All Chapters of Nafkah Untuk Keluarga Suamiku: Chapter 41 - Chapter 50

95 Chapters

Bab 41 Sembunyi Lagi

Pov Arini Hidup bersembunyi bersama Dinda disini bukanlah hal yang mudah. Saat aku memutuskan untuk kabur dari Mas Eko, ada rasa lega sekaligus takut bagaimana jika dia bisa menemukan keberadaan kami disini. Apalagi saat Kak Rania menyusun rencana baru yang melibatkan Anita. Aku takut jika Mas Eko dan keluarganya juga akan membalas dendam pada Anita. Dengan tabiat Ibu mertua, bukan tidak mungkin mereka bisa melakukan hal buruk yang lain.Namun, kesibukan membuat desain pakaian membuatku lupa sejenak dengan masalah yang ada. Apalagi dengan sistem bagi hasil keuntungan produk yang di pasarkan. Membuat pundi-pundi di tabunganku semakin banyak. Bahkan uang tabungan itu sudah cukup untuk membeli rumah yang baru. Selain itu, Anita juga mengajarkan aku untuk menabung dalam bentuk emas. Sisanya bisa aku investasikan untuk berjualan baju seperti dulu. Entah itu berjualan di pasar lagi atau dengan cara menyewa toko.Hatiku terasa sangat senang saat pengacara mengabarkan jika aku sudah resmi be
last updateLast Updated : 2023-09-09
Read more

Bab 42 Masih Di intai

Gilang menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Aku menatap Dinda yang sudah memakai masker masuk ke dalam mobil Gilang. Agar tidak ada yang mengenali saat Dinda turun dari mobil nanti. Hal yang sudah aku persiapkan sejak kemarin. Bahkan saat Dinda di antar jemput bersama dengan Bagas dan Bagus. Mobil itu melaju pergi meninggalkan pekarangan rumah kami. Aku dan Anita baru masuk ke dalam rumah setelah mobil itu hilang dari pandangan.Tiga puluh menit kemudian, ada pesan masuk dari nomor tidak di kenal. Aku membuka pesan itu yang ternyata dari Gilang. Keningku sempat berkerut bingung karena penasaran darimana Gilang tahu nomorku. ‘Mungkin dari Kak Rania.’(Dinda sudah masuk ke dalam sekolah dengan selamat. Saya mengantarkannya hingga mobil masuk ke halaman sekolah.)Aku menghela nafas lega setelah membaca pesan itu. Tidak hanya itu, Gilang juga mengirimkan video sejak Dinda turun dari mobil hingga putriku berjalan di teras lalu masuk ke dalam kelasnya. Dengan cepat aku mengetikan pesan
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

Bab 43 Keputusan

Siapa sebenarnya pria itu? Apa di kampung Inggris ini memang rawan dengan aksi perampokan? Padahal dulu Kak Arif dan Kak Rania mengatakan jika tempat ini adalah salah satu kampung paling aman dari perampokan. Kakiku segera melangkah keluar kamar lalu mengetuk pintu kamar Anita pelan.Tok.. tok... tok...Mudah-mudahan Dinda tidak terbangun mendengar ketukan pintu di kamar Anita.Untungnya dia segera bangun karena sudah menyahuti ketukan pintuku. “Tunggu sebentar Rin. Hoaaam.” Jawab Anita dari dalam kamar. Langkah kakinya terdengar mendekati pintu. Cklek “Ada apa Rin? Kenapa kamu membangunkan aku malam-malam kayak gini?” Tangan Anita mengucek matanya yang belum terbuka sempurna. Raut wajahnya masih terlihat sangat mengantuk.“Tadi ada orang pakai penutup kepala mau membuka pintu rumah ini. Untung ketahuan sama satpam yang bertugas.” Kataku menceritakan kejadian barusan.“Apa?” Kedua mata Anita seketika terbuka. Raut wajahnya yang semual tenang berubah menjadi panik.“Masa sih? Bu Rani
last updateLast Updated : 2023-09-10
Read more

