Semua Bab Nafkah Untuk Keluarga Suamiku: Bab 21 - Bab 30

95 Bab

Bab 21 Mencari

Keesokan harinya aku pergi ke toko distributor milik Bu Sumi. Hal pertama yang akan aku lakukan adalah bertanya apakah barang dagangan Arini di ambil karena sering telat membayar atau Arini sendiri yang mengembalikan barang dagangannya agar bisa kabur dariku bersama dengan Dinda. Sesampainya disana aku tidak bisa bertemu dengan Bu Sumi. Hanya salah satu staffnya yang bicara denganku. “Oh untuk barang dagangan milik Mbak Arini memang di ambil lagi mas. Karena kemarin Mbak Arini tidak bisa bayar yang bulan ini untuk biaya menebus obat selama Dinda di rumah sakit.” Kata staff itu ramah. Setelah mendapat informasi, tujuanku selanjutnya adalah pergi ke kampung halaman Arini dan Kak Arif yang jaraknya satu jam saja dari kota ini. Aku sengaja memakai helm, masker dan kacamata agar tidak ada tetangga yang tahu. Karena beberapa orang disini sudah tahu jika aku adalah suami Arini. Rumah sederhana yang terbuat dari kayu itu tampak sudah lapuk. Pintunya bahkan sudah rusak sehingga separuh terb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

Bab 22 Tidak Ada

Sudah satu jam aku memeriksa rumah ini. Bahkan kepala art juga mengijinkan aku untuk masuk ke dalam kamar utama yang di tempati Kak Rania dan Kak Arif. Tapi, aku sama sekali tidak menemukan keberadaan Arini dan Dinda. Tidak lupa aku memeriksa isi lemari di setiap kamar. Siapa tahu ada pakaian anak perempuan. Jika ada pakaian itu, maka kemungkinan besar pemiliknya adalah Dinda. Karena Kak Arif dan Kak Rania hanya punya dua anak kembar laki-laki.Namun, hasilnya sama sekali tidak ada barang yang aku cari. Aku menutup pintu lemari lalu berjalan keluar kamar. Menuruni satu per satu anak tangga hingga tiba di lantai satu.Langkah kakiku berhenti di teras belakang karena lelah. Aku memilih untuk duduk di kursi yang ada disana. Kepala art sudah meninggalkan aku untuk melanjutkan pekerjaannya. Setelah aku mengatakan akan langsung pulang setelah istirahat.Taman di belakang rumah ini sangat indah. Namun, pikiranku terus terfokus untuk mencari keberadaan Arini dan Dinda. Setelah rasa lelahku hi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-28
Baca selengkapnya

Bab 23 Hidup Baru

POV Arini Sejak datang ke rumah Kak Rania dan Kak Arif, kehidupanku jadi jauh lebih baik. Terutama karena bisa melihat Dinda tersenyum lepas bermain bersama kedua kakak sepupunya yang merupakan anak kembar Kak Rania dan Kak Arif. Anak kembar pertama bernama Bagas dan anak kembar kedua bernama Bagus. Mereka adalah kembar identik. Jadi, perlu ketelitian dan perhatian lebih lama agar bisa membedakan Bagas dan Bagus. Aku tidak perlu lagi menyembunyikan uang agar tidak di ambil oleh Mas Eko atau Ibu mertua. Keselamatanku dan Dinda juga jelas akan terjamin selama aku berada di dekat Kak Arif dan Kak Rania. Tidak ada lagi rasa khawatir jika Mas Eko akan menyakitiku dan Dinda lagi. Semuanya terasa sangat menyenangkan. Baru dua hari tinggal di rumah ini, kedua keponakanku itu mengajak Dinda membaca banyak buku di ruang perpustakaan yang luas. Disana tidak hanya ada buku pelajaran tapi juga ada buku cerita khusus untuk anak-anak. Setiap pergi dan pulang sekolah, Dinda di antar oleh sopir khu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Bab 24 Pesan

