"Belanjaanmu segitu aja, Len. Gak belanja perlengkapan dapur lainnya?" tanya Zahera setelah mereka berdua cukup lama mengelilingi mall untuk belanja bersama. Membandingkan belanjaan mereka yang jauh berbeda. Troli belanjaan Zahera penuh sampai menggunung, sedangkan Alena tidak ada setengahnya. "Nggak, Mbak. Cuma ini aja yang lagi aku butuhin. Isi dapur udah ada kok walaupun gak banyak ('itupun adikmu yang belikan, Mbak,' — batinnya). Kan tau sendiri aku juga jarang masak," kekeh Alena dengan jujur. "Sampai sekarang masih belum bisa masak kamu, Len?" canda Zahera mengejek Alena. "Bisa, Mbak. Dikit-dikit," sangkalnya."Masak apa? Masak air?""Iya. Masak mie, telor dan nasi goreng juga bisa," kekeh Alena lagi. "Kalah ah kamu sama Vino. Adik mbak yang gak ada akhlak itu masakannya malah enak," cicit Zahera tanpa sadar. "Eh, sorry. Gak ada maksud bahas dia di depan kamu," sesal Zahera yang tahu masa lalu Alena dengan Vino yang tidak berakhir dengan baik. "Santai aja, Mbak," sahut A
Last Updated : 2023-09-02 Read more