Bab 44 Pindah Lagi

Aku langsung mengirim pesan pada Kak Arif jika kami setuju untuk pindah ke apartemen miliknya begitu Dinda jatuh tertidur. (Dinda sudah setuju untuk pindah kak. Kami akan mulai beres-beres besok.)(Syukurlah. Bawa barang seadanya saja. Biar sisanya di bereskan oleh Gilang. Aku dan Rania punya rencana lain.) Balas Kak Arif tidak lama kemudian.(Oke kak.) Meskipun aku merasa penasaran dengan rencana apa yang tengah di maksud Kak Arif, aku tidak bertanya. Lebih enak jika kami mengobrol secara langsung dengan tatap muka. Tidak melalui pesan atau telpon seperti ini.Tidak lupa juga aku mengabari Anita di kamarnya jika besok setelah Dinda pulang sekolah kita akan pindah dengan naik mobil Gilang. Anita menganggukan kepalanya setuju. Dia juga sudah tahu rencana ini tadi karena Kak Arif sudah mengirim pesan pada Anita. Aku kembali ke kamar lalu duduk di tepi tempat tidur. Tanganku mengusap rambut Dinda pelan."Maafkan Ibu yang lemah ini. Karena kita masih harus terus bersembunyi." Gumamku pela
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Bab 45 Rencana Eko

POV EkoIbu kembali bersemangat setelah aku mengatakan jika aku punya rencana baru untuk mengintai keberadaan Arini dan Dinda. Yaitu dengan cara mengikuti mobil yang mengantar jemput Bagas dan Bagus ke sekolah. Mereka adalah anak kembar Kak Arif dan Kak Rania. Entah kenapa cara itu baru terpikirkan sekarang. Padahal aku sudah bolak-balik mengingtao rumah Kak Rania dan Kak Arif."Tapi, Ibu itu masih heran Ko. Sepertinya mereka kok bisa tahu semua rencana kita ya? Seolah Rania dan Arif tengah mengawas kita di rumah. Apapun rencana yang sudah kita susun pasti selalu gagal." Gerakan tanganku seketika terhenti. Benar juga perkataan Ibu tadi.Saat ini kami tengah berada di warung mie ayam dan bakso. Aku sengaja mentraktir Ibu untuk membicarakan rencana kami lebih lanjut. Sekaligus menghibur Ibu yang sedang bersedih tanpa mengajak Bapak dan Mbak Parti yang sedang bekerja. Aku jadi memikirkan ucapan Ibu barusan. Apakah memang Kak Arif dan Kak Rania memantau kami selama ini? Atau itu hanya teb
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 46 Kebetulan Lagi

Pov AriniTinggal di apartemen ternyata sama sekali tidak nyaman. Berbanding terbalik dengan dugaanku sebelumnya. Karena semua orang tinggal di dalam rumah yang sama di satu gedung. Suaranya menggema dari rumah samping. Bahkan dari rumah yang ada di atas dan di bawah juga kadang berisik. Apalagi jika rumah itu ada anak kecil. Bahkan aku sering kali melihat petugas apartemen menegur beberapa tetanggaku jika ada yang berisik.Aku kira apartemen itu berbeda dengan rumah susun. Walaupun aku tidak pernah tinggal disana, tapi dari segi suara di antara rumah aku kira akan berbeda. Tapi, ternyata entahlah. Bagiku lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Belum lagi para tetangga rumah yang tidak mau saling mengenal. Membuat aku sering kali kesepian. Karena aku tidak bisa mendengar sapaan para tetangga seperti saat masih tinggal di rumah kontrakan itu. Walaupun aku tidak banyak bicara karena tidak fasih bahasa Inggris. Setidaknya disana aku bisa merasakan suasana hangat yang semestinya.Aku begit
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 47 Penangkapan

POV Orang KetigaMeskipun tengah sibuk bekerja, Eko masih pergi ke rumah kontrakan yang pernah di tinggali Arini, Dinda dan Anita. Padahal di rumah itu sudah di tinggali oleh oranng lain. Yaitu dua karyawan Rania yang berjenis kelamin pria. “Kenapa Arini dan Dinda tidak pernah keluar dari rumah itu?” Gumam Eko pelan.Malam itu Eko menjalankan rencana keduanya. Satu hari setelah aksi pertamanya gagal. Tidak ada satpam yang memergoki aksi Eko seperti terakhir kali. Namun, begitu Eko masuk ke dalam rumah dia menghadapi dua pria berbada besar dengan tangan beroto kekar.“Si, siapa kalian?” Cicit Eko ketakutan.“Siapa kami? Seharusnya kami yang menanyakan hal itu padamu pencuri. Apa yang tengah kamu lakukan di rumah kami?” Bentak salah satu pria berkepala botak.“Rumah kalian? Rumah ini adalah rumah mantan istri dan anakku. Dimana mereka? Apa Kak Rania dan Kak Arif menyembunyikan mereka lagi?” Sergah Eko segera menyadari jika ia kembali terlambat. Karena Arini dan Dinda sudah pergi lebih d
last updateLast Updated : 2023-09-12
Read more

