Semua Bab Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner: Bab 101 - Bab 110

177 Bab

101. TRIK MENGENDALIKAN LAWAN

Putra tuan Maxim begitu percaya diri ketika mengatakannya. Wajahnya menatap Reyhan dengan tatapan merendahkan seperti berkata bahwa Reyhan bukanlah lawannya. Memang benar apa yang dipikirkan oleh pemuda bule itu. Dia memang bukan lawan yang sepadan untuk Reyhan. Tuan Maxim melihat putranya dengan kesal, ternyata dia adalah bocah yang perlu banyak diberitahu. Tapi sudah dewasa seperti ini, seharusnya tanpa diajari juga harus mengerti hanya dengan melihat situasi. Dia rela menunggu tentu bukan dengan sembarang orang. Tuan Maxim sebelumnya sudah tahu bagaimana keluarga Sunarya. Meski keluarga Sunarya dari Indonesia, tapi berhubungan baik dengan keluarga Sunarya merupakan salah satu cara untuk bisa memperkuat kekuasaannya. Memang dia adalah pengusaha terkenal di New York. Tetapi Sunarya group, jika dia ingin mengembangkan bisnisnya ke wilayah Asia, tentu jalan pertamanya adalah Sunarya group. Maxim berdeham dan matanya langsung menangkap kedua mata putranya. Dia tidak akan membiarkan
Baca selengkapnya

102. IDENTITAS YANG SAMA

Setelah semuanya selesai, Reyhan mengajak Farzan untuk meninggalkan ruangan bawah tanah ini.Begitu dia sampai di depan restoran, terdengar sebuah suara yang tidak tepat waktu dan mengandung keterkejutan serta penghinaan.“Reyhan, mengapa kamu di sini?”Reyhan menoleh dan melihat Fernando mengenakan setelan jas dan sepatu kulit mahal. Reyhan baru ingat, jika hari ini adalah sidah kasus Devan.Fernando adalah mantan mertua Reyhan, yang tidak lain adalah ayah Allesia.Suara ini membuat orang terdengar sangat tidak senang.Reyhan mengangkat alisnya dan melihat Fernando yang berpakaian rapi, saat ini kedua tangan pria paruh baya itu dimasukkan ke dalam saku celananya dan berjalan mendekatinya dengan cibiran di wajahnya.Setelah berjalan ke depan, Fernando menatap Reyhan dengan pandangan jijik, kemudian menarik kerah jasnya dan berkata, “Reyhan, apakah kamu sudah diangkat menjadi manager bar di sini? Sepertinya kehidupanmu berjalan lancar akhir-akhir ini, luar biasa bukan?”Sambil berkata
Baca selengkapnya

103. MEMBUANG BERLIAN

Fernando mengangkat alisnya, "Tunggu, jadi tuan Sunarya itu punya dua orang putra?"Temannya menganguk, "Iya, yang saat ini menjadi kekasih putrimu adalah putra kedua dari istri keduanya. Sedangkan yang kudengar, pewaris yang sesungguhnya adalah putranya yang pertama. Sampai saat ini tidak banyak orang yang bisa melihatnya dengan jelas. Dia begitu rahasia dan tidak sembarang orang yang bisa bertemu dengannya.""Tapi itu juga masih merupakan sebuah gosip dikalangan pebisnis. Untuk lebih jelasnya, tuan Sunarya belum pernah mengatakannya secara gamblang.""Tentu saja hal seperti itu tidak akan dengan mudah dikatakan oleh tuan Sunarya."Mereka menganggukkan kepala, membenarkan perkataan itu. Dalam kondisi keluarga Sunarya, keluarga itu memiliki kekuatan yang kuat, tetapi rumor yang diucapkan dari mulut ke mulut tentu tidak akan hilang dengan mudah.Semakin kuat sebuah keluarga maka akan semakin menarik untuk mengulik kehidupan pribadi. Tuan Sunarya memiliki dua orang anak lelaki dari dua
Baca selengkapnya

