?”“Aku tak bisa mengatakan apakah si pelaku ada di
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Hal-hal yang harus dilakukan

Hari – 6.“Kalian pasti lapar, kan? Apa kalian ingin kubawakan sesuatu?”Kata Helene, setelah kami melepaskan jabat tangan kami.Aku melihat ke arah Aurora untuk melihat ekspresi wajahnya. Aku ingin memastikan apakah dia sudah lapar atau belum. Dia kemudian balik menatap diriku.“Aku tak begitu lapar, jadi kau bisa langsung memberikan perintahmu!”Aku melihat ke arah Helene.“Aku ingin tahu, apa yang sedang dilakukan oleh teman-temanku di bawah sana?”“Teman-temanmu? Apa maksudmu teman satu kelompokmu atau semua orang di sana?”“Tentu saja semua orang di sana! Apa yang sedang mereka lakukan?”“Hmmm, Aku tak bisa mengatakan detailnya, tapi sepertinya mereka sedang membagi diri mereka ke beberapa kelompok untuk menyelidiki berbagai tempat dan mencari ketiga orang yang menghilang.”Karena mereka sampai saat ini belum menemukan orang-orang yang menghilang, sepertinya orang-orang itu sedang bersembunyi dengan sengaja, tentu saja kecuali orang yang mereka bunuh.Aku tak ingin mempercayai in
last updateLast Updated : 2023-11-27
Read more

Menemukan sesuatu yang mengejutkan (Bagas)

Hari – 6.Karena kami tak tahu dimana mereka bertiga berada saat ini, kami memutuskan untuk mencari mereka dengan memeriksa ruangan di lantai ini satu per satu. Cara ini memang sangat lama, tapi cara ini adalah satu-satunya cara kami bisa kami pikirkan.Aku sebetulnya tak ingin terlibat dengan rencana ini, begitu juga dengan Adrian yang nampak tak bersemangat, tapi karena kami tak bisa memikirkan rencan yang lebih baik, jadi kami tak bisa menolak ide tersebut. “Bukankah ada cara yang lebih baik dari pada ini?”Tanya Adrian yang lebih terdengar keluhan di telingaku.“Memangnya cara apa yang lebih baik itu?”Balasku dengan kesal.“Aku merasa bahwa kita hanya akan membuang-buang waktu jika seperti ini terus! Coba ingat-ingat kembali! Apakah kau pikir tempat pembunuhan itu berada di lantai ini atau bukan?”Aku terdiam, lalu mulai berpikir.“Aku tak tahu, tapi pelaku dengan repot-repot mengambil smartphone milik Arifa, jadi dia pasti melewati kamar itu untuk suatu alasan.”“Jika seperti i
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Apa saja yang kita tahu (Crona)

Hari – 6.“Nah, Crona kenapa kita berada di sini?”Rina nampak kebingungan saat dia melihat ke sekeliling ruangan ini.“Santai saja, Rina... apakah kau ingin minum sesuatu?”Aku berjongkok di depan vending mesin, lalu memilih satu minuman kaleng yang ada di sana, lalu mengambilnya dari bagian bawah vending machine.“Aku sama sekali tak peduli dengan hal itu! Aku bertanya kenapa kita berada di ruang istirahat? Bukankah ada hal yang lebih baik untuk kita lakukan?”Rina menatap diriku dengan pandangan tak sabaran.“Hmmm? Memangnya apa yang bisa kita lakukan?”Rina nampak terkejut dengan apa yang baru saja kukatakan.“Apa yang kau bicarakan!? Tentu saja kita harus mencari orang-orang yang hilang itu!”“Mencari orang hilang? Memangnya kau tahu dimana kita harus mencari mereka?”“Soal itu.... kita tak akan mengetahuinya, jika kita tak mencarinya.”“Maka dari itu, Aku bertanya dimana kita harus mencari?”Aku membuka jus jeruk kalengku, lalu duduk di salah satu bangku yang ada, sebelum akhirn
last updateLast Updated : 2023-11-29
Read more

Apa saja yang kita tahu bagian 2 (Crona)

Hari – 6.Kami memanggil kembali Sebastian dan Kevin yang menunggu di luar ruangan.“Cepat sekali, kupikir kalian akan mengobrol lebih lama.”Kurasa pembicaraanku dan Rina memang berjalan terlalu cepat. Bahkan Sebastian masih belum menghabiskan minumannya, meski nampaknya Kevin sudah menghabiskan miliknya.“Kami hanya berbicara sebentar... lebih penting lagi, ada hal yang ingin kutanyakan padamu!”Sebastian nampak menaikan alisnya.“Apa yang ingin kau tanyakan?”“Ini soal keberadaan Asraf.”Kami kembali duduk di tempat kami duduk sebelumnya. Aku memandangnya dengan tatapan serius.“Kau mengetahui keberadaan Asraf berada saat ini, kan?”Sebastian hanya tersenyum sedikit, begitu mendengar pertanyaanku. Orang yang nampak paling terkejut adalah Rina.“Eh!? Benarkah itu?!”“Ya, bahkan sepertinya dia sudah mengetahuinya sebelum dirimu!”“Ti-tidak mungkin! Bagaimana bisa?!”Aku menatap Rina sebentar, sebelum kembali melihat ke arah Sebastian.“Kurasa dia bisa langsung menjawab pertanyaan itu
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
37
DMCA.com Protection Status