All Chapters of Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja: Chapter 321 - Chapter 330

372 Chapters

322

Dhea dan Bram makan malam di villa itu, Dhea tidak menyangka masakan hari ini dibuat oleh pemuda dua puluhan bernama Soleh ini. Dengan sayang Dhea menyuapi suaminya, hal ini mengingatkan mereka saat Bram pertama datang di kediaman Lia di rumah tepi pantai. Saat itu lelaki ini hanya bisa melamun dan tidak memiliki gairah hidup, akhirnya Kamelia lah yang terus membujuknya makan dan menyuapinya. "Sudah, Abang sudah kenyang," ujar Bram menolak suapan yang sudah berapa kalinya dari tangan Dhea. "Kalau Abang ke Jerman, Dhea tetap di jakarta, ya? menghandle semua bisnis di sini." "Bagimana bisa suami sedang berobat aku malah sibuk mengurusi bisnis." "Ini demi kebaikan kita, Sayang. Kita baru saja memimpin perusahaan, rasanya tidak bertanggung jawab kalau kita tinggalkan." "Bang, bagiku Abang lebih penting dari perusahaan ini. Bagaimana kalau aku resign saja, biar saja perusahaan ini dikelola oleh orang lain. Kita juga tidak kekurangan uang." "Nenek sudah berpesan agar kita yang m
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

323

"Akh!" Bram memekik tertahan mana kala kakinya kesandung akar pohon membuatnya terjatuh, Dhea yang memegang tangannya otomatis juga ikut terjatuh. "Bang, Abang nggak apa-apa? ada yang terluka? sakit?" tanya wanita itu dengan kuatir. Ponsel yang dipegang Dhea dipakai sebagai senter terjatuh. wanita itu segera bangkit dan mengambil ponselnya dan mengarahkan senter pada suaminya yang tengah berusaha bangkit. "Nggak apa-apa. Hanya tersandung saja," lelaki itu berjalan meraba-raba. Dhea segera meraih tangan suaminya, lelaki itu hanya bisa mempercayai Dhea pada saat seperti ini. "Pegang tangan Dhea erat-erat, Bang. Dhea akan menjadi mata Abang. Jalan yang Dhea tempuh ini sedikit sulit karena masih semak belukar. Kalau kita melewati jalan setapak, para penjahat itu pasti bisa dengan mudah menyusul kita." "Iya, Dhea tidak perlu mengkuatirkan Abang. Sekarang ayo cepat kita jalan." Walaupun langkah mereka terseok-seok, tetapi mereka berusaha berjalan dengan cepat, untuk berlari tentu s
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

324

"Berhenti kau betina jalang!" "Dasar perempuan sialan! Mau lari ke mana lagi kau, ha?" "Mau kabur? Kamu pikir bisa, ha?" "Arrhg! Lepaskan! Lepaskan!" "Bang, jangan sakiti perempuan itu." "Diaam kamu Rais!" Penggalan dialog-dialog itu terlintas di kepala Dhea membuat kepalanya sangat sakit. Tetapi tekadnya yang kuat membuatnya terus berlari Jangan sampai tertangkap oleh penculik itu. DOR!!! Suara tembakan itu terdengar jelas. "ABANG, JANGAN TINGGALKAN DHEA, BANG!" teriak Dhea berbalik memeluk suaminya dengan tubuh gemetar dan air mata yang menetes deras. "Abang, Abang ...." "Dhea, Abang tidak apa-apa." Bram merasakan betapa istrinya ini sangat ketakutan, wanita ini memeluk tubuhnya erat dan meraba punggungnya dengan gerakan acak dan gemetar. "Abang nggak apa-apa," bisik Bram memenangkan istrinya. "Terdengar suara tembakan, punggung Abang tertembak." "Tidak, punggung Abang tidak tertembak." "Aku melihatnya sendiri orang itu menembak punggung Abang! Aban
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

