Semua Bab Mantan Istriku Ternyata Pewaris Nomor Satu: Bab 111 - Bab 120

268 Bab

Bab 111. Kejar Cintamu

"Raja Sanjaya," ucap Raja yang nampak sekali tidak percaya diri dihadapan Stella.Pria itu malah terlihat sedikit kikuk. Biasanya pria akan agresif, tetapi tidak pada Raja. Tampangnya memang cool tetapi pemalu, apa lagi jika berhadapan dengan wanita yang bisa mengugah hatinya. "Estrella Caramela," ucap Stella dengan cepat dan nampak begitu bersemangat.Raja hanya tersenyum tipis sembari menganguk, setelahnya dia tak lagi berkata-kata. Seperti sama sekali tak tertarik untuk menanyakan apa pun perihal wanita cantik di depannya itu.Stella tersenyum dalam hati dan malah menganggap jika sosok seperti Raja ini sangat menarik. 'Kenapa dia begitu lucu dan unik?"Karena beberapa pria dalam dunia artis yang dia temui malah selalu agresif dan kadang membuat dia ilfeel.Ehem ehemRara berdehem saat melihat Stella yang terus memperhatikan Raja sambil tersenyum. "Jangan terus melotot seperti itu, Stel. Takut nanti bola matanya loncat," ucap Rara sambil terkekeh."Apaan sih." Wajah Stella merona
Baca selengkapnya

Bab 112. Dia Menyerah

"Cukup sudah! Anak setan itu sungguh keterlaluan. Lebih baik aku menyerang Arjuna saja." Clara berucap dengan nafas yang naik turun, menahan emosi yang begitu mendalam.Dia begitu merasa terhina atas perlakuan Daffa. Sebagai seorang artis yang namanya sedang naik daun, dia merasa sangat tak pantas diperlakukan seperti itu.Beberapa saat Clara diam dan terus mencoba menurunkan emosinya di dalam mobil. Dengan bebarapa kali menghirup nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Tetapi Clara memang bukan seorang wanita yang lemah, dia adalah seorang wanita yang ambisius dan penuh dengan banyak rencana jahat dan licik.Akhirnya dia pun bisa kembali menstabilkan emosinya. "Ya ... seharusnya aku tak begitu bodoh untuk menerima rencana konyol dari Tante Yasmin itu. Sekarang, sudah waktunya aku melakukan rencanaku sendiri." Clara berucap dengan penuh percaya diri. "Aku bisa melakukan semua ini sendiri, tanpa batuan orang lain, aku pasti bisa segera mendapatkan Arjuna!"Mata Clara nampa
Baca selengkapnya

Bab 113. Gagal total

"Arjuna, maaf ya karena aku yang kemarin seperti terlalu berambisi untuk mendapatkan kamu," ucap Clara dengan wajah yang penuh rasa bersalah.Sejak datang sekitar sepuluh menit yang lalu, Clara sudah memasang wajah yang lembut dan tak seperti Clara yang biasanya begitu bersemangat.Kali ini Clara dan Arjuna sedang makan makan, seperti permintaan Clara sebelum akhirnya dia mau pergi selamanya dari kehidupan Arjuna.Arjuna yang sejak datang tadi pun seperti biasa terlihat dingin, lebih memilih untuk diam. Saat ini pun dia hanya menganguk dan tersenyum tipis."Dulu, aku mengira jika bisa begitu mudah untuk mengambil hati kamu dan Daffa, tetapi nyatanya ... itu adalah hal yang sangat sulit." Clara terus saja mencoba menunjukan jika dia benar benar menyesal. "Daffa pun tak suka sekali sama aku. Hatinya sudah begitu terpaut pada Rara."Arjuna kembali tersenyum, jika tak karena kenakalan Daffa dan Clara berjanji akan mundur dari perjodohan ini, tentu Arjuna tak akan pernah mau datang ke tempa
Baca selengkapnya

