Rendi merasa tubuhnya menjadi ringan, saat jari lentik Maira menelusuri bibirnya. Ini pertama kalinya, bibirnya itu disentuh oleh seorang perempuan. Ia sangat menikmati sentuhan itu, pandangannya mulai sayu saat tiba-tiba suara deheman cukup keras mengagetkannya. Sontak saja ia melepaskan tangannya dari Wajah Maira. Otomatis, jari itu pun terlepas dari bibirnya."Kalau sudah selesai, cepat kembali ke depan," kata Bu Rani sambil geleng-geleng. "Kalau perlu nikahnya langsung besok saja, Mama takut kalian khilaf." selorohnya sambil berlalu ke belakang.Rendi terhenyak, matanya mengikuti langkah sang mama yang melenggang ke belakang setelah mengatakan itu. Sementara itu, Maira tertunduk menyembunyikan wajahnya dengan kedua telapak tangan menutup muka. Bisa-bisanya ia terbawa perasaan sampai tidak sadar jarinya sudah berkelana, menelusuri bibir pemuda di depannya itu. Ia lupa, bahwa bisa saja orang lain lewat sana jika mau ke belakang. "Ya, udah, kita ke depan sekarang, yuk," ajak Rendi,
Last Updated : 2023-10-19 Read more