325

Rasa sakit itu tidak tertahan, Dhea terus memegangi kepalanya dan mengeluh kesakitan. Bram yang kuatir juga meraba kepala istrinya dan mendapati tangan istrinya di sana tengah memegang kepala dengan erat. "Apa kepalamu sakit?" "Iya, sakit banget!" "Sini, berbaring. Tumpukan kepalamu di paha Abang, biar Abang pijat." Dhea segera merebahkan kepalanya di paha Bram yang kakinya sudah berselonjor, tubuh Bram bersandar pada dinding batu yang sebenarnya tidak rata. Lelaki itu langsung meraba kepala dan pelipis istrinya memijat daerah itu dengan tekanan secara perlahan-lahan. "Masih sakit?" "Iya, sakitnya berdenyut-denyut." "Coba pejamkan tubuhmu." Ketika Bram menekan bagian bawah telinga Dhea rasa sakit terasa begitu menyengat dan kuat membuat wanita itu hilang kesadaran. "Dhea?!" panggil Bram. Dhea yang hilang kesadaran itu seperti halnya orang yang tengah tertidur, terdengar juga napasnya begitu teratur. Siapa yang menyangka jika sebenarnya wanita itu pingsan karena ras
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

326

"Pak!" panggilan itu tidak kuat, tetapi juga tidak terdengar lemah. Bram dan Dhea yang tengah bersembunyi saling memandang, walaupun Bram buta, tetapi gerakan wajahnya menoleh ke arah Dhea yang tengah memeluknya, suara itu terasa sangat familiar. "Pak Bram!" Dhea segera berdiri melihat siapa yang datang, di bawah batu, sekitar lima belas orang tengah berdiri, tetapi pria paling depan adalah pria yang sangat dia tunggu-tunggu sejak semalam. "Pak Adi!" pekik Dhea dengan suara yang sangat gembira. Bram yang mendengar Dhea memanggil nama tangan kirinya, bergegas berdiri juga. "Apakah sejak tadi malam anda berada di sana? Ayo, Bu. Segera turun." "Iya. Aku bisa turun sendiri, tetapi suamiku, tolong bantu dia." "Tentu saja." Dhea dengan hati-hati menuruni batu yang tingginya hampir enam meter, permukaan batu yang kadang kasar dan licin, membuatnya sedikit kesulitan, padahal dia sudah melemparkan sepatu hak rendahnya ke bawah terlebih dahulu. Setelah Dhea turun, beberapa
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

327

Keesokan harinya, dokter James sudah sampai kota Palembang dijemput di bandara oleh Adi dan lngsung di bawa ke apartemen. Untuk penginapan dokter James juga disewakan apartemen di sebelah apartemen Bram. Adi semua yang mengurusi makan dan laundry mereka."Benar, sepertinya darahnya mengandung racun. saya harus mengeluarkan racun dengan akupuntur dan obat-obatan herbal sebagai penawar," ujar dokter James dengan bahasa inggris setelah menguji darah Bram dengan dicelupkan logam perak sehingga logam itu berwarna kehitam-hitaman."Butuh waktu untuk menetralkan semua racunnya, harus sabar menjalani pengobatan ini.""Apakah mata suami saya bisa disembuhkan, dok?" tanya Dhea dengan bahasa inggris juga.Sebagai Kamelia dia sedikit heran kenapa dia bisa berbahasa inggris? "Bisa, yakinlah bisa. Kesembuhan itu tergantung kepercayaan diri pasien."Selama pengobatan, Dhea menemani Bram dua hari di Palembang, setelahnya dia kembali ke jakarta untuk mengurus perusahaan, ada Rio dan Regan sebagai pen
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

328

"Kata pak Adi tidak apa-apa ibu pergi bersama pak Frans. tapi kami akan tetap membuntuti dan mengawasi dalam jarak aman," ujar Rio. "Pak Frans, mohon untuk menjaga Bu Dhea agar tetap aman," ujar Regan. "Orang yang paling akan saya jaga di dunia ini adalah dia!" tunjuk Frans pada Dhea. "Kalau begitu, saya serahkan keselamatan Bu Dhea kepada anda," ujar Rio dengan sungguh-sungguh. "Ayo, Dhea. ikut mobil saya!" ajak Frans dengan semangat. "Pak Rio, PK Regan. saya ikut Frans, silahkan anda kerjakan tugas anda." "Baik, Bu." Kendaraan Frans meluncur di jalan raya menuju kota Palembang, Dhea melihat ke luar jendela, jalanan ini sangatlah familiar karena dia pernah melalui tempat ini. Sampai dia di depan gerbang masuk kota Palembang. "Antar saya keliling kota Palembang ya, Frans." "Oke, kamu mau ke mana dulu?" "Aku ingin ke tempat-tempat yang pernah aku kunjungi, pertama ke UNSRI. di sana ada tempat makan tekwan yang sangat enak." "Oke." Delapan tahun di kota ini sudah
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

