Semua Bab JANDA MENAWAN DIKEJAR CINTA BRONDONG SULTAN: Bab 101 - Bab 110

137 Bab

101. Will You Marry Me?

Jrenggg .... Di ujung~ cerita ini~ Di ujung kegelisahanmu~~ Kupandang tajam bola matamu~ Cantik dengarkanlah aku~~~ “Arsyiiil ....” Seorang pengunjung mulai meneriaki nama sang pria yang tengah menyanyi di panggung. Namun, pandangan Arsyil tak beralih. Ia terus lekat memandang Amira yang masih berdiri di depan pintu ruangan khususnya. Aku tak~ setampan Don Juan~ Tak ada yang lebih dari cintaku~ Tapi saat ini ku’tak ragu~ Kusungguh memintamu~~~ Jangan ditanya bagaimana keadaan jantung Amira di dalam sana. Janda menawan dengan tubuh mungil dan kulit bersih itu melipat kedua tangannya di depan dada. Ia masih berusaha tenang seraya menyunggingkan seulas senyum tipis. Jadilah pasangan hidupku~~ Jadilah ibu dari anak-anakku~ Membuka mata~ dan tertidur di sampingku~~ Aku tak main-main~ Seperti lelaki yang lain~ Satu yang kutahu~ Kuingin melamarmu~~ Sorak sorai kembali riuh dan menguar ke seluruh penjuru bangunan kafe. Selain penyanyinya yang tampan, suaranya yang merdu, lag
Baca selengkapnya

102. Yang Matang Lebih Menantang

 Amira bergeming. Tatapan Arsyil dan juga ajakan manis yang meluncur lancar dari bibir tipis pria itu berhasil mengunci tubuhnya. “Amira ... kamu adalah satu dari sekian juta ciptaan Tuhan yang membuat aku kagum. Ketegaranmu, kesabaranmu, dan apa-apa yang ada pada dirimu berhasil membuatku jatuh cinta.” Hening. Semua pengunjung kafe seolah-olah tengah menonton sebuah drama romantis. “Dari awal hati ini terpikat padamu, aku tahu ini adalah sebuah takdir. Jika Tuhan sudah berkehendak, apa aku harus mengelak? Bahkan aku tak pernah berencana untuk menaruh hati pada seorang single mom. Dan sedikit pun aku tak pernah menyangka akan jatuh cinta segila ini pada seorang janda. Tapi, aku bisa apa jika takdir Tuhan sudah berbicara?” Arsyil menjeda kalimatnya sejenak. “Tuhan itu Maha Tahu. Sebelum terjadi, yang sedang terjadi, bahkan yang akan terja
Baca selengkapnya

103. Ikrar Suci

“Sayang, mau nambah tamu undangannya enggak?”“Udah, Syil. Segitu aja kalau dari aku. Udah banyak itu.”“Aku mau undang semua followers dan subscriber channel aku, ah.”Amira terkejut. “Hah? Serius? Berapa juta orang itu?”“Ya siapa pun yang mau datang boleh-boleh aja, Sayang. Mereka harus jadi saksi kalau Arsyil Miftah akan jadi suaminya Amira Lavani.”Pipi Amira bersemu. Ia tak menyangka jika bocah tengil yang usianya terpaut delapan tahun lebih muda darinya itu akan seserius ini dan se-excited ini dalam mempersiapkan pernikahan mereka. Hanya sebulan dari moment lamaran di kafe Manggala 2 malam itu, kini hanya tinggal menghitung hari, Arsyil dan Amira akan terikat oleh janji suci.Awalnya Amira sempat menolak dengan pesta mewah yang diinginkan Arsyil. Namun, Amira juga tak mau egois. Walau ia merasa malu, sebab ini bukan pernikahan pertamanya apalagi dengan status janda yang ia sandang, tetapi buat Arsyil sendiri pernikahan ini adalah yang pertama, dan semoga yang terakhir.Bu Zahro
Baca selengkapnya

