Sudah double update ya
"Mengenai Clara, aku yang akan membereskan wanita itu sendiri. Kamu tidak perlu khawatir." Arjuna sudah merasa begitu banyak berhutang budi pada Rara, saat ini dia tak ingin wanita cantik itu menjadi khawatir. Dia tahu jika yang nantinya dihadapi adalah wanita ular seperti Clara.Tentunya Clara pun tak akan tinggal diam karena Rara sudah menghancurkan rencana yang sudah dia susun sedemikian rupa. Meski telah gagal total, tetapi pasti Clara akan merencanakan hal yang lebih dasyat lagi.Arjuna hanya tak ingin sesuatu apa pun nantinya terjadi pada Rara atau Bella, maka dia berjanji akan membereskan artis cantik itu."Terima kasih, Kak." Rara berucap dengan senyum tipis agar membuat hati Arjuna senang. "Aku hanya tak ingin terjadi hal buruk pada Kak Juna, karena ulah Clara yang begitu licik."Sebenarnya meski pun tahu jika Clara itu licik dan berbahaya, tetapi hal tersebut tak sedikit pun mengendurkan niat Rara. Dia tak merasa takut jika nanti Clara akan membalas dengan lebih kejam. Karen
"Kegilaan macam apa yang telah kamu lakukan, Juna!?" Wajah satria banyak begitu mengeras. Kakak dari Rara itu pun berkacak pinggang dan seolah ingin segera mendapatkan jawab saat ini."Ini masih sangat pagi dan kamu sudah membuat kehebohan sebesar ini?" Satria belum mengatakan alasanya, tetapi dia masih terus saja seperti menyalahkan Arjuna, yang malah tak tahu apa apa.Rara dan Arjuna masih nampak bingung dengan ucapan Satria itu. 'Apa mungkin Kak Satria sudah tahu dengan kejadian tadi malam, ya?' Rara langsung menautkan tindakan Satria ini dengan kejadian tadi malam. 'Mungkinkah berita itu langsung menyebar?' Banyak spekulasi bermunculan di pikiran Rara.Satria selama beberapa hari kemarin berada di luar kota, bahkan saat Rara dan Stella akan membuntuti acara makan malam Clara dan Arjuna, saat itu Satria masih belum sampai di rumah. Lalu saat ini malah Satria datang tiba-tiba dan seakan menyalahkan Arjuna. Sungguh tak bisa dimengerti.Rara ingin bertanya pada sang kakak, karena dia
"Jika tidak, dalam konferensi pers siang ini, aku akan mengabarkan bahwa kamu memerkosa aku. Dan, itu berarti kamu harus masuk ke dalam jeruji penjara."Clara berucap seolah dia menjadi orang yang paling benar. Dia sedikit pun tak merasa bersalah atau pun tak berada malu."Arjuna, aku sedang tidak bercanda saat ini! Kamu jangan main-main denganku."Karena Arjuna masih terdiam, Clara malah merasa jika pria itu saat ini takut dengan ancaman yang dia berikan. Sepertinya Clara lupa dengan siapa yang saat ini menjadi lawannya, Arjuna Pranama bukan seorang pria biasa yang gampang takut. Mungkin Clara juga lupa jika Arjuna bisa dengan mudah menyelesaikan sebuah masalah seperti membalikkan telapak tangan."Reputasi kamu juga akan rusak." Arjuna pun akhirnya berkata.Arjuna memang tampak tenang saat ini, karena ada Satria dan juga Rara. Tetapi sesungguhnya saat ini emosi tengah begitu bergemuruh di dalam hatinya. Dia bahkan tak menyangka jika ada wanita selicik Clara.Clara sedikit kaget sebena
"Papa, tolong dong jangan seperti ini." Wajah cantik Clara kini nampak kesal bercampur dengan khawatir. Saat ini gadis cantik itu sedang bertelepon dengan sang ayah. Tepat di lima belas menit sebelum jam sebelas, waktu yang telah dia berikan untuk Arjuna."Kamu sudah keterlaluan. Dan, saat ini Papa nggak akan lagi mau terlihat dengan semua urusan kamu." Dari seberang terdengar suara berat seorang pria yang diliputi oleh amarah. Pria tersebut tak lain adalah ayah dari Clara.Clara mendengus kasar dan merasa frustasi, padahal saat ini dia sedang membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat, tetapi nyatanya dia malah tak mendapatkan hal itu."Tapi, Pa. Saat ini Clara lagi butuh banyak dukungan." Clara sampai terdengar memohon saat ini.Sejak kegagalan rencananya tadi malam, Clara memang tak berani pulang ke rumah. Dia lebih memilih untuk menenangkan diri di suatu tempat. Dia takut jika nanti akan ada awak media atau wartawan yang mengetahui tentang masalah itu sebelum dia mengadakan k
