Beranda / Horor / Misteri Menara Tanpa Nama / Mencari tahu kebenaran (Bagas)

Share

Mencari tahu kebenaran (Bagas)

Penulis: Ismail Fadillah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-24 23:45:15

Hari – 6.

“Bisa kau menjauh dariku!”

Kata Adrian sambil mendorong tubuhku dengan tangan kanannya, tapi tubuhku cukup kuat untuk menahan dorongan darinya hingga membuat tubuhku tak bergerak sama sekali.

“Apa kau tak memiliki pembelaan apapun!?”

“Tak ada hal yang perlu kuktakan, selain Aku bukanlah pelakunya!”

Sebetulnya Aku tahu bahwa dia bukanlah pelakunya. Dia hanya ingin membuat Asraf dicurigai oleh banyak orang, maka dari itu Aku akan menjadi lawannya. Aku tak akan membiarkannya berbuat seenaknya.

“Bisakah kau memberikan buktinya?”

“Tak ada bukti yang perlu kutunjukan padamu!”

“Ah, begitu ya... jadi kau tak bisa membuktikan apapun, ya.”

“Kalau begitu bagaimana dengan dirimu!? Apa kau bisa membuktikan bahwa kau bukanlah si pelakunya?”

Aku menyeringai saat dia menanyakan hal tersebut. Dia pikir Aku tak memiliki alibi, tapi Aku memiliki alibi yang sangat kuat.

“Saat kejadian ini berlangsung, Aku bersama Rina dan Rock sedang berjaga di ruang makan... Aku tak pernah meninggalkan ruangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Cara keluar

    Hari – 6.“Apa kau mendengar pengumuman tadi?”Tanya Aurora setelah kami mendengar pengumuman yang sangat mengejutkan itu.“Ya, tentu saja!’Mana mungkin Aku tak mendengarkan pengumuman seperti itu. Aku tak menyangka bahwa ada orang yang meninggal di saat Aku sedang terjebak di sini.“Menurutmu siapa yang dibunuh dan siapa pembunuhnya?”“Aku tak bisa menebaknya, tapi karena mereka tak mengumumkan siapa yang terbunuh, Aku yakin bahwa teman-teman kita yang lain juga tak mengetahuinya.”“Apa maksudmu?”Kebingungan dengan jelas terlihat di wajah Aurora.“Ini hanya tebakanku, tapi kurasa ada salah satu dari mereka yang menghilang, lalu mereka menemukan bercak darah di suatu tempat.”“Di suatu tempat? Dimana?”“Mana kutahu! Jika kita tak terjebak di sini, mungkin kita bisa mengetahuinya.”Aku melihat kursi yang sudah hancur yang tergeletak di lantai. Aku menggunakan kursi itu untuk menghancurkan pintu, tapi bukannya pintu itu yang hancur, malah kursi itu yang berakhir dengan tragis.“Kita h

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-25
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Niat Helene

    Hari – 6.“Mari kita duduk dulu!”Helene kemudian masuk ke dalam ruangan ini dan duduk di salah satu sofa yang tersedia. Aku dan Aurora segera mengikutinya. Kami tak menutup pintu itu agar kami tidak akan terkunci lagi di dalam ruangan ini.“Jadi apa niatmu yang sebenarnya?”Tanyaku kembali, begitu kami semua sudah duduk.“Jawaban singkatnya, Aku tak percaya dengan kalian!”Dia mengatakan itu dengan terang-terangan.“Maka dari itu, Aku mengunci kalian di dalam sini untuk melihat apa yang kalian bicarakan di dalam sana!”“Jadi apa kesimpulanmu saat mendengarkan percakapanku dan Asraf?”“Aku terkejut kalian tak mengatakan hal-hal yang sangat buruk tentangku!”“Tapi Aku mengatakan bahwa kau adalah pengkhianat... bukankah itu hal yang buruk?”“Memang, tapi itu adalah kenyataannya, Aku memang pengkhianata! Aku terkejut kau tak menghina-hina diriku! Bukankah manusia sangat suka menjelek-jelekkan orang lain?”Kurasa jika yang terjebak di sini adalah Bagas dan Adrian, maka mereka akan langsun

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-26
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Alat komunikasi

