Share

Bab 228. Coba Diam

"Bagaimana kabar kamu, Sarah?" Bu Endang sepertinya akan segera mengintrogasi putrinya itu. Saat ini keduanya sudah duduk di ruang tamu berukuran sempit itu.

Setelah Rara pamit, keduanya memang masuk dan menutup pintu rumah kontrakan itu. Karena tak ingin diganggu kebersamaannya.

Sarah menghela nafas panjang sebelum menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman manis. "Baik, Bu. Tapi ... Kabar ibu sepetinya kurang baik ya?" Sarah menebak.

Ah, rasanya bukan hanya Sarah yang berkata seperti itu ketika melihat penampilan Bu Endang saat ini.

Mata cekung, bibir pucat, badan kurus kering dengan rambut yang tak pernah disisir sebulan terakhir.

Bu Endang menc-ebik dan tersenyum kecut. "Memang Sarah. Sejak kepergian kamu dulu, semangat ibu seakan sudah hilang."

Sembari memegang tangan Sarah, Bu Endang pun menceritakan satu persatu apa yang terjadi dan dia alami setelah kepergian Sarah dari rumah itu. Mau tak mau air mata itu pun kembali luruh.

Hari hari Bu Endang memang begitu berat dan bah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status