Home / Lain / Talak Aku, Mas! / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Talak Aku, Mas!: Chapter 71 - Chapter 80

131 Chapters

Kejahatan Melly

"Kurang ajar! Kenapa harus gagal?" amuk Melly kepada tiga pesuruhnya, lalu Melly menatap ke arah ketiga pesuruhnya dengan mata melotot. Jangan lupakan tangannya terangkat lalu menampar satu persatu pesuruhnya itu dengan sangat keras.Ketiganya langsung memegangi pipinya yang terasa panas bekas di tampar. "Kalian bodoh! Bukankah kalian janji akan sukses melakukan hal ini hah? tapi kenapa kalian malah gagal? rencanaku jadi berantakan gini." Keluh Melly ia bahkan terlihat menjambak rambutnya sendiri. "Sekarang kalian secepatnya harus pergi dari sini. aku tidak ingin Rendy menemukan kalian. Karena aku yakin setelah ini dia akan mengecek CCTV, jika dia tahu kamu salah satunya tamat sudah riwayat ku dan juga riwayatmu. karena aku yakin kamu pasti akan buka mulut jika sebenarnya kamu disuruh olehku," sambung lagi Melly pada ketiganya."Ampun, ampun nona. Sungguh kami hampir saja berhasil tapi tiba-tiba....""Aku gak peduli apapun alasan kalian! Aku gak mau dengar. intinya kalian itu bodoh
Read more

Ada Apa Dengan Melly?

Melly berusaha untuk melepaskan diri. Namun, usahanya sia-sia yang ada ia merasa kelelahan. ia sudah tidak memiliki lagi tenaga untuk melepaskan diri.'Kurang ajar! awas saja kalian, aku akan membalas perbuatan kalian!' ucap Melly dalam hati.Beberapa menit kemudian, tiga pesuruhnya yang kini berkhianat kembali setelah berhasil menggeledah seluruh isi rumah Melly. mereka datang dengan sebuah senyuman bahagia. Namun dibalik kebahagiaan mereka ada Melly yang terus mengutuk ketiganya."hmmmm, mmmm,"Ketiganya menoleh ke arah Melly yang baru saja menggeram. "Dia tidak kasih kita uang, tapi kita berhasil membawa barang-barang berharganya. lumayan kan buat dijual lagi. aku yakin hasilnya akan banyak," ucap Maman kepada kedua temannya."Kau benar, Man. Dia harus tahu siapa kita, kita juga tidak gapang untuk ditindas apalagi oleh seorang wanita," tukas Deri seraya tersenyum miring."SEkarang kita tidak punya banyak waktu. KIta harus hapus rekaman CCTV setelah itu kita segera meninggalkan kot
Read more

Cerewet dan Lucu

Kening REndy berkereut seraya matanya memicing ia mencari kebenaran dari perkataan Ayu. Sialnya, ia melihat raut wajahkebenaran jika Ayu tidaklah berbohong. bukan halitu yang membuat ia melamuntapi ada hal lainnya."Jika bukan karena itu, lalu karena apa?" tanya REndy penasaran."Coba lihat ke seberang sana!" Ayu menunjuk ke arah toko Melly. Rendy pun mengikuti arah telunjuk Ayu menunjuk. setelah tahu, Rendy lalu menatap pada Ayu dengan segudang pertanyaan.."Apa hubungannya toko di seberang sana dengan kamu?" tanya Rendy pada Ayu. Ia sama sekali belum paham Pandangan Ayu yang awalnya mengarah ke toko Melly kini mengarah ke Rendy yang duduk tepat di sampingnya."Jelas ada kaitannya lah, Ren. sebab dari tadi aku diem, aku seperti orang melamun itu karena memikirkan toko itu. kenapa toko itu tutup biasanya juga nggak, ke mana Melly?" ucap Ayu seraya kembali pandangan menatap ke arah toko Melly."Kenapa kamu repot-repot mikirin Melly? dia udah jahat sama kamu loh?" ucap Rendy,
Read more