    Hari – 6.“Apa maksudmu dengan menghilang? Bukankah pengumuman tadi mengatakan bahwa ada pembunuhan yang terjadi, bukannya menghilang?”Aku mengetahui bahwa mereka kemungkinan hanya menemukan bercak darah dari seseorang yang menghilang, maka dari itu mereka menyimpulkan bahwa ada pembunuhan, tapi apakah ada orang yang menghilang selain dari kasus pembunuhan itu?“Ah, begitu ya... karena kalian terjebak di sini, maka kalian tak mengetahui apapun, ya.”“Jadi siapa yang menghilang?”Aurora nampak memiringkan kepalanya dengan imut. Meskipun seseorang mungkin saja menghilang, tapi sikapnya tetap tenang.“Seperti yang kau katakan, bocah! Memang ada orang yang meninggal di bawah sana, tapi sayangnya teman-teman kalian tak ada yang mengetahui siapa yang dibunuh itu, apalagi pembunuhnya, karena mereka hanya menemukan genangan darah di ruang komputer.”“Lalu bagaimana dengan orang yang menghilang? Apa di antara mereka ada pelaku pembunuhan itu?”“Aku tak bisa mengatakan apakah si pelaku ada di

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Hal-hal yang harus dilakukan

    Hari – 6.“Kalian pasti lapar, kan? Apa kalian ingin kubawakan sesuatu?”Kata Helene, setelah kami melepaskan jabat tangan kami.Aku melihat ke arah Aurora untuk melihat ekspresi wajahnya. Aku ingin memastikan apakah dia sudah lapar atau belum. Dia kemudian balik menatap diriku.“Aku tak begitu lapar, jadi kau bisa langsung memberikan perintahmu!”Aku melihat ke arah Helene.“Aku ingin tahu, apa yang sedang dilakukan oleh teman-temanku di bawah sana?”“Teman-temanmu? Apa maksudmu teman satu kelompokmu atau semua orang di sana?”“Tentu saja semua orang di sana! Apa yang sedang mereka lakukan?”“Hmmm, Aku tak bisa mengatakan detailnya, tapi sepertinya mereka sedang membagi diri mereka ke beberapa kelompok untuk menyelidiki berbagai tempat dan mencari ketiga orang yang menghilang.”Karena mereka sampai saat ini belum menemukan orang-orang yang menghilang, sepertinya orang-orang itu sedang bersembunyi dengan sengaja, tentu saja kecuali orang yang mereka bunuh.Aku tak ingin mempercayai in

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-27
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Menemukan sesuatu yang mengejutkan (Bagas)

    Hari – 6.Karena kami tak tahu dimana mereka bertiga berada saat ini, kami memutuskan untuk mencari mereka dengan memeriksa ruangan di lantai ini satu per satu. Cara ini memang sangat lama, tapi cara ini adalah satu-satunya cara kami bisa kami pikirkan.Aku sebetulnya tak ingin terlibat dengan rencana ini, begitu juga dengan Adrian yang nampak tak bersemangat, tapi karena kami tak bisa memikirkan rencan yang lebih baik, jadi kami tak bisa menolak ide tersebut. “Bukankah ada cara yang lebih baik dari pada ini?”Tanya Adrian yang lebih terdengar keluhan di telingaku.“Memangnya cara apa yang lebih baik itu?”Balasku dengan kesal.“Aku merasa bahwa kita hanya akan membuang-buang waktu jika seperti ini terus! Coba ingat-ingat kembali! Apakah kau pikir tempat pembunuhan itu berada di lantai ini atau bukan?”Aku terdiam, lalu mulai berpikir.“Aku tak tahu, tapi pelaku dengan repot-repot mengambil smartphone milik Arifa, jadi dia pasti melewati kamar itu untuk suatu alasan.”“Jika seperti i

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-28
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Apa saja yang kita tahu (Crona)

    Hari – 6.“Nah, Crona kenapa kita berada di sini?”Rina nampak kebingungan saat dia melihat ke sekeliling ruangan ini.“Santai saja, Rina... apakah kau ingin minum sesuatu?”Aku berjongkok di depan vending mesin, lalu memilih satu minuman kaleng yang ada di sana, lalu mengambilnya dari bagian bawah vending machine.“Aku sama sekali tak peduli dengan hal itu! Aku bertanya kenapa kita berada di ruang istirahat? Bukankah ada hal yang lebih baik untuk kita lakukan?”Rina menatap diriku dengan pandangan tak sabaran.“Hmmm? Memangnya apa yang bisa kita lakukan?”Rina nampak terkejut dengan apa yang baru saja kukatakan.“Apa yang kau bicarakan!? Tentu saja kita harus mencari orang-orang yang hilang itu!”“Mencari orang hilang? Memangnya kau tahu dimana kita harus mencari mereka?”“Soal itu.... kita tak akan mengetahuinya, jika kita tak mencarinya.”“Maka dari itu, Aku bertanya dimana kita harus mencari?”Aku membuka jus jeruk kalengku, lalu duduk di salah satu bangku yang ada, sebelum akhirn

