“Hey!, mana kopi susu untukku!, dasar pelupa!” tiba-tiba nada bicara Vardyn berubah seperti dulu pertama ia mengenal Arlin, galak dan dingin.“Eeh, kapan anda menyuruhku membuatkan kopi?” protes Arlin sambil mengerutkan alisnya.“Dasar pikun!, sudah sana buatkan aku kopi susu. Kemudian ambil sepatuku dan kembali kesini!” perintahnya lagi.Dengan wajah cemberut menahan kesal, Arlin bangkit dari duduknya dan melaksanakan perintahnya.“Ish!, mulai lagi perintah-perintah!” gerutu Arlin yang didengar oleh Vardyn.“Heh!, kau menggerutu!” ujar Vardyn pura-pura galak.“Tidak!…” “Itu tadi, aku dengar!”“Tidak ada!!” Arlin tidak dapat menyembunyikan kejengkelannya.Vardyn tersenyum dengan sudut bibirnya melihat ekpresi Arlin yang kesal, benar-benar membuatnya terhibur.Di kantor, perusahaan yang di berikan mertua Vardyn.Di depan pintu President Direktur, seorang mengetuknya dengan agak keras dan buru-buru.“Ya ,masuk!” perintah Vardyn dari kursinya.“Pak!, pak!, tiba-tiba saja saham kita anjlo
Last Updated : 2023-08-15 Read more