Share

326

Author: Nainamira
last update Last Updated: 2024-11-24 02:31:37

"Pak!" panggilan itu tidak kuat, tetapi juga tidak terdengar lemah.

Bram dan Dhea yang tengah bersembunyi saling memandang, walaupun Bram buta, tetapi gerakan wajahnya menoleh ke arah Dhea yang tengah memeluknya, suara itu terasa sangat familiar.

"Pak Bram!"

Dhea segera berdiri melihat siapa yang datang, di bawah batu, sekitar lima belas orang tengah berdiri, tetapi pria paling depan adalah pria yang sangat dia tunggu-tunggu sejak semalam.

"Pak Adi!" pekik Dhea dengan suara yang sangat gembira.

Bram yang mendengar Dhea memanggil nama tangan kirinya, bergegas berdiri juga.

"Apakah sejak tadi malam anda berada di sana? Ayo, Bu. Segera turun."

"Iya. Aku bisa turun sendiri, tetapi suamiku, tolong bantu dia."

"Tentu saja."

Dhea dengan hati-hati menuruni batu yang tingginya hampir enam meter, permukaan batu yang kadang kasar dan licin, membuatnya sedikit kesulitan, padahal dia sudah melemparkan sepatu hak rendahnya ke bawah terlebih dahulu.

Setelah Dhea turun, beberapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Mulyanti Adistya
lanjut lagi dung
goodnovel comment avatar
permata eka
uda gk deg²an lagi thor,,,alhamdulillah bram ketemu adi..
goodnovel comment avatar
Mini Adae Jangkang
Uuu love sekebun ntuk adek Author
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   327

    Keesokan harinya, dokter James sudah sampai kota Palembang dijemput di bandara oleh Adi dan lngsung di bawa ke apartemen. Untuk penginapan dokter James juga disewakan apartemen di sebelah apartemen Bram. Adi semua yang mengurusi makan dan laundry mereka."Benar, sepertinya darahnya mengandung racun. saya harus mengeluarkan racun dengan akupuntur dan obat-obatan herbal sebagai penawar," ujar dokter James dengan bahasa inggris setelah menguji darah Bram dengan dicelupkan logam perak sehingga logam itu berwarna kehitam-hitaman."Butuh waktu untuk menetralkan semua racunnya, harus sabar menjalani pengobatan ini.""Apakah mata suami saya bisa disembuhkan, dok?" tanya Dhea dengan bahasa inggris juga.Sebagai Kamelia dia sedikit heran kenapa dia bisa berbahasa inggris? "Bisa, yakinlah bisa. Kesembuhan itu tergantung kepercayaan diri pasien."Selama pengobatan, Dhea menemani Bram dua hari di Palembang, setelahnya dia kembali ke jakarta untuk mengurus perusahaan, ada Rio dan Regan sebagai pen

    Last Updated : 2024-11-27
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   328

    "Kata pak Adi tidak apa-apa ibu pergi bersama pak Frans. tapi kami akan tetap membuntuti dan mengawasi dalam jarak aman," ujar Rio. "Pak Frans, mohon untuk menjaga Bu Dhea agar tetap aman," ujar Regan. "Orang yang paling akan saya jaga di dunia ini adalah dia!" tunjuk Frans pada Dhea. "Kalau begitu, saya serahkan keselamatan Bu Dhea kepada anda," ujar Rio dengan sungguh-sungguh. "Ayo, Dhea. ikut mobil saya!" ajak Frans dengan semangat. "Pak Rio, PK Regan. saya ikut Frans, silahkan anda kerjakan tugas anda." "Baik, Bu." Kendaraan Frans meluncur di jalan raya menuju kota Palembang, Dhea melihat ke luar jendela, jalanan ini sangatlah familiar karena dia pernah melalui tempat ini. Sampai dia di depan gerbang masuk kota Palembang. "Antar saya keliling kota Palembang ya, Frans." "Oke, kamu mau ke mana dulu?" "Aku ingin ke tempat-tempat yang pernah aku kunjungi, pertama ke UNSRI. di sana ada tempat makan tekwan yang sangat enak." "Oke." Delapan tahun di kota ini sudah

