Satu Jam kemudian, Helen sudah berada di salah satu butik ternama di kota. Mentari bersikeras datang kesini, menurutnya koleksi pakaian di sini lebih baik dibandingkan butik yang lain. Helen yang sekarang tidak mengerti tentang fashion, karena itu Helen hanya melihat-lihat sekilas lalu menunggu Mentari memilih pakaiannya.“Helen, menurutmu bagaimana?” Mentari keluar dari kamar pas dan berdiri di depan Helen yang duduk di sofa berwarna merah marun.Cantik, Mentari terlihat cantik memakai pakaian apapun. Mentari berputar sebentar dengan gaun selutut berwarna sage, mau tak mau Helen tersenyum. Jika Helen laki-laki, ia pasti sudah jatuh cinta dan mengejar-ngejar Mentari. Helen jadi ingat, selama ini pembicaraan antara Mentari dan Helen selalu terpusat pada dirinya, Helen tidak pernah menanyakan apapun tentang Mentari. Bahkan Helen tidak tahu siapa namjachingu Mentari.“Bagus, kau selalu terlihat cantik dengan apapun.”Mentari melipat tangan di depan dada, “Hei, Helen Nithara! Kau selalu m
Baca selengkapnya