Happy Reading. Deg. Jantung Zeya berpacu sangat cepat, tatkala mendengar ucapan suaminya. "M-menyerah? Maksud kamu apa, Pa?" Zeya mendadak linglung, ia benar-benar tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. "Tolong pikirkan baik-baik apa yang barusan aku katakan, kali ini aku enggak main-main, Zeya," tukas Fero menatap penuh sang istri, ia tak akan lagi menjadi budak cinta yang selalu di bodohkan oleh istrinya sendiri sampai mengabaikan eksistensi putri kandungnya sendiri. "Ma, Pa," tiba-tiba Serly ada di dekat mereka, ia lekas menyusul karena takut terkena amarah dari Mamanya lagi. Fero langsung merubah ekspresi wajahnya menjadi lebih hangat karena ada Serly di sana, ia tidak mau putrinya tahu kalau dirinya dan sang istri tengah berdebat tentang kelanjutan masa depan rumah tangganya. "Duduklah, sebentar lagi keluarga Rafly akan segera datang," ucap Fero sembari menarik kursi untuk sang putri yang telah kekurangan kasih sayang darinya. "Makasih, Pa," hati Serly berbunga-bun
Read more