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-29
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Apa saja yang kita tahu bagian 2 (Crona)

    Hari – 6.Kami memanggil kembali Sebastian dan Kevin yang menunggu di luar ruangan.“Cepat sekali, kupikir kalian akan mengobrol lebih lama.”Kurasa pembicaraanku dan Rina memang berjalan terlalu cepat. Bahkan Sebastian masih belum menghabiskan minumannya, meski nampaknya Kevin sudah menghabiskan miliknya.“Kami hanya berbicara sebentar... lebih penting lagi, ada hal yang ingin kutanyakan padamu!”Sebastian nampak menaikan alisnya.“Apa yang ingin kau tanyakan?”“Ini soal keberadaan Asraf.”Kami kembali duduk di tempat kami duduk sebelumnya. Aku memandangnya dengan tatapan serius.“Kau mengetahui keberadaan Asraf berada saat ini, kan?”Sebastian hanya tersenyum sedikit, begitu mendengar pertanyaanku. Orang yang nampak paling terkejut adalah Rina.“Eh!? Benarkah itu?!”“Ya, bahkan sepertinya dia sudah mengetahuinya sebelum dirimu!”“Ti-tidak mungkin! Bagaimana bisa?!”Aku menatap Rina sebentar, sebelum kembali melihat ke arah Sebastian.“Kurasa dia bisa langsung menjawab pertanyaan itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30
  • Misteri Menara Tanpa Nama   Apa saja yang kita tahu bagian 3 (Crona)

    Hari – 6.Semua orang tak bisa menutupi keterkejutan mereka, begitu mendengar pertanyaanku. Aku pun tersenyum melihat hal tersebut.“A-apa yang kau bicarakan?! Mana mungkin dia bisa melakukan hal tersebut!?”Rina adalah yang pertama mengeluarkan pendapatnya.“Apa kau benar-benar berpikir begitu?”Balasku dengan cepat.Mereka menatap tak percaya pada diriku. Aku kemudian mengabaikan tatapan mereka dan melanjutkan perkataanku.“Kau sendiri tahu bahwa saat ini Ria mengalami guncangan mental yang berat, setelah masa lalunya terungkap, bukan?”Cinta menganggukkan kepalanya.“Itu memang benar, tapi apa dia bisa melakukan pembunuhan hanya karena hal tersebut?”“Entahlah, Aku sendiri tak bisa mengatakannya dengan pasti... tapi ada kemungkinan dia dengan spontan membunuh orang yang berad di dekatnya, jika dia merasa sedang terancam... lagi pula, masa lalunya memang melibatkan kekerasan.”Kekerasan seksual, apalagi jika dilakukan oleh orang terdekat dan terpecaya, jelas akan meninggalkan bekas

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-30

Bab terbaru

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Kata Penutup

    pertama Author di GoodNovel. Butuh banyak petuangan untuk menyelesaikan Novel yang satu ini, terutama melawan rasa malas. Meskipun cerita utama dari Novel ini sudah berakhir, tapi Author berencana untuk menuliskan cerita pendek yang menceritakan masa lalu dari setiap karakter yang hanya diceritakan sekilas, keseharian Asraf dan yang lainnya di dalam menara yang tak bisa dimasukkan ke dalam cerita utama, lalu kehidupan sehari-hari mereka setelah tinggal di Desa Tanpa Nama. Kemungkinan besar ceritanya akan di Post di Blog pribadi Author dan bukan di platform ini. Jadi silahkan tunggu cerita Author yang selanjutnya. Author juga mau mengucapkan terima kasih kepada Editor yang telah membantu saya, juga pada GoodNovel yang sudah mau menayangkan Novel ini dan terutama pada para pembaca setia yang mau membaca cerita ini sampai habis. Sampai jumpa lagi di karya Saya yang selanjutnya. TTD Author, Ismail Fadillah.

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Epilog : Desa Tanpa Nama

    Sebulan kemudian.Tak terasa waktu berjalan begitu saja, bahkan pengalaman kami di Menara Tanpa Nama itu mulai terasa seperti mimpi.Menara itu sekarang sudah terbakar dengan hanya menyisakan puing-puing bangunan. Sejujurnya Aku merasa seperti mengalami keajaiban, karena bisa selamat dari api yang dapat membakar semua bagian dari Menara besar itu.Keberuntungan mungkin sedang terjadi pada kami, karena dampak dari terbakarnya menara itu tak meluas sama sekali. Yah, sebetulnya Aku tak tahu itu hanya sekedar keberuntungan semata atau ada semacam kekuatan aneh yang melindungi Desa dari api tersebut.Aku akan berbohong jika mengatakan bahwa Aku tak merasakan apapun saat melihat puing-puing dari Menara itu. Karena meski sebentar, kami telah menghabiskan 10 hari di dalam sana. Dan tempat itu juga menyimpan tubuh teman-teman kami yang telah meninggal. Pada akhirnya sampai akhir kami tak pernah lagi melihat tubuh mereka. Bahkan saat api yang membakar Menara itu te

