Entah apa yang di lakukan oleh Mas Eko, tapi dia baru datang tiga puluh menit kemudian bersama dengan semua keluarganya. Ada Bapak mertua, Ibu mertua, Yani dan Mbak Parti. Rupanya kakak iparku itu belum pulang ke rumah suaminya. Mas Eko tiba-tiba bertindak sebagai Ayah yang perhatian dengan memasang wajah khawatir.“Mana yang sakit sayang? Kepala kamu masih pusing?” Tanya Mas Eko dengan nada lembut pada Dinda. Tangan Mas Eko hendak menyentuh dahi Dinda. Tapi, putriku segera memalingkan wajah agar Mas Eko tidak menyentuh dahinya.“Kalau Ayah kamu nanya itu di jawab Din. Bukannya hanya diam saja.” Ujar Ibu mertua dengan wajah merengut kesal.“Sudahlah Bu. Mungkin Dinda masih nggak enak badan. Jangan di paksa.” Bela Mas Eko tegas. Hal yang tidak pernah di lakukannya selama ini.Sesekali Mas Eko akan melirik padaku. Mungkin untuk memeriksa ekspersi wajahku yang tetap datar. Mereka naif sekali. Bahkan jika aku tidak mendengar rencana Mas Eko saat itu, hatiku sudah terlalu hambar untuk mene
Last Updated : 2023-08-22 Read more