'Clara mungkin seorang artis ternama, tapi dia tidak sepenuhnya sempurna. Aku ada cara membereskannya.'Wanita cantik ini memang selalu menjadi seorang dewi penyelamat bagi Arjuna. Dalam diam, dia memang telah memikirkan beberapa cara untuk bisa menyelamatkan Arjuna.Rara sama sekali tak akan pernah rela untuk membiarkan jika Arjuna sampai kalah dari seorang Clara yang begitu licik. Bukan karena rasa cinta saja, tetapi juga karena rasa kemanusiaan dan Arjuna yang sering membantunya.Apa lagi Rara begitu tahu jika Arjuna tak suka pada Clara, terlebih artis muda juga bukan perempuan baik-baik. Itu lah kenapa Rara saat ini akan berjanji akan membela Arjuna mati-matian."Kita harus melaporkan secepatnya perempuan itu ke pihak yang berwajib." Satria yang baru saja tahu, saat ini malah terlihat begitu geram. "Ini sudah sangat keterlaluan Juna."Kakak Rara ini benar-benar tak terima ketika sahabatnya sejak kecil diperlakukan dengan tidak benar. Pikiran Satria, hampir sama dengan pikiran para
"Saya nggak salah, Pak. Tolong jangan bawa saya." Sampai di depan gedung petemuan pers itu, Clara masih terus berontak.Dia bahkan sama sekali tak pernah menyangka jika akan seperti ini. Segala impiannya hancur hanya karena begitu berambisi untuk mendapatkan Arjuna."Lepaskan!" Kembali Clara berteriak sambil meronta. "Edo! Tolong gue dong!"Saat itu ternyata manager Clara pun mengikuti sampai depan. Pria kemayu itu pun sedikit berlari dan memang ingin menghampiri sang artis."Tolong tunggu sebentar, Pak. Saya ingin bicara dengan Clara sebentar," ucap Edo dengan suara melengking.Petugas pun langsung memberhentikan sebentar langkahnya membawa Clara, mereka tahu jika Edo adalah manager Clara."Edo tolong aku! Lepaskan aku!" Clara berharap jika kali ini sang manager akan menyelamatkan dia. Karena hanya Edo satu-satunya yang dia miliki saat ini. Setelah kedua orang tuanya pun kini tak lagi menganggapnya sebagai anak.PlakkTiba-tiba saja sebuah tamparan dilayangkan oleh Edo dengan begitu k
' Aku harus mengatakan apa? Apa aku harus mengatakan yang sebenarnya?'Mulut Rara kembali terdiam saat itu. Kebingungan kembali menyelimuti hatinya. Satria sebenarnya sudah sejak bebarapa jam yang lalu sudah sangat penasaran perihal ini. Dari kasus Clara yang ternyata Rara bisa berada di tempat yang tepat. Itu jelas bukan sebuah kebetulan. Dari cara bicara Yasmin, Satria juga bisa menyimpulkan jika ada sesuatu antara Satria dan Arjuna. Beberapa waktu yang lalu, saat dia menginterogasi sang adik, Satria juga sudah bisa menarik kesimpulan jika Rara memiliki rasa pada Arjuna.Saat Rara masih diam, Satria pun mengatakan "Kakak tetap tak ingin kamu berhubungan dengan Arjuna, meskipun baru saja kejadian ini."Sebenarnya apa yang dilakukan oleh Satria ini juga tak terlalu berlebihan. Dia begitu karena sangat sayang pada Rara, terlebih setelah adiknya itu dikhianati oleh Nizam, pria yang dipilih sendiri oleh Rara. Dia rasanya tak lagi bisa melihat jika Rara kembali terpuruk, apa lagi saat
"Selamat pagi, Cantik," sapa Yasmin begitu ramah yang saat ini sedang bermain boneka di teras rumah."Pagi, Nenek." Singkat saja seperti biasa jawaban yang diberikan oleh Bella. "Pagi Daffa." Tak lupa dia pun menyapa Daffa yang datang bersama sang nenek.Tak perlu menunggu waktu lama lagi, kedua bocah kecil itu pun sudah bermain seperti biasanya.Yasmin datang bersama dengan Daffa di rumah Rara, saat itu memang kebetulan hari minggu. Saat Rara sedang bermain bersama dengan Bella di teras."Ada oleh-oleh untuk kalian." Yasmin mengangsurkan beberapa kantong makanan pada Rara. Dari rumah tadi, memang Yasmin berniat membawakan makanan hasil dari hasil buatan tangannya sendiri."Terima kasih banyak, Tante. Harusnya tak perlu repot-repot seperti ini," jawab Rara dengan senyum tipis .Wanita cantik ini masih sebenarnya masih merasa canggung jika harus bersama dengan ibunda Arjuna itu. Meski Yasmin sudah menunjukkan rasa penyesalannya, tetapi tak ayal tentang perjodohan Clara dan Arjuna itu, s