keputusasaan Melly

Tubuh Melly lemas, sekuat apa pun ia berusaha melepaskan diri hasilnya sama saja, ikatannya tidak lepas sebab ikatannya terlalu kuat. Lalu ia mencoba untuk berteriak, itu pun berakhir sia-sia karena tidak akan ada yang mendengar mulutnya di bekam lakban.Sifat sombong dAn angkuhnya masih saja mendominasi meski ia berada di situasi genting. Meski ia berada di antara hidup dan mati. Hobinya yang senang mengumpat mengatai dan mendoakan hal yang buruk masih sempat ia lakukan. "Ini semua gara-gara Ayu. Awas saja Ayu semenjak kamu datang ke sini semuanya hancur. Aku membencimu!" Umpat Melly dalam hatinya Melly berusaha untuk duduk. Bagaimanapun caranya ia harus bisa keluar dari rumahnya. Setidaknya jika ia berhasil keluar akan mudah bertemu orang lalu bisa menolongnya. Ia tidak ingin mati konyol. Kelaparan dan kehausan karena diikat oleh suruhannya yang berkhianat."Aku harus bisa selamat, aku tidak ingin mati dulu sebelum membalas dendam pada Ayu. Aku ingin dia merasakan apa yang aku ras
Read more

Bawa ke rumah sakit

Perlahan kedua mata Melly mengerjap, kesadaran Melly sudah kembali. Namun baru saja terbuka mata melly kembali terpejam seraya meringis. mungkin matanya terlalu silau oleh cahaya lampu rumahnya. mungkin.Melihat melly sudah sadar membuat ayu bernapas lega, setidaknya Rendra senang bisa mengobati ke khawatiran bertanya."Kau baik-baik saja, kan Mel?" tanya Ayu pada melly yang mana melly masih belum membuka matanya meskipun sudah siuman."Apa yang terjadi?" tanya Melly dengan mata yang masih terpejam sungguh ia lupa apa yang sudah terjadi padanya."Harusnya kami yang bertanya, ada apa, siapa yang melakukan ini padamu?" kini giliran REndy yang buka suara.Melly tertegun saat mendengar suara REndy, sepertinya dia sangat kenal suara Rendy, hingga ia berusaha membuka matanya secara perlahan. dan ketika terbuka dengan sempurna, kedua matanya terlihat berbinar."Kau.... sungguh? Apakah beneran Rendy? ucap Melly seraya tangan yang terangkat hendak menyentuh pipi Rendy namun Rendy sedikit menja
Read more

Sudah Kenal Lama

Ada mungkin sekitar lima belas menitan, Ayu datang dengan mobil Rendy tentunya Rina yang menjadi sopir.Ayu dan Rina turun, lalu meminta Rendy untuk segera membawa Melly ke rumah sakit. Ayu takut Melly kenapa-kenapa karena keadaan Melly terlihat begitu kacau."Cepat bawa ke rumah sakit," ucap Ayu kepada Rendy seraya menyerahkan kunci mobil."Kamu juga ikut, ya. temani aku," ucap Rendy pada Ayu. "Aku enggak bisa ikut, Ren. aku mau melihat dulu ke dalam barangkali ini ulah pencuri atau...""Itu urusan aku nanti, Yu. Sekarang ikut aku karena nanti di sana Aku nggak bisa ngapa-ngapain. setidaknya kalau ada kamu ada yang bisa membantuku."Ayu terdiam sebelum akhirnya ia setuju untuk ikut dengan Rendyi ke rumah sakit.Akhirnya mereka pun berangkat ke rumah sakit, mereka mengantar Rina terlebih dulu ke toko Ayu.Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Ayu terus saja menengok ke belakang di mana Melly berada. mata Melly masih saja tertutup, wajah pucatnya terlihat begitu menyedihkan di mata Ayu
Read more

Sudah Biasa

"sudah?" ucap Ayu pada Rendy sudah yang dimaksud Ayu adalah memberitahu kedua orang tua Melly jika anaknya di rumah sakit."sudah, mereka akan segera ke sini. nanti kalau mereka sudah datang kita pulang ya. Kamu juga harus istirahat dan Najma pasti menunggumu," usul Rendy pada Ayu dan disetujui olehnya."Iya terserah kamu, aku ikut," balas Ayu.Kini Melly sudah dipindahkan ke ruang rawat. namun Melly belum sadarkan diri. Sementara itu Rendy dan Ayu duduk di ruang tunggu. Tak lama datanglah orang tua Melly. Mereka berlari kecil menghampiriku terlihat jelas rona kekhawatiran."Ren di mana Melly? kenapa bisa seperti ini?" tanya Maureen yang khawatir akan keadaan anaknya."Sebenarnya Rendi juga nggak tahu pasti. tapi polisi sedang menyelidiki kasus ini, jadi tante dan Om tenang saja.""Terima kasih, Ren udah menolong Melly. Tante tidak bisa bayangin jadinya Gimana jika dia tidak kamu temui," sambung Davin ayah dari Melly."Tapi...." perkataan Rendy terpotong oleh perkataan Mauren yang lan
Read more