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Akhir Menara Tanpa Nama (Bagas)

    Hari – 10.Setelah berpisah dengan Asraf, kami semua berjalan menuju pintu keluar dari Menara ini. Kami semua berhenti tepat di depan pintu tersebut, lalu saling melihat ekspresi wajah satu sama lain.“Sebelumnya pintu itu tak bisa terbuka sama sekali, kan?”Tanya Cinta sambil melihat pintu yang ada di hadapannya.“Ya, itu benar... Aku dan Asraf sudah mencoba membukanya.”Jawabku sambil berjalan menuju pintu tersebut, Rock dan Michael juga segera mengikutiku. Kami bertiga kemudian mendorong pintu tersebut. Meskipun berat, tapi kami bisa membuka pintu tersebut, berbeda sekali dengan apa yang terjadi di hari pertama kami datang ke tempat ini.“Pintunya benar-benar terbuka...”Gumam Cinta tak percaya.Aku menutupi wajahku dari sinar matahari yang masuk melalui pintu tersebut. Setelah seminggu lebih tak melihat cahaya matahari, Aku jadi merasa silau dengan cahayanya.“Kita benar-benar sudah bebas.”Aku bisa mendengar gumaman Lisa saat gadis itu berjalan keluar dari Menara ini.“Horeee! Ki

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Percakapan terakhir

    Hari – 10.“Aku benar-benar tak menyangka bahwa Christ akan mengkhianatiku.”Kata Kepala desa sambil melihat kedua orang yang berbadan besar di lantai. Aku bisa melihat ada minuman yang tumpah di lantai, kemungkinan besar mereka diracuni olehnya.“Aku sendiri juga tak menyangka akan hal tersebut.”Balasku dengan jujur. Aku memang tak pernah berencana untuk melibatkannya.“Apakah dia memang menyimpan dendam padaku? Aku tak menyangka bahwa lelaki sepertinya akan menyimpan dendam.”“Itu mungkin salahmu sendiri bahwa kau membunuh salah satu anggota keluarganya.”“Hmm... kurasa kau memang benar.”“Tentu saja Aku benar.”Meskipun dia seharusnya tahu apa yang saat ini sedang kurencanakan, tapi dia tak terlihat panik sama sekali.“Nah, apa sudah kau mengetahui apa yang sedang kurencanakan saat ini?”“Ya, tentu saja.”“Lalu kenapa kau tak melarikan diri?”“Untuk apa? Aku ini sudah tua, bahkan jika kau tak melakukan ini, Aku pada akhirnya akan mati juga.”Kepala desa itu memberikan senyuman ten

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Rencana terakhir

    Hari – 10.“Asraf, apa kau akan melakukan sesuatu yang berbahaya sendirian lagi?”Tanya Sarah yang nampak tak senang dengan apa yang ingin kulakukan.“Ya, kurasa begitu.”Jawabku dengan santai.“Apa kau tak berpikir untuk merubah sifatmu yang satu itu?”Sarah kembali bertanya, tapi dengan nada yang lebih kesal dari sebelumnya.“Untuk saat ini... tidak!”Jawabku tanpa ragu.“Kenapa?”Sarah menghilangkan nada kesalnya dan menggatinya dengan nada sedih.“Tidak ada alasan yang begitu spesial, kurasa Aku hanya bertindak egois.”Aku memberikan senyum lemah saat mengatakan itu.“Apa kau ingat saat Aku berkata ingin merubah tempat ini?”Tanyaku dengan suara lemah, tapi masih dapat terdengar oleh Sarah dan yang lain.“Ya, kau pernah mengatakan itu... kau serius tentang itu, kan?”“Ya, tentu saja... Aku benar-benar berniat untuk melakukannya, tapi untuk melakukan hal tersebut.”“Kau perlu menjadi Kepala desa... betul, kan?”Crona melanjutkan ucapanku dengan nada percaya diri. Aku mengangguk ke