Bab 48 Akhirnya

“Apa? Saya tidak bersalah Pak. Jangan asal main tangkap seperti ini.” Seru Parti tidak terima. Siapa sangka jika saat membuka pintu sudah ada polisi yang menantinya. Keributan yang terjadi di depan pintu membuat pria yang datang bersama dengan Parti akhirnya terbangun. Dengan cepat pria itu memaka semua pakaiannya yang tercecer di lantai.“Pihak kepolisian di kota anda sudah mengantongi bukti. Kami bekerja sama untuk membawa anda kesana sekarang juga.” Kata salah satu polisi itu lalu memasang borgol untuk menahan kedua tangan wanita itu yang terus berontak.“Kalian salah orang. Bukan saya pelakunya. Saya tidak pernah melakukan kesalahan yang berkaitan dengan hukum di kota ini.” Ucapnya tanpa sadar. Parti berusaha menahan diri saat tubuhnya di seret paksa melintasi lorong gedung apartemen itu. Walaupun tentu saja ia akan kalah tenaga.“Ada apa ini? Kenapa anda memborgol pacar saya seperti itu? Apa salahnya?” Teriak pria itu menghampiri mereka. “Bu Parti sudah bersengkongkol dengan kel
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 49 Rencana Arini

Bus milik pihak kepolisian sudah memasuki rumah tahanan khusus wanita yang akan di tinggali oleh Bu Lasmi dan Parti. Ibu dan anak itu di paksa turun dari mobil saat itu juga. Pak Hakim dan Eko harus menunggu di dalam mobil."Jangan takut Bu. Tetap bersikap biasa saja dan janhan sampai kalah dengan para tahanan yang lain." Eko menggenggam tangan sang Ibu sejenak untuk menenangkan.Bu Lasmi menganggukan kepala dengan air mata yang sudag menetes di pipi. Kini pandangan Eko beralih pada Parti yang sudah berdiri di belakang Ibu mereka. "Tolong jaga Ibu dengan baik mbak.""Iya." Jawab Parti pendek. Pak Hakim hanya diam saja mendengar percakapan keluarganya. Pria paruh baya itu kini sudah pasrah baginya. Yang ada dalam pikiran Pak Hakim, ia harus berperilaku baik agar bisa mendapatkan remisi. Eko menatap Bu Lasmi dan Parti yang turun dari bus. Tangan kedua wanita itu di borgol di depan. Ada seorang polisi wanita yang mengiringi langkah Bu Lasmi dan Parti masuk ke dalam gerbang yang akan me
last updateLast Updated : 2023-09-13
Read more

Bab 50 Menjenguk

Kehidupan Arini yang bebas sangat berbanding terbalik dengan kehidupan Eko di penjara. Untunglah para napi yang tidur di sel tahanan yang sama dengannya tidak memukuli Eko hingga babak belur karena sudah meracuni anaknya sendiri. Karena Eko sering mendengar cerita mengerikan tentang napi yang di siksa jika kejahatannya berkaitan dengan anak-anak. Semua berjalan baik-baik saja karena Eko beralasan dia di paksa oleh Ibunya. ‘Maafkan aku Bu. Aku harus berbohong dengan menggunakan namamu.’ Batin Eko di hari pertamanya masuk ke dalam penjara. Ia seperti calon karyawan yang sedang di wawancara oleh teman-teman selnya. Melihat jika tidak ada yang marah lagi setelah Eko menyebutkan jika Bu Lasmi adalah dalang kejahatan yang ia lakukan pada DInda, membuat Eko merasa lega.Sembari menunggu persidangannya akan di gelar, Eko menjalani hari-harinya tidak hanya di dalam jeruji sel saja. Dia juga mendapat pelatihan kerja bersama napi lain. Selain itu, Eko dan Pak Hakim di ijinkan untuk makan di kan
last updateLast Updated : 2023-09-14
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status