Satu hari ini berlalu dengan cepat. Kini hanya ada aku, Dinda dan Anita di dalam rumah. Kemarin Kak Rania langsung pamit pergi ke kantor. Dia bilang akan mengunjungi kami setiap minggu lewat gerbang belakang rumahnya. Kami sudah berkenalan dengan tetangga sekitar. Tapi, aku tidak banyak bicara karena tidak bisa Bahasa Inggris. Bahasa yang harus di gunakan di kampung ini.Jadi, Anita banyak menerjemahkan perkataan para tetangga. Hanya warga yang sudah sepuh atau lansia yang bicara dengan menggunakan bahasa jawa. Mereka adalah pengecualian.Kegiatanku kini tidak hanya berjualan online. Saat pagi hari, aku dan Dinda akan mendapat pelajaran singkat tentang Basaha Inggris. Mulai dari pengucapan, membaca hingga penulisan. Pelajaran yang di ajarkan Anita juga masih berkaitan dengan kegiatan sehari-hari yang harus kami lakukan. Contohnya kata dalam bahsa Inggris saat aku harus membeli keperluan kami di toko.Setelah itu, aku akan sibuk menggambar di depan TV. Sejak Kak Rania mengatakan aku bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Bab 25 Usaha

Semua pesan dari Mas Eko aku abaikan. Toh mereka tidak akan bisa melihat nomorku lagi karena sudah aku blokir. Semua nomor pelanggan lama juga sudah aku pindahkan ke hp yang baru. Kesibukan demi kesibukan berlalu tanpa terasa. Kini aku sudah cukup bisa bicara bahasa Inggris untuk keperluan sehari-hari. Tapi, untuk bergabung dengan para tetangga aku masih belum berani. Karena taku tidak paham dengan apa yang mereka bicarakan.Anita tetap memaksaku untuk menayapa para tetangga dengan basaha Inggris ala kadarnya. Aku dan Dinda juga di haruskan untuk menulis dan membaca setiap kosakata baru yang tidak kami ketahui. Tentu saja dengan pelafalan yang sudah di benarkan oleh Anita. Rupnya jika praktik setiap hari terasa lebih mudah. Tanpa harus memusingkan tentang tata bahasa Inggris seperti yang harus aku pelajari saat di sekolah dulu.Hari sabtu ini Kak Rania dan Kak Arif bersama anak kembar mereka datang ke rumahku. Dinda sudah bermain bersama Bagas dan Bagus di ruang tengah sambil menonton
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-29
Baca selengkapnya

Bab 26 Berpapasan

Anita segera mengajak aku untuk pergi dari kantin. Aku sudah memakai masker untuk menutup wajah. Sebisa mungkin menundukan kepala agar tidak bertatapan dengan Mbak Parti. Sayangnya langkah kami terpaksa harus berhenti saat pria yang datang bersama Mbak Parti memanggil Anita. Dia mendorong punggungku pelan yang aku artikan agar aku terus berjalan maju. “Aku kira kamu berada di luar daerah sampai harus mengambil pekerjaan secara online.” Masih dapat aku dengan perkataan pria itu pada Anita. Entah apa lagi yang mereka bicarakan. Aku sudah tidak mendengar lagi karena masuk ke dalam lift. Hanya butuh waktu beberapa detik hingga aku tiba di lobby. Dimana aku harus menunggu? Apakah tempat parkir termasuk aman? “Mungkin aku harus menunggu di dalam toilet.” Kakiku segera melangkah menuju toilet. Tidak lupa aku juga mengirimkan pesan pada Anita. Aku masuk ke dalam toilet untuk buang air kecil lalu keluar menuju wastafel. Suara dering hp di dalam tas membuatku segera mengusap tangan. Saat itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-30
Baca selengkapnya

Bab 27 Mengamati

Parti baru sampai di rumahnya tepat pukul tujuh malam. Ia menghabiskan harinya bersama Deni di Yogyakarta. Bahkan Deni juga mengajaknya untuk berjalan-jalan di Malioboro. Membelikan banyak baju dan makanan enak untuk Parti. Di pertemuan pertama status mereka berdua sudah berubah menjadi pacaran.Suasana rumah malam itu terlihat ramai karena Eko bekerja shift pagi hari ini. Sehingga bisa berkumpul bersama keluarganya di malam hari. Parti membuka beberapa kotak makanan yang di belikan oleh Deni tadi di ruang tamu. "Benar kan dugaan Ibu kalau Deni itu pria kaya. Buktinya dia membelikan banyak makanan untuk kamu. Bahkan juga ada pakaian." Seru Bu Lasmi senang. Melihat tiga potong pakaian yang di belikan oleh Deni Parti juga ikut tertawa senang karena perkataan sang Ibu. "Ibu memang benar. Pilihan Ibi tidak pernah salah. Aku bahkan si ajak makan siang bersama di kantin kantornya." Topik percakapan lalu beralih pada cabang perusahaan yang di kelola Rania sangat besar. Selain itu, makanan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Bab 28 Tidak Ketemu