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   329

    Pertanyaan Frans dengan menggebu-gebu itu belum sempat Dhea jawab, ternyata dari tangga sudah terdengar suara sepatu hak tinggi yang berjalan cepat menuju ruang bawah. Kedua orang di bawah mendongak melihat ke atas, Suasana butik memang sedang sepi karena jam istirahat makan siang, jadi suara pelan sekalipun bisa terdengar di sana, apalagi suara ketukan sepatu. Wanita itu berhenti di tengah tangga, napasnya masih memburu melihat siapa yang datang, kemudian dia melangkah perlahan menuju ke arah wanita yang tidak asing lagi itu, tetapi lelaki di sampingnya siapa? "Hallo, Bu Dhea ... lama tidak berjumpa," ujar wanita itu dengan senyuman canggung. "Hei, Del ... Jangan panggil aku Dhea, aku Amel, Kamelia temanmu, kau pasti ingat, kan?" Mata Adelia membelalak mendengar perkataan Dhea, tapi dia menguasai perasaan dengan cepat, seulas senyum dia tampilkan, dia sudah menduga jika Kamelia akan mencari jati dirinya, bukankah dia pernah mendatanginya dulu juga untuk mencari tahu semuanya?

    Last Updated : 2024-12-01
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   330

    "Tidak ada, aku hanya mau mengingatkan jika seberapa kerasnya dirimu memisahkan aku dan Tyo, kalau memang sudah jodoh akhirnya bertemu juga, kan? sudah berapa banyak uang yang kamu tipu sama suamiku itu? bahkan butik ini seluruhnya dimodali suamiku." "Apa kamu ingin mengambil alih butik ini? mana bisa! semua bangunan dan ijin usaha ini atas namaku, sertifikat tanahnya juga atas namaku, bagaimana cara kamu mengambilnya?" "Tentu aja aku tidak akan menyita bangunan ini, silahkan kamu menikmati semua harta suamiku itu. Aku juga tidak kekurangan uang dengan mengambil apa yang kamu miliki sekarang, hanya saja, kamu ingat ... suamiku adalah yang memodali kamu dari awal, uang suamiku adalah uangku juga. Aku juga tidak makan mengambil keuntungan butik ini, hanya saja aku butuh apresiasi, setiap aku datang dan membutuhkan apapun dari butik kamu, maka kamu harus memberikannya padaku. Sekarang aku butuh banyak pakaian dan tas untuk karyawanku." "Ya, silahkan." Adelia juga tidak ingin Dhea

    Last Updated : 2024-12-02
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   331

    "Bagaimana perasaan anda, Pak?" tanya dokter lJames dengan bahasa Inggris. "Saya merasa lebih baik. Penglihatan saya juga sudah kembali walau agak sedikit kabur. Anda cukup hebat dokter, dalam waktu tiga hari sudah bisa mengembalikan penglihatan saya." "Anda tidak banyak meminum racun itu, jadi bisa cepat dibersihkan. sayang saja saya hanya bisa mengeluarkan racun dengan cara akupuntur, saya belum bisa menganalisis racun apa itu dan belum bisa membuat penawarnya. mungkin mata anda akan mengalami minus, nanti kita periksa, mulai sekarang harus dibantu pakai kaca mata." "Ah, baiklah." Dokter James yang tinggal di sebelah Bram selama masa pengobatan ini sudah selesai memeriksa mata pasiennya ini dan langsung pamit ke apartemennya, mungkin besok atau lusa dia sudah harus kembali ke Jerman, lagipula Bram juga sudah kembali penglihatannya tinggal dipantau dalam satu dua hari ini, ada gejala lain dari racun itu apa tidak, penglihatannya masih bertahan atau tidak. "Adi, kapan Dhea a

    Last Updated : 2024-12-08
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   332

    "Ini Frans, teman saya di Palembang ini. Dia juga teman suami saya. dia bersedia mengantar aku dengan membawa banyak barang ini." "Ha? ini apa?" "Sekedar oleh-oleh untuk kalian." "Wah ...." Beberapa orang antusias mendapatkan oleh-oleh dari Dhea, tetapi Tania dan Arinda justru antusias melihat sosok tampan berwajah dingin yang dibawa oleh Dhea. "Kenalin dong, Dhea. dia sudah menikah belum?" "Belum, kalian kenalan sendiri aja." "Nggak enak, dong. kenalan sendiri aja." Dhea yang tidak enak dengan dia gadis itu langsung membawa keduanya ke hadapan Frans. Sebenarnya Dhea juga tidak rela melihat dua wanita baik-baik ini akan dekat dengan Frans yang memang adalah lelaki brengsek dalam pandangan Dhea. Mungkin kalau Dhea tidak pernah menyelamatkan nyawa lelaki ini, dia juga bisa menjadi korban pelecehan lelaki ini. "Frans, kenalin ini teman-temanku!" Frans memicingkan mata menatap Dhea, bibirnya mengulas senyum licik, tetapi di mata dua gadis itu senyuman itu dianggap sebagai se

    Last Updated : 2024-12-09
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   333

