Aris baru saja mencapai pinggiran kolam renang. Pria itu mengusap wajahnya yang basah, sedangkan salah satu tangannya berpegangan pada tepian kolam. Sejak bangun pagi tadi, ia memang sudah merasa gerah sehingga memilih menceburkan diri.“Good morning, Baby,” sapanya dengan senyum khasnya ketika Dinara terlihat menghampiri kolam.“Nggak dingin, Om?”Aris kembali ke dalam air, meliuk-liuk seperti ikan lalu kembali lagi ke tepi mendekati Dinara yang kini sudah duduk di kursi menghadap kolam.“Justru karena ini perlu didinginkan makanya Om nyebur pagi-pagi.” Tanpa segan pria itu menunjuk pusat tubuhnya.Dinara buru-buru memalingkan wajah, menyembuyikan semburat hangat di pipinya, sementara Aris yang selalu suka melihat pipi merona Dinara hanya menikmati pemandangan menarik itu dari jarak beberapa meter. Pipi merah dan sikap malu-malu Dinara itulah yang tadi malam membuatnya tak tahan untuk tak meminta lebih, sayangnya di saat ia sudah berada di puncak gairah, saat itu pula ia mendapat kab
Read more