Bab 114. Clara Sungguh Keterlaluan

"Akhirnya sampai juga." Rara merasa begitu lega ketika sudah sampai di rumah Arjuna."Ayo Kak Juna kita turun. Aku bantu ya." Rara ingin membopong Arjuna seperti tadi, karena menurutnya Arjuna masih terlihat lemah."Tidak perlu," ucap Arjuna sambil memundurkan diri. Arjuna bukan tak mau menerima pertolongan dari Rara, tetapi dia hanya ingin menjaga agar tak melakukan hal yang tidak senonoh pada wanita itu.Arjuna tadi diberikan obat perangsang oleh Clara. Sedikit sentuhan saja dari lawan jenis sudah bisa menimbulkan hal yang fatal. Sejak berada di perjalanan tadi Arjuna sudah terus berusaha sekuat tenaga agar bisa menahan dirinya. Tetapi karena efek obat pera ngsang ini sekali kuat, maka Arjuna tak lagi mau disentuh. Dia tidak yakin dia bisa menahan diri kalau disentuh Rara.Rara mencoba untuk mengerti, dan akhirnya dia pun memiliki inisiatif untuk memanggil pertolongan dari rumah Arjuna."Tolong ... Tolong bantu Kak Juna." Rara langsung berkata dengan nafas yang naik turun karena ber
Baca selengkapnya

Bab 115. Serahkan Clara Padaku

Arggh Arjuna mengerjapkan matanya beberapa kali sambil memegang keningnya yang masih sedikit pusing. Saat ini memang dia baru saja terbangun setelah tadi mendapatkan obat tidur dari dokter. "Rara?" Sontak saja Arjuna yang saat ini baru mendapatkan kesadarannya langsung kaget, ketika melihat sosok Rara yang tertidur dengan tangan terlipat di pinggir tempat tidur.Arjuna pun kemudian melirik pada jam dan itu sudah waktu subuh. 'Kenapa Rara masih ada disini? Sedangkan ini sudah hampir pagi." Arjuna bertanya-tanya dalam hati. Dia mengingat kembali apa yang terjadi kemarin malam, dan ingatnya pun hanya berakhir saat dokter mulai memeriksanya.Pria itu pun dengan sangat pelan mencoba untuk duduk. Dengan masih terus memperhatikan Rara. Ketika dalam keadaan tidur seperti ini, wajah cantik Nina terlihat damai. 'Apa dia tidur disini karena sangat mengkhawatirkan aku?' Arjuna kembali bertanya dalam hati. Lalu, pertanyaannya dijawab oleh suara lembut dari sisi kirinya. "Rara khawatir dan tida
Baca selengkapnya

Bab 116. Sebarkan!

"Mengenai Clara, aku yang akan membereskan wanita itu sendiri. Kamu tidak perlu khawatir." Arjuna sudah merasa begitu banyak berhutang budi pada Rara, saat ini dia tak ingin wanita cantik itu menjadi khawatir. Dia tahu jika yang nantinya dihadapi adalah wanita ular seperti Clara.Tentunya Clara pun tak akan tinggal diam karena Rara sudah menghancurkan rencana yang sudah dia susun sedemikian rupa. Meski telah gagal total, tetapi pasti Clara akan merencanakan hal yang lebih dasyat lagi.Arjuna hanya tak ingin sesuatu apa pun nantinya terjadi pada Rara atau Bella, maka dia berjanji akan membereskan artis cantik itu."Terima kasih, Kak." Rara berucap dengan senyum tipis agar membuat hati Arjuna senang. "Aku hanya tak ingin terjadi hal buruk pada Kak Juna, karena ulah Clara yang begitu licik."Sebenarnya meski pun tahu jika Clara itu licik dan berbahaya, tetapi hal tersebut tak sedikit pun mengendurkan niat Rara. Dia tak merasa takut jika nanti Clara akan membalas dengan lebih kejam. Karen
Baca selengkapnya

Bab 117. Ancaman Clara

"Kegilaan macam apa yang telah kamu lakukan, Juna!?" Wajah satria banyak begitu mengeras. Kakak dari Rara itu pun berkacak pinggang dan seolah ingin segera mendapatkan jawab saat ini."Ini masih sangat pagi dan kamu sudah membuat kehebohan sebesar ini?" Satria belum mengatakan alasanya, tetapi dia masih terus saja seperti menyalahkan Arjuna, yang malah tak tahu apa apa.Rara dan Arjuna masih nampak bingung dengan ucapan Satria itu. 'Apa mungkin Kak Satria sudah tahu dengan kejadian tadi malam, ya?' Rara langsung menautkan tindakan Satria ini dengan kejadian tadi malam. 'Mungkinkah berita itu langsung menyebar?' Banyak spekulasi bermunculan di pikiran Rara.Satria selama beberapa hari kemarin berada di luar kota, bahkan saat Rara dan Stella akan membuntuti acara makan malam Clara dan Arjuna, saat itu Satria masih belum sampai di rumah. Lalu saat ini malah Satria datang tiba-tiba dan seakan menyalahkan Arjuna. Sungguh tak bisa dimengerti.Rara ingin bertanya pada sang kakak, karena dia
Baca selengkapnya

