Part 38Pagi hari berjalan seperti biasanya, Dhea membuat sarapan, mau goreng dan teh manis untuk mereka berdua, kali ini nasi goreng paket komplit topingnya, ada telur orak-arik, sosis, suir ayam dan kacang polong ditambah daun bawang dan bawang goreng. Ketika bangun tidur dia tidak mendapati Bram, lelaki itu sudah pergi ke masjid. Dhea sendiri salat sendiri dan langsung ke dapur."Pagi, Dhe! Udah mau ngantor?" Sapa Bram dengan bersimbah keringat, rupanya lelaki itu habis berlari di treadmill."Sarapan dulu, Bang."Dhea sudah duduk di meja makan, Bram menyusulnya."Ini baru jam tujuh, kau sudah mau berangkat?""Iya, sebagai karyawan biasa aku harus lebih disiplin.""Abang antar, ya? Dhea bekerja di mana?"Uhuk ... Uhuk ....Dhea terbatuk-batuk mendengar perkataan Bram, lelaki itu langsung menganggarkan segelas air putih ke hadapannya."Tidak usah ngantar, Bang. Kita beda arah, lagi pula Abang juga belum bersiap," ujar Dhea setelah meminum air putih."Memangnya Dhea tahu Abang kerja d
Baca selengkapnya