104. APAKAH INI AKHIR DARI DEVAN?

Mobil yang ditumpangi oleh Reyhan itu perlahan berjalan menjauhi restoran. Meninggalkan sang pemilik restoran yang menatapnya kegirangan.Pemilik restoran sangat senang bisa bertemu dengan tuan muda Sunarya yang terkenal sangat misterius hingga tidak sembarang orang bisa bertemu. Hari ini siapa sangka dia malah memiliki kesempatan itu.Mungkin perkataannya tadi tidak akan ditanggapi dengan serius tetapi untuk ke depannya bisa jadi tuan muda Sunarya akan kembali menggunakan restorannya sebagai tempat pertemuan dengan klien bisnis lainnya.Seperti mendapat angin segar, sang pemilik restoran tidak kunjung menurunkan senyumannya. Dalam kepalanya hanya ada keuntungan-keuntungan yang akan dia dapatkan setelahnya.Sementara di sebelah dari pemilik restoran itu, ada seorang pengawal keluarga Sunarya yang tertinggal dia sana.Dia mengenakan jas hitam dan tersenyum tipis, “Bos, tuan muda kami tidak suka dipublikasikan, sehingga mohon untuk merahasiakan kedatangannya di sini.”Pemilik restoran t
Baca selengkapnya

105. PEMUDA ASING

Pengacara menghela napasnya, menatap Devan dengan kasihan. Pada akhirnya, pengacara hanya bisa menerima sikap Devan dengan terdiam. Dia juga tidak melontarkan pertanyaan lagi kepada pria itu, karena pertanyaannya akan sia-sia."Baiklah, aku akan melakukannya sesuai dengan yang kamu minta." Pengacara mengambil tasnya kemudian berdiri dan mengulurkan tangannya, "Terimakasih karena telah mempercayakan kasus ini padaku. Dan maafkan aku karena tidak bisa membantumu."Devan menatap uluran tangan itu beberapa saat sebelum akhirnya sebuah senyum terlukis di wajah. Dia lalu bangun dan menerima uluran tangan pengacara."Tidak apa-apa. Aku mengerti," ucapnya.Pengacara semakin terheran dengan sikap Devan yang berubah banyak setelah kasus ini. Dia meyakinkan diri bahwa mungkin saja ini adalah yang terbaik. Dia adalah seorang pengacara dan telah melakukan tugasnya dengan baik, tapi memang hasil akhirnya tergantung dari hakim.Setelah bersalaman, pengacara lalu berpamitan dan meninggalkan Devan. Ki
Baca selengkapnya

106. SIAPA DAVENDRA?

Davendra tertawa kecil, menatap Allesia tanpa takut, menegakkan punggung bahkan cenderung mencondongkan tubuhnya ke arah Allesia, "Tidak. Aku tidak mau melakukan itu."Alis Allesia terangkat sebelah, kerutan di dahinya terlihat tajam, "Jika bukan itu, lalu apa yang kamu inginkan?"Davendra kembali berkata, “Aku ingin menanyakan beberapa informasi darimu.”Allesia memutar kedua bola matanya malas, yang dimaksud oleh Davendra, tentu saja dia paham. Karena perkataannya itulah membuat Allesia kembali teringat dengan kejadian mengerikan malam itu."Informasi apa yang ingin kamu ketahui dariku? Apakah informasi mengenai betapa pengecutnya kakakmu yang telah meninggalkanku seorang diri bersama dengan para penjahat itu? Menjadikanku tumbal supaya dirinya bisa selamat?" Allesia sama sekali tidak menahan amarah dalam dirinya. Dia mengatakannya secara gamblang dan ketus yang tidak disembunyikan.Davendra sama sekali tidak terkejut dengan kemarahan
Baca selengkapnya

107. TIDAK TAKUT MATI

Mendengar pertanyaan Allesia, seketika tubuh Devan menegang, raut wajahnya berubah tetapi dengan cepat dia berusaha untuk bersikap normal. Tentu saja Allesia bukan wanita bodoh, jelas-jelas dia melihat perubahan mimik wajah pria itu. Namun, dia hanya diam saja dan membiarkan mantan kekasihnya itu bersikap sesukanya.Devan berkata sambil terkekeh, “Aku sudah bisa menebak apa tujuanmu ke sini, ayo silahkan duduk! Kita bahas pertanyaanmu itu sambil melepas rindu.”Allesia menggelengkan kepalanya mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh Devan. Padahal sudah mendorongnya ke jurang kematian tetapi pria ini semakin tidak tahu malu.Devan mempersilahkan Allesia duduk layaknya ini bukanlah tahanan, melainkan rumahnya sendiri. Dia bahkan bersikap seperti seorang gentlemen dengan menepuk kursi seakan sedang membersihkannya dari butiran debu sebelum diduduki oleh Allesia.Allesia melihatnya, tetapi dia sudah melihat sifat asli Devan yang sesungguhnya. Jadi dia tidak akan mudah goyah dengan
Baca selengkapnya