Bab 118. Kuberi Waktu Sampai Jam 11

"Jika tidak, dalam konferensi pers siang ini, aku akan mengabarkan bahwa kamu memerkosa aku. Dan, itu berarti kamu harus masuk ke dalam jeruji penjara."Clara berucap seolah dia menjadi orang yang paling benar. Dia sedikit pun tak merasa bersalah atau pun tak berada malu."Arjuna, aku sedang tidak bercanda saat ini! Kamu jangan main-main denganku."Karena Arjuna masih terdiam, Clara malah merasa jika pria itu saat ini takut dengan ancaman yang dia berikan. Sepertinya Clara lupa dengan siapa yang saat ini menjadi lawannya, Arjuna Pranama bukan seorang pria biasa yang gampang takut. Mungkin Clara juga lupa jika Arjuna bisa dengan mudah menyelesaikan sebuah masalah seperti membalikkan telapak tangan."Reputasi kamu juga akan rusak." Arjuna pun akhirnya berkata.Arjuna memang tampak tenang saat ini, karena ada Satria dan juga Rara. Tetapi sesungguhnya saat ini emosi tengah begitu bergemuruh di dalam hatinya. Dia bahkan tak menyangka jika ada wanita selicik Clara.Clara sedikit kaget sebena
Baca selengkapnya

Bab 119. Sudah Waktunya Sekarang

"Papa, tolong dong jangan seperti ini." Wajah cantik Clara kini nampak kesal bercampur dengan khawatir. Saat ini gadis cantik itu sedang bertelepon dengan sang ayah. Tepat di lima belas menit sebelum jam sebelas, waktu yang telah dia berikan untuk Arjuna."Kamu sudah keterlaluan. Dan, saat ini Papa nggak akan lagi mau terlihat dengan semua urusan kamu." Dari seberang terdengar suara berat seorang pria yang diliputi oleh amarah. Pria tersebut tak lain adalah ayah dari Clara.Clara mendengus kasar dan merasa frustasi, padahal saat ini dia sedang membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat, tetapi nyatanya dia malah tak mendapatkan hal itu."Tapi, Pa. Saat ini Clara lagi butuh banyak dukungan." Clara sampai terdengar memohon saat ini.Sejak kegagalan rencananya tadi malam, Clara memang tak berani pulang ke rumah. Dia lebih memilih untuk menenangkan diri di suatu tempat. Dia takut jika nanti akan ada awak media atau wartawan yang mengetahui tentang masalah itu sebelum dia mengadakan k
Baca selengkapnya

Bab 120. Sudah Berakhir?

'Clara mungkin seorang artis ternama, tapi dia tidak sepenuhnya sempurna. Aku ada cara membereskannya.'Wanita cantik ini memang selalu menjadi seorang dewi penyelamat bagi Arjuna. Dalam diam, dia memang telah memikirkan beberapa cara untuk bisa menyelamatkan Arjuna.Rara sama sekali tak akan pernah rela untuk membiarkan jika Arjuna sampai kalah dari seorang Clara yang begitu licik. Bukan karena rasa cinta saja, tetapi juga karena rasa kemanusiaan dan Arjuna yang sering membantunya.Apa lagi Rara begitu tahu jika Arjuna tak suka pada Clara, terlebih artis muda juga bukan perempuan baik-baik. Itu lah kenapa Rara saat ini akan berjanji akan membela Arjuna mati-matian."Kita harus melaporkan secepatnya perempuan itu ke pihak yang berwajib." Satria yang baru saja tahu, saat ini malah terlihat begitu geram. "Ini sudah sangat keterlaluan Juna."Kakak Rara ini benar-benar tak terima ketika sahabatnya sejak kecil diperlakukan dengan tidak benar. Pikiran Satria, hampir sama dengan pikiran para
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
27
DMCA.com Protection Status