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 3

    Hari – 10.“Tidak ada yang benar-benar kusembunyikan dari kalian tentang sifatku yang asli... Aku memang selalu seperti ini.”Jawabku sambil tersenyum santai.“Apa itu memang benar?”Tapi nampaknya Maria tak percaya dengan perkataanku sedikitpun.“Itu memang yang sebenarnya, kau bisa tanyakan saja pada Bagas... dia sudah mengenalku luar dan dalam, jadi dia seharusnya tahu jika Aku sedang menyembunyikan sifat asliku atau tidak.”Aku melihat ke arah Bagas untuk meminta pendapatnya.“Ya, Aku sudah lama mengenalnya... jadi Aku tahu bahwa dia tidaklah banyak berubah dari sebelum dan sesudah dia datang ke tempat ini.”Jawab Bagas tanpa ragu sama sekali.“Benarkah itu?”Tapi sepertinya Maria meragukan hal tersebut.“Apa yang ingin kau katakan?”Bagas menajamkan pandangannya pada Maria.“Tidakkah kau berpikir bahwa dia sebelum dan sesudah Kakaknya meninggal adalah dua orang yang berbeda?”“Maksudmu?”“Oh, ayolah... Aku tahu bahwa kau sudah menyadarinya... bahwa Asraf yang sebelum dia menjadi

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan bagian 2

    Hari – 10.“Jadi apa yang ingin kau lakukan setelah ini, Rock?”Tanya Michael yang sudah mengerti apa yang kami bicarakan, sebelum dia dan Rock bergabung dengan kami.“Kau tahu sudah mengerti bahwa kau tak mungkin terus seperti ini, kan?”Lanjut Michael yang mendesak Rock untuk menjawab pertanyaannya.Rock nampak menggaruk lengan kirinya dengan cangung. Dia sepertinya memang sudah menyadari hal tersebut, tapi sayangnya dia belum bisa menentukan hal yang bisa dia lakukan di luar sana.“Aku selalu berkelahi.”Katanya dengan tiba-tiba.“Hal tersebut membuatku ditakuti oleh banyak orang dan tentu saja mendapat banyak musuh... Aku sendiri tak begitu mengerti kenapa Aku tak bisa menahan diriku, tidak kurasa itu hanya alasanku... Aku hanya bersikap terlalu egois dan tak mau mengerti perasaan orang lain... Aku selalu saja membuat orang-orang di sekitarku kerepotan karena tingkahku yang eg

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Berbicara tentang masa depan

    Hari – 10.“Pertama-tama, mari kita hilangkan suasana kaku di sini dan membicarakan sesuatu dengan lebih santai!”Kataku sambil meregangkan tubuhku agar tubuhku merasa lebih santai.“Kau benar... kita sudah terbebas dari permainan itu, jadi kita lebih baik bersikap lebih santai.”Kata Sarah yang setuju dengan ideku.“Justru itu adalah hal yang kulakukan saat ini... kenapa kalian seperti tidak menyadarinya!”Kata Cinta yang telihat kesal. Tentu saja Aku menyadarinya, jadi seharusnya dia tak perlu marah begitu.“Tenang saja, Cinta... Aku mengerti usaha yang ingin kau lakukan.”Kataku yang membuatnya menoleh ke arahku dengan ekspresi sedikit terkejut.“Eh! Benarkah itu?”Aku menganggukkan kepalaku.“Tentu saja... kau ingin kami melupakan peristiwa buruk yang terjadi di sini, kan? Meski hanya untuk sementara waktu.”Cinta terse

  • Misteri Menara Tanpa Nama   Pagi yang baru

    Hari – 10.Setelah merapikan tempat tidurku, Aku langsung bergagas mandi dan mengganti pakaianku. Aku sebetulnya cukup menyukai baju baru yang kudapatkan di tempat ini, tapi sepertinya Aku harus meninggalkan baju tersebut di sini, karena setelah diperhatikan ternyata baju itu memiliki noda darah yang sulit dihilangkan. Kemungkinan besar itu adalah bekas pertarungan antara Aku dan Sebastian kemarin. Saat itu dia memiliki banyak noda darah di dirinya, belum lagi dia menggunakan pisau yang basah oleh darah segar.Setelah itu, Aku mengemas kembali barang-barang bawaanku. Aku jadi teringat, Aku membeli obat sebelum ke tempat ini, tapi sepertinya Aku hanya menggunakannya sedikit. Meski begitu Aku memutuskan untuk tetap menyimpannya, karena siapa tahu Aku membutuhkannya.Setelah beres, Aku membawa barang bawaanku keluar kamar. Di saat yang hampir bersamaan, Bagas juga nampak keluar dari kamarnya.“Ah, Asraf... apa kau...”Bagas berhenti bertanya di tengah-tengah, dia kemudian menggelengkan k

DMCA.com Protection Status