    "Kamu tidak apa-apa, kan?" tanya Frans dengan rasa kuatir "Tidak apa-apa apanya? kepalaku sakit!" gerutu Dhea sambil memegang kepalanya. "Maaf, ya ...," ujar Frans dengan penuh penyesalan. "Kamu kenapa sih? bahaya tahu ngerem mendadak begini." "Mendnegar ucapanmu aku jadi kepikiran." "Ucapan yang mana?" mata Dhea mendelik manakala mendengar lelaki itu bicara demikian. "Itu ... kamu tadi mengatakan kalau Bram tidak suka aku masuk ke bisnis ini karena dia peduli padaku." "Lah, logikanya memang begitu kan? kalian dulu berteman, kan?" "Ya, bahkan cukup akrab. kami bertiga, aku, lingga dan Bram." "Nah, kalau teman sejati nggak mungkin mau menjerumuskan temannya ke jalan yang salah. Aku yakin kok, kalau Bang Bram orangnya nggak sejahat itu. Aku ini istrinya, aku tahu betul bagaimna wataknya. Kalau dia jahat juga aku nggak bakalan mau sama dia." "Huffhhh." Frans menghela napas berat, pikirannya kini melayang mengingat kejadian 18 tahun lalu, dia bertemu dengan Bram saat a

    Last Updated : 2024-12-10
  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   334

    "Kau yakin Bram tinggal di sini?" tanya Frans tidak percaya "Kok meragukan? aku istrinya, selama dia sakit aku yang merawatnya. bayangkan, aku harus merawat suamiku dan juga merawat perusahaannya. Aku sendiri tidak bisa membayangkan sebenarnya, apakah aku kuat atau tidak, tetapi setelah dijalani aku sendiri tidak percaya kalau aku bisa bertahan sampai saat ini." "Ayo, ikuti aku!" Dhea mengajak lelaki itu untuk mengikuti jalannya. Frans di belakang mengikuti wanita itu dengan menenteng banyak sekali barang, semua itu Dhea beli buat suaminya. Rata-rata isinya adakah makanan dan minuman. Sampai di lantai tempat apartemen Adi itu, Dhea langsung datang dan memasukkan kode sandi ke pintunya. Kode ini hanya diketahui oleh Adi, Bram dan dirinya saja untuk menjaga kerahasiaan. Krettt Mendengar bunyi pintu yang terbuka, Bram yang tengah membaca beberapa dokumen di tangannya menoleh ke arah pintu. Lelaki itu sedang duduk di sofa ruang tamu, di meja tamu ada setumpuk dokumen yang ki

    Last Updated : 2024-12-10

Latest chapter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   350

    Dhea hanya bisa berbaring di tempat tidur yang cukup besar dan mewah, kasurnya empuk, kamarnya luas dengan kamar mandi yang juga cukup mewah. Tidak kalah dengan kondisi di rumah Bram dulu. Dia hanya bisa berbaring dan tidak banyak melakukan aktifitas sepanjang hari untuk menghemat tenaga. Dua butir telur rebus dan setengah liter air mineral yang dijatah kepadanya sekarang sungguh benar-benar tidak akan cukup untuk melakukan aktivitas yang lebih dari itu. Apalagi awal-awal dia hanya mengkonsumsi tiga butir telur, rasanya hampir tiga malam dia tidak bisa tidur karena kelaparan. Semakin ke sini, tubuhnya sudah terbiasa, tetapi dia juga harus menghemat energi. Sedang hari ini, dia hanya menerima jatah dua butir telur. Ini baru hari ke tujuh, tetapi rasanya sudah sangat menyiksa. Lebih tersiksa dari kondisinya di penjara dulu, padahal dulu dia sama sekali menempati kamar yang tidak layak sama sekali. Dulu dalam satu ruangan hanya ada satu buah kasur singel, yang dihuni oleh enam orang

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   349

    Niko dengan serius memantau dua komputer sekaligus, rute pelacak yang ada pada Bram, serta navigasi robot kecilnya yang terus terbang di udara. Dalam dua puluh menit, robot itu sudah menyusul mobil yang membawa Bram ke arah barat daerah Banten."Cepat sekali dia menyusul," ujar Fikri i yang juga ikut memantau gerakan robot itu."Dia terbang, bukan jalan. dalam waktu satu menit sudah mencapai belasan kilometer," ujar Adi mengkomentari omongan Fikri, sementara Niko tetap serius menggerakkan kursor mouse untuk mengendalikan robot kecilnya."Kita keluarkan cengkeraman pada robot itu agar menempel di mobil itu, untuk menghemat baterai," ujar Niko."Emang cengkeramannya sekuat apa? tidak takut diterbangkan angin?" tanya Fikri yang antusias seperti mendapat mainan baru "Dia ditempatkan di belakang mobil agar bisa terlindungi angin. Cengkeramannya tidak kuat, hanya dilapisi lem seperti lem alteco.""Loh, kalau tidak bisa lepas bagaimana?" tanya Adi yang mengernyit heran, pasalnya lem itu ter