329

Pertanyaan Frans dengan menggebu-gebu itu belum sempat Dhea jawab, ternyata dari tangga sudah terdengar suara sepatu hak tinggi yang berjalan cepat menuju ruang bawah. Kedua orang di bawah mendongak melihat ke atas, Suasana butik memang sedang sepi karena jam istirahat makan siang, jadi suara pelan sekalipun bisa terdengar di sana, apalagi suara ketukan sepatu. Wanita itu berhenti di tengah tangga, napasnya masih memburu melihat siapa yang datang, kemudian dia melangkah perlahan menuju ke arah wanita yang tidak asing lagi itu, tetapi lelaki di sampingnya siapa? "Hallo, Bu Dhea ... lama tidak berjumpa," ujar wanita itu dengan senyuman canggung. "Hei, Del ... Jangan panggil aku Dhea, aku Amel, Kamelia temanmu, kau pasti ingat, kan?" Mata Adelia membelalak mendengar perkataan Dhea, tapi dia menguasai perasaan dengan cepat, seulas senyum dia tampilkan, dia sudah menduga jika Kamelia akan mencari jati dirinya, bukankah dia pernah mendatanginya dulu juga untuk mencari tahu semuanya?
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

330

"Tidak ada, aku hanya mau mengingatkan jika seberapa kerasnya dirimu memisahkan aku dan Tyo, kalau memang sudah jodoh akhirnya bertemu juga, kan? sudah berapa banyak uang yang kamu tipu sama suamiku itu? bahkan butik ini seluruhnya dimodali suamiku." "Apa kamu ingin mengambil alih butik ini? mana bisa! semua bangunan dan ijin usaha ini atas namaku, sertifikat tanahnya juga atas namaku, bagaimana cara kamu mengambilnya?" "Tentu aja aku tidak akan menyita bangunan ini, silahkan kamu menikmati semua harta suamiku itu. Aku juga tidak kekurangan uang dengan mengambil apa yang kamu miliki sekarang, hanya saja, kamu ingat ... suamiku adalah yang memodali kamu dari awal, uang suamiku adalah uangku juga. Aku juga tidak makan mengambil keuntungan butik ini, hanya saja aku butuh apresiasi, setiap aku datang dan membutuhkan apapun dari butik kamu, maka kamu harus memberikannya padaku. Sekarang aku butuh banyak pakaian dan tas untuk karyawanku." "Ya, silahkan." Adelia juga tidak ingin Dhea
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

331

"Bagaimana perasaan anda, Pak?" tanya dokter lJames dengan bahasa Inggris. "Saya merasa lebih baik. Penglihatan saya juga sudah kembali walau agak sedikit kabur. Anda cukup hebat dokter, dalam waktu tiga hari sudah bisa mengembalikan penglihatan saya." "Anda tidak banyak meminum racun itu, jadi bisa cepat dibersihkan. sayang saja saya hanya bisa mengeluarkan racun dengan cara akupuntur, saya belum bisa menganalisis racun apa itu dan belum bisa membuat penawarnya. mungkin mata anda akan mengalami minus, nanti kita periksa, mulai sekarang harus dibantu pakai kaca mata." "Ah, baiklah." Dokter James yang tinggal di sebelah Bram selama masa pengobatan ini sudah selesai memeriksa mata pasiennya ini dan langsung pamit ke apartemennya, mungkin besok atau lusa dia sudah harus kembali ke Jerman, lagipula Bram juga sudah kembali penglihatannya tinggal dipantau dalam satu dua hari ini, ada gejala lain dari racun itu apa tidak, penglihatannya masih bertahan atau tidak. "Adi, kapan Dhea a
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more
PREV
1
...
3132333435
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status