Aris berkali-kali menggelengkan kepala, tersenyum lebar lalu kembali menggeleng. Robot hadiah Dinara berputar-putar di atas meja kerjanya, sementara tangannya tak lepas memegang remote control benda itu, menggerakkannya maju mundur, kiri kanan, sampai ia merasa heran dengan dirinya sendiri.Betapa Dinara benar-benar telah mengalihkan dunianya, membuatnya dengan bodohnya bahkan membawa robot pemberian gadis itu ke Bali ketika Dinara benar-benar tak bisa ikut karena padatnya kegiatan kuliah. Berkali-kali senyuman lebar itu menghiasi wajah Aris ketika ia merasa melakukan hal yang di luar akal sehatnya, memainkan robot di atas meja padahal pekerjaan penting menanti sentuhannya.“Sialan kamu, Nara! Bisa-bisanya bikin otakku jadi error gini!” umpatnya pada robot pemberian Dinara seolah sedang berbicara pada gadis itu.Sudah dua hari Aris dan Alea berada di Bali, masing-masing menempati fasilitas kamar di villa milik Tulip Corp yang suasana romantiskan tak perlu diragukan. Di salah satu kama
Baca selengkapnya