Eko dan Bu Lasmi kini sudah duduk di ruang tamu rumah Rania dan Arif. Ibu dan anak itu masih harus menunggu beberapa menit hingga Arif keluar dari ruang tengah. Sama seperti minggu lalu saat Arif yang pertama menemui Eko.Tidak lama kemudian Rania sudah datang menyusul setelah selesai memasak di dapur. Eko berdiri dari kursinya lalu bersalaman dengan Arif dan Rania. Di susul dengan Bu Lasmi yang bersalaman dengan kedua kakak ipar Eko itu."Selamat siang Kak Arif, Kak Rania." Sapa Eko menunduk sopan."Selamat siang juga Bu Lasmi dan Eko. Silahkan duduk." Kata Rania tetap dengan nada sopan tapi dengan raut wajah yang tetap terlihat datar. Sesuai dugaan Eko, Rania tidak akan mungkin langsung mengusir mereka jika dia datang membawa sang Ibu."Ada apa kalian datang kesini? Langsung saja bicara ke intinya." Kata Arif tanpa basa-basi lagi dengan tatapan tajam yang seolah bagai pedang menghunus tubuh Eko.Membuat Eko sempat merasa gentar sejenak. Namun, sebisa mungkin Eko tidak memperlihatkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-31
Baca selengkapnya

Bab 29 Marah

Bu Lasmi langsung mengamit tangan Eko agar mereka pergi dari sana. Tidak ada lagi kata bujukan untuk Arif dan Rania. Jika syaratnya tentang nafkah, Bu Lasmi tidak akan mengijinkan surat perjanjian itu di buat. Mereka masih bisa mencari cara lain daripada dia tidak mendapat uang dari Eko lagi."Apa kita akan menyerah pada Arini Bu?" Tanya Eko saat mereka sudah keluar dari gerbang rumah Rania yang tinggi.Eko masih mengotak-atik hpnya untuk memesan taksi online. Bu Lasmi menggelengkan kepalanya. Membuat kening Eko berkerut heran. Karena sikap Bu Lasmi di hadapan Arif dan Rania tadi yang bahkan langsung pergi tanpa pamit setelah Rania menyindir mereka."Ya nggak lah. Kita pakai cara lain kalau nggak bisa pakai cara lembut. Yang harus kita lakukan sekarang menemukan keberadaan Arini dan Dinda. Setelah tahu mereka ada dimana, kita bisa susun rencana selanjutnya." Terang Bu Lasmi yang membuat Eko menganggukan kepalanya paham."Terus kalau aku sudah menemukan wanita lain gimana?""Gampanglah
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-01
Baca selengkapnya

Bab 30 Orang Baru

Pagi itu Eko pergi ke pabrik seperti biasa. Hari ini ia mendapat shift pagi. Menjaga jalan masuk pabrik bersama satu teman satpam yang lain. Lalu saat jam istirahat makan siang di kantin pabrik untuk bergabntian dengan teman satpamnya yang lain. Namun, ada pemandangan yang berbeda di pabrik hari ini. Untuk pertama kalinya ada karyawan dari rekanan pabrik yang makan siang di kantin mereka. Semua mata langsung tertuju pada wanita itu. Termasuk dengan Eko. Karena wanita berparas cantik itu tidak segan untuk duduk di antara para pegawai pabrik yang hampir semuanya memakai baju seragam. Tentu saja dengan di dampingi oleh satu manajer. Jantung Eko langsung berdetak kencang saat pandangan mereka bertemu. Wanita itu sudah melemparkan senyum ke arahnya. Yang membuat Eko dan pria lain seketika terpesona. Saat wanita itu bangkit dari kursinya, Eko juga otomatis berdiri hingga bisa berjalan di belakang wanita itu. Modus terselubung untuk mendekati orang kaya. 'Siapa tahu dia bisa jadi pengganti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
10
DMCA.com Protection Status