"Terima kasih Ra. Terima kasih banyak. Kamu memang Dewi penolongku."Sarah merengkuh kedua telapak tangan Rara dan mencium pungungnya. Dengan segera Rara menariknya, karena dirasa hal itu keterlaluan. "Jangan berlebihan seperti itu, Mbak. Aku hanya melakukan apa yang aku bisa bantu saja. Sekarang mari kita temui ibu."Sarah mengangguk dan menghapus sisa air mata yang ada di pelupuk mata. Yang terjadi saat ini, seperti sebuah impian yang menjadi nyata baginya. Saat sudah masuk ke kediaman keluarga Ardi yang penuh dengan monster dan kejahatan, tetapi dia juga terkungkung oleh cinta buta pada sang suami, dia merasa sangat mustahil baginya untuk kembali bertemu dengan sang ibu. Sebenarnya dia bisa saja mencuri waktu, karena dia masih bisa diluar rumah saat bekerja. Tetapi dia sangat takut pada Ardi.Kling klingPonsel Sarah kembali berbunyi, sebuah pesan masuk dan tentu saja dia bisa menebak dari mana pesan itu didapat. Sebelum turun, Sarah pun membuka pesan itu. Tentu saja setelah dipe
Terakhir Diperbarui : 2024-01-02 Baca selengkapnya