“Any explanation, Mas?” Alea sudah duduk di kursi depan mobil Aris kini, sementara Aris duduk di belakang kemudi.“Tadi itu nggak sengaja, Lea. Bahkan saat aku meluk Nara, yang kubayangin itu kamu, yang kurasakan itu sedang meluk kamu. Kamu tau kan aku selalu menginginkanmu.” Aris berbicara sambil sesekali menoleh ke kiri. Dalam pandangan lelaki itu, Alea siang ini nampak begitu cantik dengan setelan blouse berwarna peach dipadu rok selutut, rambut Alea yang dikuncir ke atas membuat Aris harus berkali-kali menelan ludahnya sejak melihat Alea keluar dari kamarnya setelah berganti pakaian tadi.“Dengan cara kamu menjamah dia seperti tadi pagi, itu nggak sengaja, Mas?” Alea masih menuntut penjelasan.“Ya mau gimana lagi, yang kubayangin itu kamu, Sayang. Makanya tangannya nggak bisa diem, kamu tau sendiri kan gimana tanganku kalo sama kamu.” Aris sepertinya sudah yakin bahwa Alea akan mengerti, karena memang seperti itulan Alea-nya, selalu mengerti dirinya, selalu memahami inginnya. Hal
Read more