104. Sungkeman

Prosesi pernikahan adat Jawa tak akan lepas dari yang namanya sungkeman. Di mana ‘sungkem’ itu merupakan simbol tanda bakti dan hormat yang dilakukan oleh kedua mempelai ke hadapan orang tua atau pinisepuh. Selain merupakan simbol tanda bakti, tentu terselip makna terima kasih yang sangat dalam dari prosesi sungkeman itu sendiri. Amira dan Arsyil berlutut di hadapan Bu Tami dan Paklik dari Amira, adik kandung dari Pak Wandi. Uluran tangan keduanya sebagai wali dari mempelai wanita langsung disambut dan dicium dengan penuh takzim, sementara tangan kiri mereka mengelus kepala anak-anaknya. Bu Tami tak kuasa mengungkapkan rasa harunya. Bahagia dan juga sedih datang secara bersamaan. Apalagi di moment sakral seperti ini, sang suami sudah tak bisa duduk di sampingnya lagi. “Nduk ... Amira ... pesan Paklik, hormati dan hargai suamimu, ya, Nduk. Dewasa tak melulu soal usia. Apa pun yang terjadi pada rumah tang
Baca selengkapnya

105. Pelepasan Rindu

Tak ada perpaduan cinta paling indah nan nikmat selain percintaan antara dua insan yang telah terikat oleh sebuah pernikahan. Di mana hasrat yang menggebu telah melegalkan segalanya. Tak hanya keluarga dan kerabat, bahkan seratus ribu malaikat penghuni langit juga turut berdoa untuk kedua mempelai. Amira mulai gila dengan tiap sentuhan suami kecilnya. Ya, kecil karena usianya yang delapan tahun lebih muda. Namun, soal postur tubuh dan lainnya dia tak kalah besar. Apa itu? Amira mulai merasakan sesuatu yang mengeras di bawah sana. Akan tetapi, tiba-tiba Arsyil menghentikan aksinya. “Sayang, salat dulu, yuk!” ‘Hah? Kentang amat, sih!’ gerutu Amira dalam hati. Amira terdiam beberapa saat. Ia turun dari pangkuan Arsyil dan keduanya berlalu untuk berwudu dan melakukan salat Isya secara berjamaah, lalu salat sunnah sebelum melaksanakan malam pertama. Amira sempat terpaku dan terpuka
Baca selengkapnya

106. Tak Perjaka?

Amira tersenyum melihat wajah damai suaminya yang masih terlelap. Sisa-sisa keringat sudah mengering, tetapi kilapnya masih sedikit terlihat. Azan Subuh sudah berkumandang, tetapi Amira belum juga turun dari ranjang. Kakinya benar-benar pegal. Arsyil begitu brutal menggempurnya berkali-kali. “Sayang ...,” panggil Amira lirih sembari mengelus pipi Arsyil. Arsyil hanya menggeliat. “Udah Subuh, salat dulu, yuk! Ntar bobok lagi.” Merasa ada suara yang membangunkannya begitu dekat, perlahan Arsyil membuka mata. Awalnya Arsyil tersenyum, lalu tiba-tiba matanya terbuka sempurna dan berteriak. “Aaarrrghhh!” Amira pun langsung terduduk kaget sembari menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya sampai dada. “M-Mbak Mira ngapain di sini?” “Heuh?” A
Baca selengkapnya

