Share

Bab 74.

Happy Reading.

Pyaaar!

Ansel melempar gelas ke dinding kamar saat flashback pada kejadian malam itu. Malam yang dia anggap sebagai perpisahan justru menyisakan luka yang teramat dalam, bagaimana mungkin Ansel bisa melupakan Serly sedangkan malam itu sang pujaan hati terus menyerukan namanya saat mereka bercinta.

Bahkan Ansel merasa kalau Serly sudah membalas perasaannya, tetapi saat percintaan itu usai, Serly justru langsung mengusirnya begitu saja di saat nafas keduanya masih memburu.

"Cepat pergi dari sini, sebelum aku benar-benar membencimu Ansel. Jujur saja ini sangat indah, tapi aku tak ingin terus seperti ini." Kata Serly kala itu dengan nafas yang tersengal-sengal sehabis bercinta.

Dengan rahang mengeras, Ansel turun dari atas ranjang dan memungut pakaiannya. Tak butuh waktu lama Ansel langsung keluar dari dalam kamar setelah membenahi pakainya dan membanting pintu dengan sangat keras sehingga Serly terlonjak kaget.

Tanpa Ansel sadari wanita cantik itu menangis sejadi-jad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status