Reyhan berkata, dan setelah sedikit ragu menambahkan, “Aku sudah diangkat menjadi presdir Sunarya Group.” Ketika Reyhan mengucapkan kata-kata ini, Elaine tidak terkejut sama sekali. Reyhan memang berhak atas jabatan itu dibandingkan dengan Reyfan. Dia sudah bisa menebak kenapa Aini berani mengambil jalan pintas. Mata Elaine kini menerawang jauh, dulu dia selalu menganggap suaminya adalah pria miskin, tapi siapa sangka dalam kurun waktu kurang dari setahun, semua berubah dalam sekejap. “Reyhan, selain ayah dari seorang anak, juga putra dari keluarga Sunarya, apakah masih ada hal yang kamu sembunyikan dariku?” Setelah mendengarnya, Reyhan diam sejenak dan berkata, “Elaine, aku tidak bermaksud menyembunyikan apapun sejak awal darimu. Hanya saja, aku saat itu terlalu takut kamu harus menghadapinya bersamaku.” “Reyhan, kamu terus mengatakan bahwa kamu mencintaiku. Bahwa aku adalah istrimu, kamu terus saja membantuku, tapi apa yang kamu lakukan? Aku merasa tidak berguna menjadi istrimu.
Baca selengkapnya