“Dan, gue harus bayar berapa?”‘Bayar? Bayar apa, Syil?’“Lu udah bantuin gue buat ngungkap tersangka utama kasus anaknya Amira.”Ada hela napas berat pada ucapan Arsyil. Ia masih belum sepenuhnya percaya jika Oma-nya yang menjadi penyebab hubungan Arsyil dan Amira jadi sedikit berjarak. Sudah tiga hari Amira mengabaikan pesan dan juga telepon dari kekasihnya.‘Oh, itu. Bukan apa-apa, kok. Santai aja. Gue ikhlas bantu kalian. Gue juga nggak mau dibayar-bayar gitu,’ ucap Danu di seberang sambungan.“Jangan gitu, Dan. Gue beneran mau bayar jasa lu.”Danu sedikit berpikir.‘Gini aja, deh. Kalo lu maksa, transfer aja ke rekening anak BEM kampus kita. Kita lagi ngadain penggalangan dana buat donasi ke Palestina. Entar gue minta norek-nya sama Kak Nasya.’“Oke, sip. Kabarin aja, Dan.”‘Oke, entar gue kirim nomornya.’Sambungan dimatikan. “Ternyata Danu orang baik,” gumam Arsyil.Malam nanti, Arsyil berikut kedua orang tuanya ingin berkunjung ke rumah Bu Tami. Selain untuk bersilaturahmi, me
Read more