108. TIDAK INGIN MEMBERITAHU

Devan tersenyum mendengar pertanyaan Allesia. Dia tentu tahu keterkejutan di wajah wanita ini juga merupakan sebuah perasaan takut dalam hatinya."Kenapa kamu hanya tersenyum?" Hati Allesia semakin gusar melihat ekspresi Devan yang sama sekali tidak bisa ditebak. Dia mulai geram, hatinya diliputi perasaan takut jika ternyata memang benar dia adalah orang yang ditargetkan oleh Devan."Katakan padaku, siapa yang akan menjadi targetmu?!" Nada suara Allesia agak sedikit meninggi akibat dia terbawa emosi."Sstttt ... bukankah sudah kukatakan bahwa kita tidak boleh sembarangan berbicara?" Devan memperingati.Allesia menurunkan emosinya, kemudian setelah perasaannya sedikit tenang, dia kembali bertanya, "Siapa orangnya?"Butuh waktu beberapa saat sampai akhirnya dia paham apa yang dipikirkan oleh Allesia. Setelah otaknya mulai bisa berpikir, tawa Devan menggema dalam ruang tahanan itu.Kerutan di dahi Allesia semakin dalam, tawa yang keluar dari mulut Devan, dia masih tidak bisa memahaminya.
Baca selengkapnya

109. PERTEMUAN DENGAN KANIA

Sementara di tempat lain, Reyhan dan Elaine sedang menghadiri acara sekolah Kaesha.Tiba-tiba saja, sebuah Mercedes-Benz berhenti di depan mereka, seorang wanita turun dari mobil dan langsung memanggil Elaine.“Elaine, apa yang sedang kamu lakukan di sini? Kamu tidak sedang menjemput anakmu kan? Aku dengar kamu juga baru menikah.”Elaine agak kaget, pasalnya, temannya yang bernama Kania ini tiba-tiba muncul di hadapannya. Setahunya, Kania tinggal di luar negeri.Kini, sosok Kania sedang memandang ke arah Reyhan, dia mengerutkan kening dan bertanya, “Elaine, apa dia suamimu?”“Iya.” Elaine mengangguk mengiyakan.Melihat pakaian Reyhan yang sederhana, Kania tidak bisa menyembunyikan ekspresi merendahkan di wajahnya.Namun, di depan Elaine, dia tetap tersenyum, “Suamimu cukup tampan, dia tinggi dan memiliki tubuh yang bagus. Aku sudah mendengar acara pernikahanmu, bisa dibilang kalian menikah tanpa acara yang meriah.”“Terima kasih.” Reyhan tidak membantah dan hanya menerimanya begitu sa
Baca selengkapnya

110. TIDAK MAMPU

Elaine memandang Reyhan, dalam hati sebenarnya dia sudah lumayan jengah dengan sifat Kania yang suka melebih-lebihkan. Selalu memandang orang hanya dari penampilan. Memandang rendah orang yang dirasa tidak sepadan. Elaine bisa menduga bagaimana sikap Kania jika tahu latar belakang Reyhan. Identitas suaminya yang merupakan pewaris dari Sunarya Grup.Sepanjang perjalanan, Kania tak henti memamerkan suaminya. Betapa hebat pilihan dan hidupnya sekarang. Memilih seorang pria bule dengan latar belakang keluarga kaya. Hidup dalam kemewahan dan bergelimpahan harta kekayaan.Namun, Elaine sama sekali tidak merasa iri, dia jelas memiliki lebih dari yang Kania miliki. Reyhan, dari segi penampilan dan latar belakang, bahkan perangainya, sangat sempurna bagi Elaine. Hanya dengan melihat Reyhan saja, sudah membuatnya merasa cukup dengan seisi dunia meski terkadang pertengkaran kecil di antara mereka tidak bisa dihindarkan.Sekitar 30 menit dari sekolah Kaesha terdapat sebuah restoran mewah yang bia
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
18
DMCA.com Protection Status