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   348

    "Kau terlalu banyak mengeluh, harusnya kondisi istrimu bisa menjadi motivasi untukmu. Atau kuhadirkan juga anakmu yang masih bayi?" ancam Abimanyu. "Aku tidak akan tergerak kalau belum melihat secara langsung bagaimana kondisi istriku, juga tidak akan termotivasi kalau belum berbincang dengannya," ujar Bram dengan keras kepala. "aish! baiklah!" dengus Abimanyu akhirnya mengalah. "Sakti, Ijal ... Bawa dia bertemu istrinya, biar dia puas melihat keadaan istrinya. Ketika pergi ke sana pastikan tangan dan kakinya terikat biar tidak kabur, matanya juga ditutup biar tidak tahu kondisi jalan!" perintah Abimanyu yang tidak sabar mendengar rengekan Bram. Setelah mengatakan itu, Abimanyu kembali lagi ke ruang pribadinya, sementara Bram tersenyum. Ternyata hanya sebatas ini kemampuan Abimanyu dalam mendengarkan keluhannya, dia hanya mengikuti saja pengaturan lelaki itu ketika para pengawal itu langsung meraih tangannya untuk memasang borgol dan menutup matanya dengan kain hitam. Para pengawa

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   347

    "Sakti?!" ujar Abimanyu yang melihat siapa yang mengetuk ruang pribadinya ini. "Selamat sore, Pak?" sapa Sakti yang melihat Abimanyu tengah bersantai duduk di sofa sambil bermain game di ponselnya. "Ada apa?" tanya lelaki itu masih fokus dengan ponselnya. "Pak Bram memaksa untuk bertemu dengan anda, Pak." Mendengar perkataan Sakti, Abimanyu berhenti menggerakkan jemarinya di atas layar ponsel, spontan lelaki itu menatap Sakti dengan tatapan garang. "Bukankah sudah kukatakan? kalau dia tidak boleh menemui ku kalau tugasnya dalam menstabilkan harga saham sudah berhasil, ini apa? belum ada kemajuan apa-apa," ujar Abimanyu dengan marah. "Justru itu yang akan dikatakan dan didiskusikan oleh pak Bram kepada anda, Pak." "Tidak ada negosiasi apalagi diskusi. Usir dia dari sini. Kenapa kau bawa dia ke sini tanpa bilang padaku dulu, Ha? kamu ini terlalu lancang, Sakti!" Abimanyu bertambah marah mendengarnya. "Situasi di perusahaan terlalu rumit, Pak. Bapak tidak bisa membuat hal

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   346

    Pulang kerja, seperti hari kemarin Bram dikawal oleh beberapa orang dan disupiri oleh supir baru yang juga tidak Bram kenal. Apalagi selama beberapa hari ini mereka juga tidak berinteraksi, Bram juga malas untuk bertegur sapa dengan mereka. "Antarkan saya ke tempat Abimanyu!" perintah Bram. "Bukankah Pak Abimanyu mengatakan dengan jelas, Pak Bram boleh menemuinya jika pekerjaan pak Bram selesai. Ini belum ada apa-apanya jadi pak Bram tidak berhak bertemu pak Abimanyu," ujar supir itu dengan tegas. "Kamu itu hanya sekedar supir, jadi tidak perlu mendikte saya. Saya tidak akan menyelesaikan tugas dari Abimanyu. Terserah dia sekarang, saya juga sudah buntu! saya mana bisa bekerja sendiri, saya akan bilang sama dia untuk memberi saya tim." "Ingat, Pak. Bapak harus keluarkan semua potensi dan usaha. Karena taruhannya nyawa istri dan anak bapak." "Keluarkan potensi dan usaha apa? sementara saya tidak boleh menghubungi siapapun. Memangnya saya bisa menyulap dengan sendiri nilai sah