107. Berkunjung ke Korea

Amira tak pernah menyangka jika setelah ia dikhianat Dewo, Tuhan telah menyiapkan sebuah hadiah agung berupa jodoh kedua yang di luar perkiraannya. Seorang pria muda, tampan, baik hati, bertanggung jawab, dan ... kaya raya. Bonusnya, ia juga merupakan sosok papa sambung idaman. Selain Arsyil yang punya penghasilan sendiri dari channel Youtube-nya, usaha Pak Beni yang kian melebar tentu akan diwariskan kepada putra satu-satunya, Arsyil Miftah. Sebenarnya, Pak Beni pun ingin membagi dua untuk Eka juga. Namun, sang presdir Daewoon Corporation itu semakin sibuk pada dua perusahaan raksasa milik mendiang sang kakek juga milik keluarga istrinya. Kim Yoora yang diberi jabatan sebagai CEO di salah satu perusahaan tekstil milik Kim Hyun-ki, sang ayah, juga membutuhkan bantuan sang suami yang terkenal sebagai presdir yang cerdas, cekatan, penuh wibawa, dan berkarisma. Bahkan, dalam dua tahun belakang, Daewoon Corporation didapuk sebagai perusahaan ter
Baca selengkapnya

108. Calon Suami Idaman

Jeju Island dengan segala keindahannya terpampang di depan mata. Jika biasanya Amira hanya bisa melihat keindahan itu dari layar laptop sebab sering disuguhkan oleh drama Korea favoritnya, kini ia benar-benar berdiri dan melihat keindahan itu. Arsyil menggenggam tangan istrinya dari belakang dengan dagu diletakkan di sebelah bahu Amira. Kini, posisinya merengkuh tubuh mungil sang istri. Amira menoleh, lalu mengulas senyum. Mereka tengah berada di balkon hotel yang langsung menyuguhkan view pantai dengan kemuning sinar senja yang mulai memelas manja. “Suka?” tanya Arsyil. “Banget ...,” jawab Amira. “Bahagia?” “Pasti.” Amira mengangguk. “Mau tinggal di sini?” “Heuh?” Arsyil terkekeh. “Kamu suka drama Korea, kan?” &ld
Baca selengkapnya

109. Menyiapkan Berkas Pernikahan

Acara lamaran plus pertunangan antara Habib Sahid dan Nasya Mikayla Madava digelar tertutup di kediaman Felix Madava. Bu Tami sempat minder saat pertama kali menginjakkan kaki di halaman sebuah rumah megah nan mewah menyerupai istana. Ya, bagi Bu Tami, rumah besannya saja sudah sangat wow. Melihat rumah calon besan keduanya membuat Bu Tami susah payah meneguk saliva. “Ayo, Buk. Sudah ditunggu,” ucap Abib lembut. “Le, i-ini rumah siapa?” Abib tersenyum. Ia bisa membaca dan merasakan apa yang ibunya rasakan. “Ini rumah Nasya, Buk.” Bu Zahro dan keluarga yang juga ikut mengantar Abib langsung maju dan menggandeng tangan besannya. “Rileks, Bu Tami. Calon besan Bu Tami orang baik.” Bu Tami tersenyum kikuk kala mendengar kalimat dari besti plus besannya itu. Ia hanya tak pernah menyangka jika kedu
Baca selengkapnya

110. Ikhlas Itu Tidak Mudah

Tak ada seorang pun yang menginginkan perpisahan setelah menikah. Hidup bahagia bersama pasangan dan buah cinta mereka adalah dambaan setiap insan. Namun, tak ada kenikmatan tanpa sebuah ujian. Amira teringat pesan almarhum bapaknya tentang filosofi santan. “Kamu tahu filosofi santan, Nak?” Amira menggeleng. Saat itu, ia baru resmi menyandang status janda setelah putusan hakim disahkan. “Santan bukan hanya sekadar bahan pelengkap masakan. Proses santan itu memiliki arti yang sangat dalam.” “Cairan santan yang banyak manfaat itu tercipta dari sebuah kelapa yang melewati proses cukup panjang. Hal itu sama seperti gambaran hidup kita sebagai manusia yang terus diuji.” “Sebuah kelapa harus dijatuhkan dengan sangat keras dari ketinggian pohonnya hingga mendarat ke tanah dengan suara ‘gedebum’. Proses pengupasannya pun melewati beberapa tahap. Mulai dari kulit luar atau sabut yang harus dilepas dengan cara ditarik. Kemudian, masih ada batok kelapa yang keras dan harus dipecahkan agar bi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status