Ayu Yang Menolongmu

"Apa Om? tadi Om bilang apa?" tanya Ayu sebab perkataan Davin tadi samar-samar."Oh tidak tidak apa-apa. lupakan saja,"Ayu mengangguk mengerti, maka dari itu ia tidak akan menanyakan lagi. biarkan saja dirinya tahan rasa keinginan tahuannya dengan yang diucapkan Davin."Coba kamu telepon Rendy. Om yakin kalau enggak ditelepon Rendy enggak akan pulang. Terus kalau kamu masuk keruangan Om yakin kamu tidak akan mau. makanya om usulin kamu telepon Rendy dan bilang cepat pulang ." sambung lagi Davin."Tapi kenapa Om?" tanya Ayu. Ia begitu penasaran kenapa ayahnya Melly malah memintanya untuk membawa pulang Rendy. Ada permainan apa lagi ini?"Karena Om yakin, anak Om nggak akan biarin Rendy pergi. kejadian ini akan dijadikan Melly untuk menahan Rendy, percaya sama om," terang Davin. membuat ayu semakin di redup kebingungan Ayu terdiam sejenak, sebenarnya ada begitu banyak pertanyaan Di benak Ayu. salah satunya apa yang tidak ia ketahui mengenai Rendy dan dan keluarga Melly? Kenapa dirinya
Read more

Salah Paham

Melly yang awalnya terus berceloteh kini memilih diam, ia bahkan terlihat tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Rendy"Harusnya ucapan terima kasihmu itu untuk Ayu bukan untukku. tanpa Ayu mungkin kamu sekarang ini tidak akan ada di sini, mungkin kamu masih terikat meringkuk di atas lantai dingin rumahmu. Lihatlah! Ayu orang yang kamu benci, orang yang jelas-jelaskan kamu musuhi. tapi dia masih berbaik hati menolongmu, padahal ia sudah tahu kamu sering menyakitinya. Kalau orang lain yang ada di posisi ayu, aku yakin mereka akan senang dan membiarkan orang yang menyakitinya mati," ujar Rendy dengan begitu blak-blakanTak ada respon lagi, Melly masih terlihat diam membisu bak patung Tak bergerak dan tak bersuara."Kenapa diam? merasa menyesal?" sambung Rendy saat tak ada jawaban sedikitpun dari Melly."Tidak ada kata menyesal dalam kamus hidupku, khusus saat ini, detik ini aku baru merasakan menyesal. menyesal karena sudah ditolong oleh janda sialan itu. kalau boleh memilih aku l
Read more

Terobsesi

"cukup, Bu. Sekarang ikut ayah. Ayah akan perlurus kesalahpahaman ini, ini tidak sesuai yang Ibu pikirkan." ujar Davin seraya memegangi tangan Maureen lalu menariknya."Salah paham gimana sih, Pa? sudah jelas Ibu melihatnya dan mendengarkan sendiri. Jika wanita itu sedang menggoda ayah. suaranya di lembut-lembutin. senyum-senyum manja gitu. Atau sekarang selera ayah seperti itu?" tuduh Maurren. saat ini ia sedang diselimuti kabut cemburu dan amarah."Tidak setiap apa yang Ibu lihat dan ibu dengar itu kenyataan. adakalanya Ibu hanya mendengar dan melihat sebagiannya saja bukan secara keseluruhannya. Hingga menimbulkan kesalahpahaman.""Ibu gak peduli!" kembali Maureen hendak menyerang namun ditahan oleh Rendy dan Davin.Davin terus menarik tangan Maureen , memaksa istrinya untuk masuk ke ruangan rawat Melly. Karena Maureen sudah diluar kendali."Lepas , yah! Kenapa ayah malah membela wanita itu? sudah jelas-jelas tengah menggoda Ayah. Ayah juga kenapa diam, ayah malah menimpali wanita
Read more
PREV
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status