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   345

    Mang Giman selalu membersihkan ruangan Bram pukul tujuh pagi sebelum semua karyawan datang ke kantor. Dia membersihkan ruangan Bram seperti biasa dan tidak mencurigakan, ketika dia sedang mengelap-elap meja dan merapikan dokumen diatas meja, dia segera meletakkan surat ber amplop putih itu di atas meja dekat kotak tissue. Lelaki itu menahan napas ketika melakukan itu semua, segera dia cepat-cepat keluar dan masuk toilet, di sana dia menghela napas sekuat-kuatnya, sangat ketakutan karena dia merasa gerak-geriknya dipantau dari jarak jauh oleh orang yang tidak diketahui siapa. Sungguh misterius dan menakutkan untuk orang awam seperti dia. Jam menunjukan pukul delapan pagi, semua karyawan sudah berdatangan dan sudah masuk ke ruangan kerja masing-masing. Bram sendiri datang sekitar jam setengah sembilan pagi. Ketika masuk ruangan, dia terus berkutat pada dokumen, sungguh tidak ada pegawai atau orang suruhan yang kompeten yang dia percaya sekarang. "Pak Bram, ini sudah seminggu, tetapi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   344

    Sudah tiga hari Bram bekerja mengurus perusahannya, tetapi tidak ada perubahan sama sekali pada peningkatan nilai saham. Abimanyu sendiri mengatakan jika semua pegawai dan kolega Bram sudah dimutasi bahkan sudah dipecat dari perusahaan. Bram sendiri yang terpaksa menandatangani surat pemecatan mereka, pasalnya Abimanyu mengancam tidak akan memberikan makanan apapun pada Dhea jika dia tidak mengikuti semua perintah lelaki itu. Bram memang masuk ke kantor tetapi tetap saja rasanya seperti dipenjara. Dia tidak bisa mengontak siapapun dan meminta bantuan siapapun. Semua pekerja yang ada di kantor ini diduduki oleh orang-orang baru atau orang lama memang sudah bersekongkol dengan Abimanyu. Bram duduk dengan frustasi dengan semua kondisi ini, bahkan Adi orang kanannya sekarang tidak tahu di mana. Abimanyu memberi batas sampai tiga Minggu untuk menstabilkan nilai saham dan melakukan peralihan pemilik perusahaan dalam waktu tiga bulan. Abimanyu juga tidak bisa terburu-buru agar apa yang t

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   343

    Adi langsung menghubungi Niko, keberadaan Niko selama ini dibelakang Bram hanya sebagai bayangan dan tidak diperlihatkan di mata umum jika Niko adalah kartu truf Bram yang selalu menjadi mesin kontrol perusahaan. Adi juga hanya menjanjikan bisa melakukan pembajakan tetapi tidak memberitahu siapa yang membantunya. Bram sudah berpesan, selain dirinya, Fikri dan Dhea tidak ada yang tahu keberadaan Niko. Tidak butuh waktu lama untuk Niko membuat harga saham Aditama merangkak turun ke level paling bawah. Keahlian lelaki itu semakin meningkat pesat, dia bahkan bisa membobol bursa saham. Dengan meretas akun berita, dia juga melempar penyebab saham Aditama grup turun, yaitu alpanya kepemimpinan perusahaan. Sejak perusahan dipegang oleh sepasang suami istri Bram dan Dhea, mereka jarang berada di perusahaan dan mengurus perusahaan itu. Sehingga kondisi perusahaan mudah diserang oleh pihak lawan dan hilang kepercayaan pemegang saham dan kepercayaan publik. Akhirnya krisis itu memang terjadi

  • Pasangan Kencan Butaku Ternyata Bos di Tempat Kerja   342

    "Bagaimana?" "Misi berhasil, dia sudah muncul di publik!" Niko memencet tombol keluar pada tuts keyboard di laptopnya. Lelaki itu menghela napas lega dan menoleh menatap pria yang berdiri di hadapannya. "Sebaiknya pak Adi segera ke perusahaan. Dia datang ke sana," ujar Niko "Aku akan hubungi Fikri dulu, dia masih berada di perusahaan." Adi segera mengeluarkan ponselnya dan mencari nama Fikri, segera dia sentuh lambang telepon dan menunggu telepon itu berdering. "Halo?!" tak berapa lama terdengar suara di seberangnya. "Fikri, bagaimana situasi di sana? Pak Bram sudah datang, kan?" "Sudah, Pak Adi. beliau langsung masuk ke ruang rapat direksi. Tapi saya tidak bisa mendekatinya." "Kenapa? kamu kan sekretarisnya, kenapa tidak bisa melakukan akses dengannya?" "Pak Bram didampingi oleh dua orang manager, manager umum dan manager keuangan. Dia juga dikawal oleh beberapa orang dengan memakai jas hitam-hitam, mereka ada sekitar lima belas orang dan menjaga agar siapapun tid

DMCA.com Protection Status