Akan tetapi, niat menghukum itu tiba-tiba saja berubah jadi keinginan dari dalam hatinya, ketika ia merasakan kepasrahan Dinara. Seorang gadis belia berstatus istrinya sedang menyerah pasrah di pangkuannya. Aris tak dapat menahan diri untuk terus menyesap manisnya Dinara.“Ya, itu tadi hukuman, karena Nara nonton film dewasa di depan Om.”“Tapi itu bukan film dewasa, Om. Itu hanya selingan sedikit, durasinya juga nggak sampai satu menit kan tadi?” Dinara masih teguh dengan pendiriannya.“Tapi itu udah buat Om kesal, Nara. Apalagi tadi Nara ngolokin Om juga, kan?” kata Aris lagi.Dinara menelan ludahnya. “Jadi ciuman itu tadi hukuman, Om?” Dinara seolah ingin meyakinkan dirinya sendiri.“Ya.” Aris mengangguk.Dinara melepaskan tangannya yang memeluk leher Aris. Aris sendiri tak menyadari sejak kapan gadis itu melingkarkan tangannya di sana memeluk lehernya.“Ahhh!” Aris menggigit bibirnya ketika Dinara memilih turun dari pangkuan. Ada yang hilang, ia masih ingin gadis itu duduk di sana
Baca selengkapnya