“Pelayanmu dan bekas pelayanku akan menjadi jaminan jika kau berbuat sesuatu, maka dia tidak akan bisa melihatmu lagi, dan jika kau membunuhku sekalipun kau tidak akan menemukannya, anak buahku akan langsung membunuhnya, kau paham kan sayang, … tuuuut….”Vardyn membanting hanphonenya ke kursi mobil. Ia sangat geram, tetapi mau tidak mau ia harus menemui Melinda malam itu.Malam pukul 11:05, di depan kamar suite room 233, Hotel bintang lima Binson, Vardyn berdiri berusaha meredakan amarahnya. Pria itu menghela nafas panjang, dan mulai mengetuk pintu kamar.“Masuklah” suara dari dalam kamar.Vardyn membuka pintu kamar tersebut, disana Melinda berpakaian sangat tipis dan menggoda, wanita itu tengah duduk di sofa tengah memegang gelas kristal indah. Penerangan di ruangan juga dibuat sedikit redup dan romantis.“Kenapa kau lakukan ini Mel?” tanya Vardyn yang seolah enggan mendekati Melinda.“Kenapa ya?, um, aku rasa hanya sedikit balas dendam, mungkin bisa dibilang seperti itu” ucap Melinda
Read more